75 Ilmuwan AS Terinfeksi Antraks

Reporter

Editor

Indah Pratiwi

Jumat, 20 Juni 2014 06:44 WIB

Ilustrasi. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Atlanta - Sebanyak 75 ilmuwan yang bekerja di sebuah laboratorium pemerintah federal Amerika Serikat di Atlanta mungkin telah terpapar bakteri antraks hidup. Mereka kini menjalani pengobatan untuk mencegah infeksi.

Pusat Kontrol dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menyatakan potensi eksposur terjadi setelah para peneliti yang bekerja di laboratorium biosecurity tingkat tinggi di Atlanta gagal mengikuti prosedur yang tepat untuk menonaktifkan bakteri. Mereka kemudian mentransfer sampel, yang mungkin berisi bakteri hidup, sementara laboratorium tidak dilengkapi fasilitas untuk menangani antraks hidup.

Paul Meechan, Direktur Kantor Kepatuhan Kesehatan dan Keselamatan Lingkungan di CDC, menyatakan lembaga itu menemukan potensi eksposur pada Jumat malam, 13 Juni, dan segera menghubungi individu yang bekerja di laboratorium yang mungkin tidak sadar terpapar bakteri antraks hidup. "Namun sejauh ini tidak ada karyawan yang menunjukkan gejala penyakit antraks," kata Meechan.

Meechan mengatakan masa inkubasi normal dapat memakan waktu hingga lima sampai tujuh hari, meskipun ada dokumentasi kasus antraks baru terjadi sekitar 60 hari setelah paparan.

Meechan mengatakan sebanyak tujuh peneliti mungkin telah melakukan kontak langsung dengan antraks hidup. Kini mereka tengah memastikan semua karyawan di kantor yang mungkin telah masuk ke salah satu laboratorium yang berisiko itu mendapatkan pengobatan. Selama 60 hari mereka akan menjalani pengobatan dengan antibiotik ciprofloxacin serta suntikan dengan vaksin antraks.

Meechan mengatakan terlalu dini untuk menentukan apakah transfer itu disengaja atau tidak. Dia mengatakan bahwa semua karyawan melakukan prosedur untuk menonaktifkan bakteri, yang berarti mereka telah menjalani penilaian keandalan keamanan dan dianggap sebagai "individu yang stabil dan dapat dipercaya".

Meechan mengatakan CDC sedang melakukan penyelidikan internal untuk mengetahui bagaimana paparan terjadi dan tindakan disipliner akan diambil jika diperlukan. "Ini seharusnya tidak terjadi," katanya.

AP | INDAH P.

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya