Tentara Israel terlihat bersiap-siap saat bentrokan dengan pemuda Palestina dalam hari Nakba di dekat pos pemeriksaan Qalandia di pinggiran Ramallah (15/4). Ilia Yefimovich/Getty Images)
TEMPO.CO, Hebron – Israel telah menutup wilayah Hebron dan sebagian titik persimpangan Jalur Gaza sebagai upaya pencarian terhadap tiga remaja Israel yang diculik sejak Kamis malam, 12 Juni 2014, saat mereka meninggalkan sekolah agama di Kfar Etzion.
Menurut laporan Al Jazeera, sumber-sumber keamanan mengatakan, ketiga remaja yang berusia sekitar 16-19 tahun ini mungkin hilang saat mereka mencoba mencari tumpangan untuk pulang ke rumah mereka di Israel tengah dan Tepi Barat.
Ratusan tentara Israel telah dikerahkan dalam pencarian. Pada Sabtu, 14 Juni 2014, mereka terlihat di beberapa desa di Palestina. Bahkan sejumlah kapal tanpa awak dan balon pencari juga terlihat melayang di atas Hebron.
Menteri Pertahanan Israel Moshe Ya’alon menyatakan bahwa dirinya tidak mengetahui apakah ketiga remaja tersebut masih hidup. ”Kami tidak tahu pasti. Namun, asumsi kami, mereka pasti masih hidup,” katanya kepada wartawan dalam konferensi pers, Sabtu.
Setelah lama tenggelam oleh berita Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan sengkarut Timur Tengah, kisruh Palestina-Israel kini kembali menjadi pusat perhatian dunia. Setiap hari sejak 14 Juli, warga Palestina di Yerusalem Timur dan Tepi Barat berdemonstrasi menentang pemasangan detektor logam di pintu-pintu masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa (Al-Haram Al-Syarif). Palestina memandangnya sebagai upaya Israel untuk mengontrol tempat suci tersebut.