TEMPO.CO, Seoul – Ribuan polisi Korea Selatan dikerahkan untuk mencari pria yang diduga terkait dengan kecelakaan feri Sewol pada April lalu. Operasi besar-besaran ini terjadi setelah Presiden Park Geun-hye mendesak polisi dan jaksa agar lebih meningkatkan perburuan nasional untuk mencari Yoo Byung-eun, 72 tahun.
Menurut laporan Channel News Asia hari ini, seorang juru bicara kepolisian Provinsi Gyeonggi mengatakan setidaknya ada 6.000 polisi yang diterjunkan untuk mencari pemimpin Chonghaejin Marine Co, yakni perusahaan yang mengoperasikan feri Sewol yang tenggelam pada 16 April lalu itu.
Yoo dicari untuk dimintai sejumlah keterangan mengenai musibah yang menewaskan lebih dari 300 orang tersebut. Dia dicurigai atas tuduhan penggelapan serta kelalaian kriminal akibat kurangnya standar keselamatan dan pelanggaran peraturan sehingga menyebabkan kapal seberat 6.825 ton ini tenggelam. (Baca: Kapten dan 15 Kru Kapal Korea Selatan Diadaili)
Pencarian Yoo sudah digalakkan sejak tiga minggu lalu. Namun hasilnya nihil. Banyak yang menduga ia telah melarikan diri ke luar negeri. Untuk membantu penangkapan, jaksa Korea Selatan telah menawarkan hadiah 500 juta won atau sekitar Rp 5,7 miliar untuk informasi keberadaannya dan 100 juta won atau sekitar Rp 1,1 miliar untuk informasi mengenai keberadaan putranya, Yoo Dae-kyun, yang juga diduga terlibat dalam musibah ini.
ANINGTIAS JATMIKA | CHANNEL NEWS ASIA
Terpopuler
Cari MH370, Australia Sudah Habis Rp 1 Triliun
Atlet Senam Rumania Beralih Jadi PSK
Knesset Pilih Presiden Israel Baru
Berita terkait
Warga Korea Selatan Kompak Gelar Boikot Produk Jepang
27 Juli 2019
Gerakan boikot produk Jepang di Korea Selatan semakin intensif dan diwarnai aksi vandalisme dengan merusak mobil-mobil buatan Jepang
Baca SelengkapnyaPemerintah Korea Selatan Kurangi Masa Tugas Wajib Militer
31 Juli 2018
Pemerintah Korea Selatan kurangi masa tugas wajib militer
Baca SelengkapnyaRudal Taurus Korea Selatan Diklaim Ideal Hadapi Korea Utara
12 Oktober 2017
Rudal Taurus milik Angkatan Udara Korea Selatan ini dilengkapi dengan sistem antijam alias tidak bisa dibuat macet,
Baca Selengkapnya5 Kecanggihan F-15K, Andalan Korea Selatan Hadapi Korea Utara
12 Oktober 2017
Korea Selatan ikut mengirimkan pesawat tempur F-15K, andalannya dalam iringan pesawat pengebom kelas berat milik Amerika yaitu B-1B Lancer kemarin.
Baca SelengkapnyaRemaja Korea Selatan Tak Yakin Pecah Perang, Pilih Nikmati K-Pop
10 Oktober 2017
Para remaja Korea Selatan menikmati hidup seperti biasa, berjoget, berkumpul dan menikmati band K-Pop favoritnya karena tidak yakin perang terjadi.
Baca SelengkapnyaKhawatir Perang Pecah, Warga Korea Selatan Borong WarBag
27 September 2017
Warga Korea Selatan memborong ransel untuk bertahan hidup saat perang atau WarBag menyusul meningkatnya ancaman perang nuklir di Semenanjung Korea.
Baca SelengkapnyaIni Cara Warga Korea Selatan Hindari Ketakutan Nuklir Korea Utara
22 September 2017
You Jae Youn mengaku lebih banyak memikirkan pemenuhan kebutuhannya sehari-hari dibandingkan ancaman nuklir Korea Utara.
Baca Selengkapnya58 Persen Warga Korsel Tidak Yakin Korut Akan memulai Perang
9 September 2017
Rakyat Korea Selatan meminta pemerintah meningkatkan kemampuan teknologi pertahanan untuk menghadapi Korea Utara.
Baca SelengkapnyaTerlalu Sering Main Golf, Penis Pria Ini Dipotong Sang Istri
3 September 2017
Seorang istri memotong penis suaminya di Korea Selatan karena sang suami terlalu sering bermain golf.
Baca SelengkapnyaPasukan Khusus Korea Selatan Dilatih Bunuh Kim Jong-un
31 Agustus 2017
Korea Selatan tengah melatih pasukan khusus untuk melacak dan membunuh pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un.
Baca Selengkapnya