TEMPO.CO, Moskow - Pengadilan Kota Moskow Rusia menghukum dua orang yang dianggap bersalah atas pembunuhan wartawan Anna Politkovskaya dengan penjara seumur hidup. Tiga lainnya dihukum bervariasi, antara 12 sampai 20 tahun penjara.
Rustam Makhmudov, warga Chechnya yang didakwa karena menembak Politkovskaya, dan pamannya Lom-Ali Gaitukayev, yang dituduh mengorganisir penyerangan, dihukum penjara seumur hidup.
Dua saudara Makhmudov, Dzhabrail dan Ibragim, dijatuhi hukuman 14 dan 12 tahun penjara. Sedangkan mantan perwira polisi Moskow, Sergei Khadzhikurbanov, yang terlibat dalam pembunuhan itu, dijatuhi hukuman 20 tahun penjara.
Penembakan Politkovskaya, seorang wartawan terkemuka di surat kabar liberal Novaya Gazetaand dan pengecam keras Kremlin soal Chechnya, pada 7 Oktober 2006, mengejutkan dunia. Ini adalah pertama kalinya bahwa mereka yang terlibat langsung dalam pembunuhan itu dibawa ke pengadilan.
Hampir delapan tahun setelah penembakan itu, penyelidik belum mengidentifikasi orang yang memerintahkan pembunuhan itu. Keluarga Politkovskaya mengatakan mereka kecewa karena hukum belum menyentuh dalang di balik pembunuhan itu.
Juru bicara komite investigasi Rusia, yang melakukan investigasi atas kasus itu, berjanji bahwa mereka akan melanjutkan upaya membawa mereka yang bersalah atas pembunuhan ke pengadilan. "Pada saat ini langkah-langkah komprehensif diambil untuk mengidentifikasi orang yang memerintahkan pembunuhan itu," kata juru bicara komite, Vladimir Markin, kepada kantor berita Interfax.
Aktivis hak asasi juga menegaskan, kasus pembunuhan ini tidak akan ditutup sampai orang di belakang pembunuhan itu dituntut pertanggungjawabannya. "Ada satu pertanyaan mendasar: siapa yang memerintahkan pembunuhan itu? Sampai itu diselesaikan, kasus ini harus tetap terbuka," kata Lyudmila Alexeyeva dari kelompok Moscow Helsinki kepada Interfax.
Guardian | Abdul Manan
Berita Lainnya:
Klaim Lihat MH370, Pekerja Kilang Minyak Dipecat
Tiga Napi Kanada Kabur Pakai Helikopter
Makan Bareng Miliarder, Pria Ini Rogoh Rp 25 Miliar
Bandara Pakistan Diserbu Granat, 23 Orang Tewas
Bawa Alkitab, Turis AS Ditahan di Korea Utara
Berita terkait
Dewan Pers Ungkap Kronologi Penganiayaan Jurnalis oleh TNI AL: Dipukul hingga Dicambuk Selang
27 hari lalu
Dewan Pers mengungkap motif penganiayaan oleh 3 anggota TNI AL itu. Korban dipaksa menandatangani 2 surat jika penganiayaan ingin dihentikan.
Baca SelengkapnyaJurnalis Dianiaya 3 Anggota TNI AL, Dewan Pers Desak Tiga Hal
27 hari lalu
"Dewan Pers akan memantau betul peristiwa ini, memastikan proses hukumnya berjalan, dan memastikan korban dalam perlindungan," ujar Arif Zulkifli.
Baca SelengkapnyaAnggota TNI Diduga Siksa Jurnalis di Halmahera Selatan, KontraS: Tak Manusiawi
27 hari lalu
Danlanal Ternate meminta maaf atas insiden kekerasan terhadap wartawan yang terjadi di Bacan, Halmahera Selatan.
Baca SelengkapnyaAJI Kecam Penyerangan Wartawan dengan Air Keras di Bangka Belitung
27 November 2023
AJI mendesak kepolisian untuk segera mengungkap kasus ini dan menangkap pelaku
Baca SelengkapnyaKekerasan Jurnalis saat Kericuhan di Dago Elos, Polisi Bandung Bungkam
17 Agustus 2023
Dua jurnalis mendapat kekerasan saat meliput di Dago Elos. Dipukul di bagian pundak, perut, paha, tangan, rambut dijambak, dan kepala dipentung.
Baca SelengkapnyaWartawan Diserang saat Liput Diskusi tentang Golkar, Dewan Pers Dampingi Pelaporan ke Polisi
29 Juli 2023
Sejumlah wartawan diserang saat meliput diskusi tentang Partai Golkar di Restoran Pulau Dua, Senayan
Baca SelengkapnyaPolda Metro Terima Laporan Dugaan Penganiayaan Jurnalis di Acara Diskusi soal Golkar
27 Juli 2023
Sejumlah jurnalis diserang saat meliput diskusi tentang Partai Golkar
Baca SelengkapnyaJurnalis Diserang saat Diskusi tentang Golkar, AJI Jakarta Desak Polisi Tangkap Pelaku
27 Juli 2023
Sejumlah jurnalis menjadi korban penyerangan saat meliput diskusi Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) di Restoran Pulau Dua, Senayan
Baca SelengkapnyaBaru Dieksekusi ke Rutan, 2 Polisi Penganiaya Jurnalis Tempo Dibawa Lagi ke Mapolda Jatim
6 Juni 2023
Pemindahan dua tahanan penganiaya jurnalis Tempo ini dikhawatirkan sebagai upaya mengulur masa penahanan.
Baca SelengkapnyaLaporan Yayasan Tifa: Kekerasan terhadap Jurnalis di Level Mengkhawatirkan
21 Mei 2023
Jumlah kasus kekerasan terhadap jurnalis per tahun masih di atas 40 kasus.
Baca Selengkapnya