Perang Pecah di Benghazi, 19 Tewas  

Reporter

Selasa, 3 Juni 2014 14:22 WIB

Seorang perempuan Libya mengibarkan bendera nasional saat merayakan ulang tahun ketiga pemberontakan melawan Muammar Gaddafi di Lapangan Kebebasan di Benghazi (17/2). REUTERS/Esam Omran Al-Fetori

TEMPO.CO, Benghazi - Pertempuran sengit pecah di wilayah sebelah timur Libya, Benghazi, melibatkan kelompok bersenjata Ansar al-Sharia dan pasukan loyalis Khalifa Haftar, seorang bekas jenderal angkatan darat. Perang darat itu menyebabkan setidaknya 19 orang tewas dan melukai 82 orang lainnya.

Sejumlah saksi mata yang dijumpai Al Jazeera, Senin, 2 Juni 2014 mengatakan adu senjata kedua kelompok itu terdengar di berbagai sudut kota, terutama salakan senjata dari pasukan pasukan khusus pemerintah yang berpangkalan di sebelah barat pinggiran Benghazi.

Haftar yang sedang berkampanye menyingkirkan para pejuang Libya ketika menumbangkan Presiden Muammar Qadhafi mengatakan bahwa pemerintah federal telah gagal mengendalikan negara.

Salah seorang warga Benghazi yang berada di kawasan bentrok senjata, Suleiman El Dressi, menerangkan kepada Al Jazeera bahwa dua orang tewas akibat ledakan bom. "Warga bertahan di dalam rumah dan mereka sangat ketakutan, menunggu perang berakhir," katanya. Dia mengatakan, "Pemerintah pusat telah gagal mengendalikan pertempuran yang sedang berlangsung di timur (Libya)."

Warga setempat lainnya mengatakan bahwa pertempuran ini merupakan peristiwa terburuk yang terjadi sejak Maret 2011 ketika pasukan loyalis Qadhafi mencoba memasuki kota (Benghazi).

Perang yang terjadi pada Senin, 2 Juni 2014, menurut sejumlah saksi dan pejabat senior Libya, sebuah jet tempur Libya di bawah komando Haftar menyerang basis pertahanan Ansar al-Sharia di Benghazi. Namun, gempuran itu meleset dari sasaran.

Menanggapi serangan tersebut, salah seorang anggota senior Ansar al-Sharia, menjelaskan kepada kantor berita AP bahwa serangan itu sedikitpun tak menimbulkan luka-luka.

Menurut juru bicara Haftar kepada Reuters, serbuan jet tempur pasukannya mengenai sebuah gedung yang menjadi markas pertahanan Ansar al-Sharia. "Pasukan kami menyerang bekas gedung putra mahkota, tempat Ansar al-Sharia, bertahan." Meskipun demikian, reporter Reuters yang berada di medan tempur melaporkan bahwa serangan tersebut tak menyebabkan kerusakan gedung.

Ansar al-Sharia mendapatkan dukungan dari masyarakat setelah kematian Qadhafi pada 2011. Kelompok ini diduga berada di balik serangan terhadap konsulat Amerika Serikat di Benghazi pada 2012 yang menewaskan duta besar AS.

AL JAZEERA | CHOIRUL

Berita Terpopuler:
SBY: 2004, TNI-Polri Tak Netral
Umat Kristen Sleman Empat Kali Berpindah Tempat
Avanza Luxury Tawarkan Kemewahan

Berita terkait

Markas Perusahaan Minyak Nasional Libya Diserang, 4 Orang Tewas

10 September 2018

Markas Perusahaan Minyak Nasional Libya Diserang, 4 Orang Tewas

Sejumlah pria bersenjata menyerang kantor pusat perusaahan minyak nasional Libya, NOC, di Tripoli, Senin 10 September 2018.

Baca Selengkapnya

Trump Pastikan Model Libya Tak Dilakukan di Korea Utara

18 Mei 2018

Trump Pastikan Model Libya Tak Dilakukan di Korea Utara

Trump mengatakan penyelesaian denuklirisasi Korea Utara tidak akan menggunakan model Libya, seperti disuarakan penasehat Keamanan AS, John Bolton.

Baca Selengkapnya

Sempat Divonis Mati, Putra Khadafi Malah Dibebaskan  

11 Juni 2017

Sempat Divonis Mati, Putra Khadafi Malah Dibebaskan  

Saif al-Islam, putra kedua Muamar Khadafidiktator Libya yang telah dijungkalkan, dilaporkan bebas dari penjara.

Baca Selengkapnya

ISIS Paksa Perawat Filipina Latih Militan di Libya  

28 Februari 2017

ISIS Paksa Perawat Filipina Latih Militan di Libya  

Staf kesehatan Filipina bekerja di rumah sakit utama di Sirte, Libya, yang digunakan ISIS untuk mengobati militan yang terluka.

Baca Selengkapnya

Bulan Sabit Merah Temukan 74 Mayat di Pantai Libya

22 Februari 2017

Bulan Sabit Merah Temukan 74 Mayat di Pantai Libya

Kemungkinan masih ada korban yang tenggelam ke dalam laut.

Baca Selengkapnya

Libya Cegat 400 Pengungsi Tujuan Eropa

5 Februari 2017

Libya Cegat 400 Pengungsi Tujuan Eropa

Di antara pengungsi yang berada di perahu tersebut berasal dari Suriah, Tunisia, Libya, dan wilayah otoritas Palestina.

Baca Selengkapnya

Gara-gara Monyet Perang Suku Pecah di Libya, 20 orang Tewas

21 November 2016

Gara-gara Monyet Perang Suku Pecah di Libya, 20 orang Tewas

Keluarga siswa SMA yang menjadi korban serangan monyet yang dilepaskan tiga pemuda, membalas dendam hingga terjadi perang suku di Shaba,Libya.

Baca Selengkapnya

Tragis, Wartawan Belanda Tewas Ditembak Sniper  

3 Oktober 2016

Tragis, Wartawan Belanda Tewas Ditembak Sniper  

"Mayat Oerlemans dibawa ke rumah sakit Misrata, 200 kilometer sebelah barat Sirte."

Baca Selengkapnya

Libya Rebut Kembali Sirte dari Tangan ISIS  

17 Agustus 2016

Libya Rebut Kembali Sirte dari Tangan ISIS  

"Distrik Dua berhasil dibebaskan," kata Reda Issa, juru bicara pasukan pro-pemerintah, kepada kantor berita Reuters.

Baca Selengkapnya

Pertama Kali, Jet AS Hajar Basis ISIS di Libya  

2 Agustus 2016

Pertama Kali, Jet AS Hajar Basis ISIS di Libya  

Menurut keterangan Pentagon, serangan udara yang dilancarkan pada Senin kemarin untuk menjawab permintaan Otoritas Pemerintah Nasional (GNA).

Baca Selengkapnya