Presiden RI dan PM Australia Bertemu di Batam  

Reporter

Editor

Natalia Santi

Senin, 2 Juni 2014 21:36 WIB

Perdana Menteri Australia, Tony Abbott, dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. (AP Photo/Achmad Ibrahim)

TEMPO.CO, Sydney – Batam tampaknya akan kembali menjadi saksi mesranya hubungan Indonesia-Australia. Perdana Menteri Australia Tony Abbott akan menemui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Batam, Kepulauan Riau, Rabu, 4 Juni 2014. (Baca: Indonesia-Australia Diharapkan Akur pada Agustus)

Pertemuan pertama antara Abbott dan SBY pasca-kasus penyadapan terhadap sejumlah pejabat tinggi Indonesia, termasuk Presiden dan Ibu Negara itu mengisyaratkan pemulihan hubungan kedua negara.

“Menindaklanjuti pembicaraan sangat bersahabat bulan lalu, Perdana Menteri akan menghabiskan waktu dengan Presiden Yudhoyono dan meneruskan kemajuan yang telah dicapai untuk menyelesaikan masalah dan memperkuat hubungan bilateral,” kata juru bicara kantor Perdana Menteri Australia, hari ini.

Abbott mampir ke Batam dalam perjalanan untuk menghadiri peringatan 70 tahun pendaratan Normandia (D-Day) di Prancis.

Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa memastikan rencana pertemuan itu. “Pertemuan itu akan memberi kesempatan bagi kedua pemimpin untuk mengkaji status hubungan saat ini,” kata Natalegawa kepada wartawan. “Bola ada di pihak Australia untuk menjelaskan masalah penyadapan dan pencari suaka.” (Baca: Hubungan Indonesia-Australia seperti Ganti Oli)


Pasca-kasus penyadapan, Presiden SBY menetapkan enam langkah sebelum memulihkan hubungan. Antara lain dengan menciptakan kode etik hubungan. (Baca: 6 Respons SBY terhadap Surat Balasan Abbott)

Setelah kode etik ditandatangani kedua pihak dan Indonesia yakin serta kembali percaya pada Australia, barulah kerja sama militer dan kepolisian dalam mencegah pencari suaka ke Australia akan dipulihkan.

Hingga kini belum ada tanda-tanda bahwa kode etik yang sudah disampaikan Indonesia akan disetujui Australia. (Baca: Arogansi Australia Dinilai Perkeruh Suasana)

Pengamat internasional sekaligus guru besar Hukum Internasional Universitas Indonesia, Hikmahanto Juwana, menyatakan Presiden SBY harus memastikan Australia tidak lagi mengusir para pencari suaka ke wilayah Indonesia sebelum memulihkan hubungan. Indonesia juga harus yakin Australia tidak lagi diam-diam memata-matai Indonesia.

Batam pernah menjadi tempat pertemuan pertama Presiden SBY dengan Perdana Menteri Australia John Howard pascapemberian suaka pada 42 warga Papua oleh Canberra. Pemulihan hubungan di Nongsa Point Marina, 26 Juni 2006, kemudian berlanjut dengan penguatan hubungan melalui Traktat Lombok, 13 November 2006.


CHANNEL NEWS ASIA | REUTERS | NATALIA SANTI

Terpopuler
Kasus Haji, PPATK: Rekening Anggito Mencurigakan
Dibidik Tersangka, Anggito Kembalikan Uang ke KPK?
Diduga Mencurigakan, Ini Isi 14 Rekening Anggito
116 Pegawai Kementerian Agama Masuk Daftar Hitam

Berita terkait

Singgung AUKUS, Indonesia Ajak Australia Jaga Perdamaian Indo-Pasifik

10 Februari 2023

Singgung AUKUS, Indonesia Ajak Australia Jaga Perdamaian Indo-Pasifik

Indonesia desak Australia untuk bersama-sama menjaga perdamaian Indo-Pasifik, di tengah bayang kekuatan besar seperti China dan Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Sejarah Pembangunan Jembatan Suramadu, Jembatan Terpanjang di Indonesia

16 Januari 2023

Sejarah Pembangunan Jembatan Suramadu, Jembatan Terpanjang di Indonesia

Selain salah satu ikon Jawa Timur, Jembatan Suramadu juga menyambungkan hidup antara dua pulau. Simak sejarah singkat berdirinya jembatan tersebut.

Baca Selengkapnya

3 Minggu Berdiam di Studionya, SBY Hasilkan 17 Lukisan

11 Oktober 2022

3 Minggu Berdiam di Studionya, SBY Hasilkan 17 Lukisan

SBY mengungkapkan dengan melukis dapat mendatangkan kedamaian dalam hatinya sekaligus berharap dapat mengobati rasa rindu.

Baca Selengkapnya

Suciwati Gugat Kebungkaman Jokowi dan Partai Politik dalam Kasus Munir dan Pelanggaran HAM

22 September 2022

Suciwati Gugat Kebungkaman Jokowi dan Partai Politik dalam Kasus Munir dan Pelanggaran HAM

Mengapa Suciwati kecewa cara penyelesaikan kasus pembunuhan Munir dan pelanggaran HAM berat lain di era Jokowi?

Baca Selengkapnya

PM Australia Segera Kerahkan Menteri untuk Revitalisasi Dagang dengan RI

7 Juni 2022

PM Australia Segera Kerahkan Menteri untuk Revitalisasi Dagang dengan RI

PM Australia Anthony Albanese mengatakan revitalisasi hubungan perdagangan dan investasi dengan RI adalah prioritas di prioritas pemerintahannya.

Baca Selengkapnya

Alasan Jokowi Ajak PM Australia Gowes Pakai Sepeda Bambu

6 Juni 2022

Alasan Jokowi Ajak PM Australia Gowes Pakai Sepeda Bambu

Albanese menganggap ajakan Jokowi untuk naik sepeda bambu ini sebagai sebuah kehormatan besar.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beberkan 5 Poin Hasil Pertemuan Bilateral dengan PM Australia

6 Juni 2022

Jokowi Beberkan 5 Poin Hasil Pertemuan Bilateral dengan PM Australia

Jokowi mengatakan isu yang dibicarakan ialah seputar perdagangan dan investasi kedua negara.

Baca Selengkapnya

Temui Jokowi, PM Australia Ingin Revitalisasi Hubungan Dagang dengan RI

6 Juni 2022

Temui Jokowi, PM Australia Ingin Revitalisasi Hubungan Dagang dengan RI

Albanese merupakan pemimpin terpilih Australia yang baru dilantik pada 23 Mei lalu.

Baca Selengkapnya

Proliga 2022: Begini Kata SBY Usai Saksikan Bogor LavAni Kalahkan Kudus Sukun

8 Januari 2022

Proliga 2022: Begini Kata SBY Usai Saksikan Bogor LavAni Kalahkan Kudus Sukun

SBY ikut menyaksikan kemennagan Bogor LavAni atas Kudus Sukun Badak dalam laga Proliga 2022 di Sentul, Sabtu, 8 Januari.

Baca Selengkapnya

Proliga 2022: Didirikan SBY, Bogor LavAni Diperkuat Banyak Pemain Binaan Sendiri

6 Januari 2022

Proliga 2022: Didirikan SBY, Bogor LavAni Diperkuat Banyak Pemain Binaan Sendiri

Bogor LavAni, yang didirikan SBY, bakal melakukan debut dalam kompetisi bola voli paling bergengsi PLN Mobile Proliga 2022.

Baca Selengkapnya