Video yang dirilis oleh Boko Haram jaringan teroris Nigeria pada 12 Mei 2014 menunjukkan gadis-gadis yang hilang yang diduga diculik dari kota timur laut Chibok. Kelompok teror mengatakan banyak dari mereka telah dikonversi dari Kristen ke Islam selama ditahan. AP
TEMPO.CO, Chad – Demi membantu misi pencarian ratusan siswi Nigeria yang diculik sejak 14 April lalu, Amerika Serikat telah mengerahkan 80 personel militernya. Puluhan pasukan militer tersebut akan tinggal di Chad, negara tetangga Nigeria, selama misi pencarian ini.
Dikutip dari Al Jazeera, dalam sebuah pernyataan yang dirilis Rabu, 21 Mei 2014, Presiden Amerika Serikat Barrack Obama menyatakan pihaknya akan bekerja sama dengan intelijen Nigeria untuk melakukan pengawasan dan pengintaian di wilayah utara Nigeria, lokasi para sandera diculik.
Tidak hanya itu, badan intelijen AS, CIA, juga melakukan pengontrolan dari ibu kota Nigeria, Abuja. “Ada sekitar 30 atau lebih dari CIA, Departemen Luar Negeri, militer, dan FBI yang kini bekerja sama dengan tim di Abuja,” kata Rosiland Jordan, reporter Al Jazeera (Baca: AS Jalankan Misi Udara Cari Siswi Nigeria)
Sebanyak 276 siswi diculik dari sekolah asrama Chibook pada pertengahan April lalu. Puluhan orang berhasil melarikan diri. Boko Haram, kelompok militan yang berada di balik penculikan ini, telah merilis sebuah video penculikan. Dalam video itu, mereka mengancam akan menjual siswi-siswi tersebut sebagai para budak jika Nigeria tidak membebaskan militan Boko Haram yang ditahan. (Baca: Ini Tuntutan Boko haram Agra 200 Siswa Dibebaskan)