Demonstran anti-pemerintah membawa bendera nasional dan melewati barisan polisi anti huru-hara dan tentara menjaga National Broadcasting Thailand (NBT) saat unjuk rasa di Bangkok, Thailand (9/5). (AP/Apichart Weerawong)
TEMPO.CO, Bangkok - Dua pengunjuk rasa anti-pemerintah tewas dan 21 terluka dalam serangan senjata dan granat, Kamis, 15 Mei 2014, di Bangkok, Thailand. Polisi mengatakan dua granat M-79 dilemparkan ke lokasi protes di Monumen Demokrasi dan diikuti oleh tembakan.
"Korban pertama adalah seorang pengunjuk rasa yang sedang tidur di Monumen Demokrasi, sementara korban kedua adalah seorang penjaga protes yang meninggal akibat tembakan," kata anggota polisi setempat, Mayor Wallop Prathummuang, Kamis, 15 Mei 2014. (Baca juga: Dua TNI AL Dibunuh, 9 Nelayan Thailand Tersangka)
Dalam sebuah pernyataan di situsnya, Erawan Emergency Centre, Pusat penanganan darurat kota, mengatakan dua orang tewas dan 21 luka-luka, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Kematian ini menggenapkan korban menjadi 27 orang dari enam bulan protes yang ditujukan untuk menjatuhkan pemerintah Yingluck Shinawatra yang telah melepas jabatan. Sementara, ratusan orang lain terluka dalam serangan senjata dan granat terkait dengan unjuk rasa.
Mantan Perdana Menteri Yingluck Shinawatra digulingkan oleh pengadilan Thailand pekan lalu, tetapi dengan cepat digantikan oleh partai yang berkuasa Pheu Thai yang menolak untuk tunduk pada tekanan mengatakan mereka adalah pemerintah yang dipilih secara demokratis. (Baca: Perdana Menteri Thailand Yingluck Dilengserkan)