AS Terkejut Atas Meluasnya Aksi Spionase Israel  

Reporter

Editor

Abdul Manan

Kamis, 8 Mei 2014 10:10 WIB

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (tengah). REUTERS/Ronen Zvulun

TEMPO.CO, Washington - Aktivitas spionase Israel yang agresif dan meluas di daratan Amerika Serikat memicu kekhawatiran dan kemarahan pejabat pemerintah Amerika dan menyebutnya telah melewati batas," tulis Newsweek dalam edisi Selasa, 7 Mei 2014.

Laporan itu mengutip pejabat intelijen senior dan staf kongres, yang tak bersedia disebut namanya, yang telah mengetahui informasi rahasia tentang kegiatan mata-mata Israel. Staf Kongres itu menyebut tingkat spionase Israel sudah dalam taraf "serius" dan "mengejutkan", jauh melebihi kegiatan serupa oleh sekutu dekat AS lainnya.

Beberapa aksi mata-mata itu diduga terkait soal industri, yang dilakukan oleh perusahaan Israel atau perorangan. Namun, jumlah yang signifikan dari aksi spionase itu tampaknya merupakan aksi pengintaian oleh negara, kata Newsweek.

"Tidak ada negara lain mengambil keuntungan dari hubungan soal keamanan seperti cara Israel untuk tujuan spionase," kata salah satu mantan penasehat anggota Kongres AS yang menghadiri briefing rahasia tentang masalah ini kepada Newsweek. "Hal ini cukup mengejutkan. Maksud saya, jangan dilupakan oleh siapa pun bahwa setelah semua cuci tangan (Jonathan) Pollard, (aksi spionase) itu masih berlangsung."

Pollard, seorang analis intelijen Angkatan Laut kelahiran AS, hingga kini masih menjalani hukuman seumur hidup di penjara North Carolina karena melakukan aksi mata-mata untuk Israel. Dia ditangkap pada 1985.

Masalah kegiatan mata-mata Israel saat ini tampaknya terkait keinginannya untuk bergabung dengan program bebas visa AS, yang akan memungkinkan warga Israel mendapatkan kemudahan lebih besar dalam melakukan perjalanan ke AS.

Persyaratan untuk masuk dalam program bebas visa cukup sulit. Menurut Department of Homeland Security yang dikutip Newsweek, ini termasuk "peningkatan penegakan hukum yang berhubungan dengan keamanan berbagi data dengan Amerika Serikat, pelaporan yang tepat dari paspor yang hilang dan dicuri, menjaga standar tinggi kontraterorisme, penegakan hukum, pengawasan perbatasan, standar penerbangan dan keamanan dokumen."

Dua hambatan yang dikatakan paling serius terkait penolakan visa disebabkan oleh peningkatan jumlah orang muda Israel yang ingin masuk Amerika sebagai wisatawan dan kemudian bekerja secara ilegal dan dugaan diskriminasi Israel terhadap warga Arab-Amerika.

Diplomat Israel mengatakan bahwa mereka sudah melakukan langkah-langkah konkret untuk memenuhi standar yang dibutuhkan AS. Namun, mantan asisten anggota Kongres mengatakan sebaliknya. "Mereka berpikir bahwa teman-teman mereka di Kongres bisa mendapatkan itu dan itu tidak terjadi," katanya. Israel dianggap tidak melakukan sesuatu yang membuatnya bisa masuk dalam program bebas visa itu.

Bahkan, jika mereka memenuhi syarat itu, kata laporan Newsweek, para pejabat AS juga khawatir masuknya Israel ke dalam program bebas visa itu akan membuat negara Yahudi lebih mudah untuk memata-matai sekutunya ini.

"Mereka sangat agresif. Mereka agresif dalam semua aspek hubungan mereka dengan Amerika Serikat," kata asisten Kongres itu. "Jika kita memberi mereka kebebasan untuk mengirim orang di sini, bagaimana kita akan hentikan itu?"

THE TIMES OF ISRAEL | ABDUL MANAN

Berita Lainnya
Hukum Syariah Aceh Disorot Media Internasional
Perdana Menteri Thailand Yingluck Dilengserkan
Kata Monica Lewinsky tentang Hillary Clinton
Mobil Putri Obama Diikuti, Gedung Putih Ditutup
Vatikan Pecat 848 Pastor Bermasalah
















Advertising
Advertising










Berita terkait

UEA Cegat Rudal Houthi, Ditembakkan saat Kunjungan Presiden Israel

31 Januari 2022

UEA Cegat Rudal Houthi, Ditembakkan saat Kunjungan Presiden Israel

Uni Emirat Arab berhasil mencegat sebuah rudal balistik yang ditembakkan oleh Houthi dari Yaman ketika negara Teluk itu menjamu Presiden Israel

Baca Selengkapnya

Biro Travel Khawatirkan Larangan Turis Berpaspor Indonesia Masuk Israel

31 Mei 2018

Biro Travel Khawatirkan Larangan Turis Berpaspor Indonesia Masuk Israel

Aturan pelarangan masuk Israel bagi turis berpaspor Indonesia membuat banyak tamu mempertanyakan hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Kedutaan Besar Amerika di Israel Akan Pindah ke Yerusalem

29 Agustus 2017

Kedutaan Besar Amerika di Israel Akan Pindah ke Yerusalem

Netanyahu menunjukkan ekspresi penghargaannya kepada Trump dan pemerintahannya yang selama ini memberikan dukungan kuat bagi Israel.

Baca Selengkapnya

Kesepian, Monyet Rawat dan Bermain dengan Anak Ayam

26 Agustus 2017

Kesepian, Monyet Rawat dan Bermain dengan Anak Ayam

Niv, monyet dari spesies Macaque telah menghabiskan waktunya dengan menjaga, membelai, membersihkan, dan bermain dengan seekor anak ayam.

Baca Selengkapnya

Gereja Ortodoks Yunani Protes Israel Propertinya Dijual ke Yahudi

15 Agustus 2017

Gereja Ortodoks Yunani Protes Israel Propertinya Dijual ke Yahudi

Pemimpin Gereja Ortodoks Yunani di Yerusalem tolak keputusan pengadilan Israel yang menyetujui penjualan properti gereja ke ke perusahaan Yahudi.

Baca Selengkapnya

Israel akan Tutup Kantor Berita Al Jazeera

7 Agustus 2017

Israel akan Tutup Kantor Berita Al Jazeera

Israel menganggap siaran berita Al Jazeera bersifat menghasut.

Baca Selengkapnya

Sensitivitas Al-Aqsa dan Kebijakan Israel

26 Juli 2017

Sensitivitas Al-Aqsa dan Kebijakan Israel

Setelah lama tenggelam oleh berita Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan sengkarut Timur Tengah, kisruh Palestina-Israel kini kembali menjadi pusat perhatian dunia. Setiap hari sejak 14 Juli, warga Palestina di Yerusalem Timur dan Tepi Barat berdemonstrasi menentang pemasangan detektor logam di pintu-pintu masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa (Al-Haram Al-Syarif). Palestina memandangnya sebagai upaya Israel untuk mengontrol tempat suci tersebut.

Baca Selengkapnya

Ditembaki Rudal, Israel Balas Serang Pos Hamas di Gaza  

24 Juli 2017

Ditembaki Rudal, Israel Balas Serang Pos Hamas di Gaza  

Tank milik Israel menyerang pos pemantau milik Hamas di Gaza, Senin, 24 Juli 2017, sebagai balasan atas tembakan rudal dari arah perbatasan Palestina.

Baca Selengkapnya

Israel Akan Membangun Pulau Buatan di Gaza

14 Mei 2017

Israel Akan Membangun Pulau Buatan di Gaza

Trump akan tiba di Yerusalem pada 22 Mei 2017 untuk membicarakan masalah perdamaian antara Israel dan Palestina.

Baca Selengkapnya

Bahasa Arab Akan Dihapus dari Bahasa Resmi Israel  

9 Mei 2017

Bahasa Arab Akan Dihapus dari Bahasa Resmi Israel  

Sejumlah menteri dalam kabinet Israel menyetujui RUU kontroversial yang akan menghapus status bahasa Arab sebagai bahasa resmi Israel.

Baca Selengkapnya