Pakistan Tangkap Agen FBI  

Reporter

Kamis, 8 Mei 2014 06:33 WIB

Markas FBI. Nytimes.com

TEMPO.CO, Karachi - Polisi Pakistan menangkap seorang agen intelijen FBI sesaat akan terbang dari Karachi menuju Islamabad, Senin, 5 Mei 2014. Agen FBI ini ditemukan membawa 19 butir peluru sepanjang 9 milimeter dan tiga pisau di dalam tasnya.

"Kami telah mengirimkan laptopnya dan beberapa gadget untuk melakukan uji forensik," kata Rao Anwaar, polisi Pakistan.

Polisi memulai pemeriksaan terhadap agen FBI itu pada Rabu, 7 Mei 2014. Ia didampingi oleh pejabat dari Kedutaan Amerika di Islamabad.

CNN memberitakan, agen FBI itu bernama Joel Cox, yang diminta memberikan pelatihan kepada polisi setempat. Di Pakistan, orang yang bekerja untuk FBI dan badan intelijen Amerika lainnya diizinkan membawa senjata. Namun Cox harus menghadapi persidangan di pengadilan pada Selasa lalu dengan dakwaan antiterorisme.

Agen FBI tersebut, menurut pejabat penegak hukum Amerika Serikat, tiba di Karachi pada 1 Mei untuk menghadiri satu program gugus tugas antikorupsi.

Penangkapan agen intelijen FBI tersebut merupakan insiden terbaru setelah hubungan kedua negara memburuk pascaaksi teror 11 September 2001, yang meluluhlantakkan gedung WTC di Manhattan, New York, Amerika Serikat.

Baik pihak polisi Pakistan maupun Kedutaan Amerika di Islamabad menolak menjelaskan identitas agen FBI itu, termasuk motif penangkapan.


ABC | REUTERS | BBC | CNN | MARIA RITA HASUGIAN





Terpopuler:
Kapolda: Dari 113 Anak, 18 Disodomi Emon

Kisah Korban Selamat Kecelakaan Odong-odong

Menyeberang Sembarangan, Ahok: Sita KTP-nya











Berita terkait

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

8 Agustus 2017

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

Taliban di Pakistan meluncurkan majalah propaganda untuk merekrut wanita bergabung dengannya.

Baca Selengkapnya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

29 Juli 2017

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, mengundurkan diri dari jabatannya pada, Sabtu, 29 Juli 2017.

Baca Selengkapnya

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

13 Juli 2017

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

Diduga membuat dokumen palsu untuk menutupi keterlibatan dalam Panama Papers, Maryam Nawaz, putri Perdana Menteri Pakistan dirisak di Twitter

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

26 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

Korban tewas akibat ledakan truk pengangkut BBM di jalan raya Pakistan bertambah menjadi 153 orang, termasuk wanita dan anak-anak.

Baca Selengkapnya

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

26 Juni 2017

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

Sebuah bom yang menyerupai mainan meledak di barat laut Pakistan. Akibatnya, enam anak tewas.

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

25 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

Sekitar 123 orang tewas dalam sebuah ledakan truk pengangkut bahan bakar di jalan raya di Pakistan.

Baca Selengkapnya

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

19 Mei 2017

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

Seekor anjing di Pakistan dihukum mati setelah dinyatakan bersalah menggigit seorang anak.

Baca Selengkapnya

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

13 Mei 2017

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

Ibu Hamza meminta putranya mengikuti jejak ayahnya.

Baca Selengkapnya

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

8 Mei 2017

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

Salah satu yang diblokir oleh pemerintah India adalah saluran televisi milik pendakwah Islam kontroversial kelahiran India, Zakir Naik.

Baca Selengkapnya

Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

3 Mei 2017

Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

Keempat milisi Taliban diadili di pengadilan militer Pakistan karena terlibat terorisme.

Baca Selengkapnya