Malaysia Sangkal Teroris 'MH370' Terkait Al-Qaidah  

Reporter

Editor

Indah Pratiwi

Senin, 5 Mei 2014 03:15 WIB

Petgas bandara memindahkan papan berisi pesan-pesan harapan bagi semua yang terlibat dalam pencarian pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang di Bandara Kuala Lumpur (11/3). (AP Photo/Wong Maye-E)

TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Kepolisian Diraja Malaysia pada Ahad lalu membantah laporan media Inggris yang menghubungkan sebelas teroris yang ditangkap sehari sebelumnya dengan jaringan teroris Al-Qaidah. Mereka menyebut pemberitaan yang menyatakan kesebelas teroris itu terkait dengan hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370 sebagai sampah.

"Penangkapan tidak ada hubungannya dengan pesawat yang hilang," kata Inspektur Jenderal Kepolisian Malaysia Tan Sri Khalid Abu Bakar kepada The Star.

Sebelumnya, dilaporkan bahwa para teroris yang memiliki hubungan dengan Al-Qaidah ini ditangkap karena dicurigai terlibat dalam hilangnya MH370. Mereka menjalani interogasi pada Sabtu, 3 Mei 2014.

Para tersangka dilaporkan telah membentuk sebuah kelompok teroris baru yang diyakini akan melakukan serangan bom di negara-negara Islam. Mereka ditangkap pekan lalu di ibu kota Malaysia, Kuala Lumpur, dan di Negara Bagian Kedah.

Daily Mail melaporkan interogasi itu melibatkan sejumlah peneliti internasional, termasuk FBI dan MI6. Dari sebelas orang yang ditangkap--berusia sekitar 22-25 tahun--terdapat seorang janda muda, mahasiswa, dan pebisnis profesional. Mereka dicecar dengan pertanyaan intensif mengenai MH370.

Seorang petugas dari Divisi Kontra Terorisme Malaysia menyatakan penangkapan ini dilakukan setelah kecurigaan terhadap aksi terorisme dalam hilangnya MH370 semakin meningkat. “Kemungkinan bahwa pesawat dialihkan oleh kelompok militan masih tinggi. Peneliti internasional telah meminta laporan komprehensif mengenai kelompok baru itu,” katanya.

Penerbangan MH370 menghilang dari layar radar pada 8 Maret lalu, sekitar satu jam setelah lepas landas dari Kuala Lumpur menuju Beijing di ketinggian 35 ribu kaki. Tidak ada sinyal marabahaya yang dikirim dari pesawat itu. Sekitar dua pertiga dari 227 penumpang dan 12 awak pesawat berkewarganegaraan Cina. Hingga kini, pencarian pesawat belum membuahkan hasil.

Dugaan pembajakan dengan gaya yang serupa dengan serangan pada 11 September 2001 sempat mengemuka terkait dengan hilangnya MH370. Spekulasi ihwal keterkaitan teroris Al-Qaidah muncul menyusul "nyanyian" seorang tersangka teroris di pengadilan New York.

Menurut laporan Telegraph, Saajid Badat, pria kelahiran Inggris, mengatakan empat-lima orang Malaysia berencana mengambil kendali dari pesawat menggunakan bom yang disembunyikan di sepatu untuk membuka pintu kokpit. Badat mengatakan ia bertemu dengan salah satu dari mereka di Afganistan dan memberi sebuah bom sepatu yang akan digunakan untuk membajak pesawat terbang. Yang paling mengejutkan, ia menyatakan bahwa salah satu dari mereka adalah seorang pilot.

Badat menyatakan hal itu saat bersaksi dalam persidangan terdakwa Sulaiman Abu Ghaith, menantu tertua Usamah bin Ladin. Dia mengatakan kepada pengadilan melalui rekaman video bahwa para pejihad Malaysia ini, termasuk pilot, "Siap melakukan suatu tindakan."

AL ARABIYA | INDAH P

Berita terkait

Malaysia Tangkap 2 Komandan ISIS Asal Irak  

6 September 2017

Malaysia Tangkap 2 Komandan ISIS Asal Irak  

Malaysia menangkap dua warga Irak yang diyakini komandan ISIS di Irak Selatan.

Baca Selengkapnya

Harapan Oposisi Jiran

23 Agustus 2017

Harapan Oposisi Jiran

Dalam akun Twitter-nya, mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menulis "Harapan yang menggunung". Setelah melalui jalan panjang, akhirnya koalisi oposisi dideklarasikan secara resmi dengan logo bertulisan "HARAPAN", yang huruf "A" keempat berupa anak panah Arjuna- tokoh dalam kisah epik Mahabarata. Dengan pilihan ini, metamorfosis Pakatan Rakyat, partai oposisi Malaysia, membayangkan pemilihan umum yang akan datang sebagai arena perang melawan Karna, yakni Barisan Nasional- partai berkuasa sekarang.

Baca Selengkapnya

Wakil PM Malaysia Kutuk Pelemparan Sepatu ke Mahathir Mohamad

14 Agustus 2017

Wakil PM Malaysia Kutuk Pelemparan Sepatu ke Mahathir Mohamad

Wakil PM Malaysia Ahmad Zahid Hamidi menegaskan perbedaan pendapat dengan Mahathir Mohamad tidak membenarkan seseorang untuk melakukan kekerasan.

Baca Selengkapnya

Mahathir Mohamad Dilempari Sandal, Sepatu dan Botol Saat Pidato

14 Agustus 2017

Mahathir Mohamad Dilempari Sandal, Sepatu dan Botol Saat Pidato

Mahathir Mohamad dilempari sandal, sepatu, botol bekas air minum, kembang api, hingga kursi di saat berpidato.

Baca Selengkapnya

Pemimpin ISIS Asal Malaysia Beristerikan WNI Tewas di Suriah

21 Juli 2017

Pemimpin ISIS Asal Malaysia Beristerikan WNI Tewas di Suriah

Pemimpin milisi ISIS asal Malaysia, Mohamad Fuzi Harun,tewas dalam serangan udara di Suriah.

Baca Selengkapnya

Bom Kampung Melayu, Malaysia Tingkatkan Keamanan Perbatasan

28 Mei 2017

Bom Kampung Melayu, Malaysia Tingkatkan Keamanan Perbatasan

ISIS mengaku bertanggung jawab atas insiden bom bunuh diri tersebut.

Baca Selengkapnya

Bersatu Lawan Najib, Mahathir Janji Kampanye Bebaskan Anwar

21 Mei 2017

Bersatu Lawan Najib, Mahathir Janji Kampanye Bebaskan Anwar

Mahathir Mohamad telah menjanjikan dukungannya untuk kampanye pembebasan musuhnya di masa lalu, Anwar Ibrahim.

Baca Selengkapnya

Duh, Pengungsi Rohingya Minum Air Toilet di Malaysia  

17 Mei 2017

Duh, Pengungsi Rohingya Minum Air Toilet di Malaysia  

Pengungsi Rohingya di Malaysia hanya diberi secangkir kecil air dan sedikit makanan, serta terpaksa minum air toilet.

Baca Selengkapnya

Muslim Moderat Malaysia Terusik dengan Ceramah Ekstrem Zakir Naik  

11 Mei 2017

Muslim Moderat Malaysia Terusik dengan Ceramah Ekstrem Zakir Naik  

Organisasi muslim moderat Malaysia terusik dengan keberadaan
Zakir Naik yang ceramahnya dianggap ekstrem.

Baca Selengkapnya

Kesebelasan Malaysia Tolak Bertanding di Korea Utara  

10 Mei 2017

Kesebelasan Malaysia Tolak Bertanding di Korea Utara  

Kesebelasan Malaysia menolak bertanding untuk kualifikasi Asian Cup di Pyongyang, Korea Utara, 8 Juni mendatang.

Baca Selengkapnya