Flu Arab Masuk Amerika Serikat  

Reporter

Editor

Natalia Santi

Sabtu, 3 Mei 2014 21:40 WIB

Partikel sindrom pernafasan Timur Tengah (MERS) coronavirus yang muncul pada 2012 terlihat dalam mikrograf elektron transmisi dari National Institute for Allergy and Infectious Diseases (NIAID). REUTERS/National Institute for Allergy and Infectious Diseases

TEMPO.CO, WASHINGTON - Amerika Serikat melaporkan kasus pertama Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus (MERS-CoV) di negara itu. Warga Indiana, Amerika Serikat tersebut terbang dari Riyadh Arab Saudi ke London, lalu menuju Chicago. Dari Chicago dia naik bus ke rumahnya di Indiana.



Pasien mengeluh sesak napas, batuk dan demam pada 27 April, dan dirawat di rumah sakit pada 28 April. Pada 2 Mei hasil laboratorium menunjukkan pasien positif terjangkit virus MERS CoV dan menjadi kasus pertama di Amerika Serikat.



“Saat ini keadaan pasien stabil,” kata Kepala Badan Peneltian dan Pengembangan Kesehatan, Kementerian Kesehatan, Prof. Tjandra Yoga Adhitama, dalam surat elektroniknya, Sabtu, 3 Mei 2014.


Advertising
Advertising


Badan pencegahan penyakit menular Amerika Serikat (CDC) meski risiko ancaman terhadap publik yang lebih luas masih rendah, pihaknya mengupayakan agar virus tidak tersebar.



"CDC bekerja sama erat dengan Departemen Kesehatan Indiana dan rumah sakit untuk merespons cepat serta menyelidiki situasinya untuk mencegah penyebaran virus," kata Dr. Anne Schuchat, Direktur Pusat Imunisasi dan Penyakit Pernafasan seperti dilansir Los Angeles Times, Sabtu.



Sementara itu Arab Saudi menemukan 25 kasus baru dan dua kematian akibat virus itu. Hari Jumat, tujuh orang dipastikan menderita MERS, ditambah 18 lagi pada hari ini. Total kasusnya di Arab Saudi saja hingga kini mencapai 396, dan 109 kematian.



Kasus baru itu termasuk sembilan di Riyadh, 10 di Jeddah, empat di Mekkah dan dua di Medinah. Pada Juli mendatang diperkirakan akan lebih banyak jemaah dari seluruh dunia akan mengunjungi Mekkah dan Madinah dalam rangka bulan suci Ramadhan. Jutaan lagi akan tiba awal Oktober untuk menunaikan Ibadah Haji. (Baca juga:Ini Cara Terhindar dari Virus Corona )



Hingga kini Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) belum menetapkan larangan bepergian ke Arab Saudi. Belum ada vaksin maupun pengobatan yang khusus bagi virus dengan angka kematian 40 persen itu. ( Baca:Ilmuwan Klaim Temukan Penangkal Penyakit MERS)



REUTERS | LOS ANGELES TIMES | NATALIA SANTI



Terpopuler
Jokowi Nyapres, Ahok: Kacau-Balau Jakarta Ini

Soal Century, Raden Pardede Akui Sri Mulyani Lapor ke JK

Ahok: Jokowi Jangan On-Off



Berita terkait

WHO Laporkan Kasus MERS di Arab Saudi, Dua Orang Tewas

20 Februari 2024

WHO Laporkan Kasus MERS di Arab Saudi, Dua Orang Tewas

Terdapat empat kasus MERS-CoV yang dikonfirmasi, dua diantaranya berujung pada kematian dan dilaporkan ke WHO oleh Arab Saudi

Baca Selengkapnya

Piala Dunia 2022 Dibayangi Flu Unta, WHO: 35 Persen Pasien Terinfeksi Meninggal

16 Desember 2022

Piala Dunia 2022 Dibayangi Flu Unta, WHO: 35 Persen Pasien Terinfeksi Meninggal

Ajang sepak bola Piala Dunia 2022 di Qatar dibayang-bayangi sebaran flu unta atau MERS. Seberapa berbahanya dan Bagaimana gejalanya?

Baca Selengkapnya

Upamecano dan Rabiot Terserang Virus Menjelang Final, Didier Deschamps Ambil Tindakan Pencegahan

15 Desember 2022

Upamecano dan Rabiot Terserang Virus Menjelang Final, Didier Deschamps Ambil Tindakan Pencegahan

Didier Deschamps mengatakan Upamecano dan Rabiot tidak tampil di semifinal setelah menderita sakit dalam beberapa hari terakhir.

Baca Selengkapnya

Bayang-bayang Flu Unta dan Piala Dunia 2022, Kenali Gejala dan Pencegahannya

15 Desember 2022

Bayang-bayang Flu Unta dan Piala Dunia 2022, Kenali Gejala dan Pencegahannya

Sebelum perhelatan Piala Dunia 2022, terdapat setidaknya 2.600 kasus flu unta yang terkonfirmasi dan 935 di antaranya menyebabkan kematian.

Baca Selengkapnya

Piala Dunia Qatar, Suporter Negara Lain Diminta Waspada Flu Unta

8 Desember 2022

Piala Dunia Qatar, Suporter Negara Lain Diminta Waspada Flu Unta

MERS adalah satu dari delapan risiko infeksi potensial yang secara teoritis dapat muncul selama Piala Dunia Qatar 2022.

Baca Selengkapnya

NeoCoV dan Mutasi Virus Corona, Ini Alasan untuk tidak Panik

31 Januari 2022

NeoCoV dan Mutasi Virus Corona, Ini Alasan untuk tidak Panik

Masyarakat diminta tak panik dengan kabar tentang NeoCoV, jenis yang lain lagi dari keluarga virus corona--berbeda dari SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.

Baca Selengkapnya

Sembuhkan Kera dari MERS, Vaksin Diuji untuk COVID-19

20 April 2020

Sembuhkan Kera dari MERS, Vaksin Diuji untuk COVID-19

MERS-CoV adalah kerabat dari sindrom pernafasan akut parah virus corona 2 (SARS-CoV-2), yang menyebabkan penyakit COVID-19.

Baca Selengkapnya

Infeksi Virus Corona, Begini Badai Sitokin Bisa Bikin Fatal

3 April 2020

Infeksi Virus Corona, Begini Badai Sitokin Bisa Bikin Fatal

Infeksi virus corona COVID-19 dan bahkan sekadar influenza bisa berujung fatal karena fenomena yang disebut badai sitokin.

Baca Selengkapnya

Awas Tertular, Virus Corona Bisa Bertahan 5 Hari pada Kertas

19 Maret 2020

Awas Tertular, Virus Corona Bisa Bertahan 5 Hari pada Kertas

Pandemi virus corona, membuat masyarakat semakin khawatir. Selain antar manusia, virus corona bisa bertahan lama di permukaan berbahan ini.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Imun Anak versus COVID-19

16 Maret 2020

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Imun Anak versus COVID-19

Sejauh ini tidak ada anak-anak yang sakit parah, apalagi meninggal, akibat penyakit virus corona 2019 alias COVID-19.

Baca Selengkapnya