TEMPO.CO, Seoul - Jaksa penyidik mengatakan seluruh anak buah kapal feri Korea Selatan yang tenggelam, Sewol, ditahan, Rabu, 16 April 2014. Sementara itu, operasi pencarian korban yang masih hilang dihentikan karena cuaca buruk.
Selain faktor cuaca, para penyelam yang jadi bagian tim SAR mengaku terkendala jarak pandang di dasar laut. "Jarak pandang rendah. Tak satu pun di antara kami menemukan korban," ujar salah satu penyelam.
Kapten feri Sewol, Lee Joon-seok, beserta sepuluh awak kapal ditahan pihak berwajib dengan tuduhan melakukan kejahatan karena meninggalkan penumpang feri.
Kapten Lee dianggap paling bertanggung jawab atas musibah tenggelamnya feri Sewol. Pada Sabtu, 26 April 2014, polisi menampilkan Lee di depan layar televisi. "Saya meminta maaf kepada seluruh rakyat Korsel akibat musibah ini, dan saya juga menyorongkan kepala kepada keluaga korban," ujar Lee.
Kantor kejaksaan Korsel membenarkan bahwa hingga Sabtu, 26 April 2014, jumlah korban tewas mencapai 187, sedangkan 115 lainnya belum diketemukan.
Hampir seluruh korban diyakini terperangkap di dalam feri yang mencium dasar laut pada saat melakukan pelayaran rutin menuju resor di Pulau Jeju, bagian selatan Korsel, dan membawa 476 penumpang.
AL JAZEERA | BBC | CHOIRUL
Berita Populer:
Sebelum Tewas, Azwar: Saya Melakukannya Satu Kali
Tersangka Pelecehan di JIS Korban Sodomi Buron FBI
Polisi: Tersangka JIS Lainnya Kesal Pada Azwar
Ayah-Ibu Korban JIS Silang Pendapat
Jadwal dan Klasemen Liga Primer Inggris Malam Ini
Berita terkait
Warga Korea Selatan Kompak Gelar Boikot Produk Jepang
27 Juli 2019
Gerakan boikot produk Jepang di Korea Selatan semakin intensif dan diwarnai aksi vandalisme dengan merusak mobil-mobil buatan Jepang
Baca SelengkapnyaPemerintah Korea Selatan Kurangi Masa Tugas Wajib Militer
31 Juli 2018
Pemerintah Korea Selatan kurangi masa tugas wajib militer
Baca SelengkapnyaRudal Taurus Korea Selatan Diklaim Ideal Hadapi Korea Utara
12 Oktober 2017
Rudal Taurus milik Angkatan Udara Korea Selatan ini dilengkapi dengan sistem antijam alias tidak bisa dibuat macet,
Baca Selengkapnya5 Kecanggihan F-15K, Andalan Korea Selatan Hadapi Korea Utara
12 Oktober 2017
Korea Selatan ikut mengirimkan pesawat tempur F-15K, andalannya dalam iringan pesawat pengebom kelas berat milik Amerika yaitu B-1B Lancer kemarin.
Baca SelengkapnyaRemaja Korea Selatan Tak Yakin Pecah Perang, Pilih Nikmati K-Pop
10 Oktober 2017
Para remaja Korea Selatan menikmati hidup seperti biasa, berjoget, berkumpul dan menikmati band K-Pop favoritnya karena tidak yakin perang terjadi.
Baca SelengkapnyaKhawatir Perang Pecah, Warga Korea Selatan Borong WarBag
27 September 2017
Warga Korea Selatan memborong ransel untuk bertahan hidup saat perang atau WarBag menyusul meningkatnya ancaman perang nuklir di Semenanjung Korea.
Baca SelengkapnyaIni Cara Warga Korea Selatan Hindari Ketakutan Nuklir Korea Utara
22 September 2017
You Jae Youn mengaku lebih banyak memikirkan pemenuhan kebutuhannya sehari-hari dibandingkan ancaman nuklir Korea Utara.
Baca Selengkapnya58 Persen Warga Korsel Tidak Yakin Korut Akan memulai Perang
9 September 2017
Rakyat Korea Selatan meminta pemerintah meningkatkan kemampuan teknologi pertahanan untuk menghadapi Korea Utara.
Baca SelengkapnyaTerlalu Sering Main Golf, Penis Pria Ini Dipotong Sang Istri
3 September 2017
Seorang istri memotong penis suaminya di Korea Selatan karena sang suami terlalu sering bermain golf.
Baca SelengkapnyaPasukan Khusus Korea Selatan Dilatih Bunuh Kim Jong-un
31 Agustus 2017
Korea Selatan tengah melatih pasukan khusus untuk melacak dan membunuh pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un.
Baca Selengkapnya