Seorang perempuan berdoa setelah tenggelamnya kapal feri Korea Selatan di laut Jindo, di SMA Danwon (17/4). Cuaca buruk menghambat pencarian diman lebih dari 280 penumpang masih dinyatakan hilang. REUTERS/Yonhap
TEMPO.CO, Seoul – Hingga Jumat, 18 April 2014 pagi, jumlah korban tewas akibat terbaliknya kapal feri di perairan Korea Selatan telah mencapai angka 25. Kapal tersebut tenggelam di perairan barat daya Korea Selatan pada Rabu, 16 April 2014, sekitar pukul 11.30 waktu setempat.
Tiga kapal penyelamatan tiba di lokasi kejadian pada Jumat pagi untuk menarik kapal seberat 6.325 ton itu keluar dari perairan. Ratusan penjaga pantai dan penyelam angkatan laut juga masih bekerja keras mencari ratusan orang yang hilang.
Feri yang mengangkut 475 orang, termasuk 325 siswa sekolah menengah Korsel dan 15 guru tersebut berangkat dari Incheon pada Selasa, 15 April 2014, menuju pulau resor Jeju.
Feri ini awalnya dijadwalkan meninggalkan dermaga Icheon pada Selasa, pukul 18.30 waktu setempat. Namun, karena kabut tebal, perjalanan itu ditunda hingga pukul 21.00 dengan membawa 475 penumpang ke Pulau Jeju.
Belum diketahui penyebab pasti kecelakaan. Sejumlah spekulasi pun bermunculan. Perubahan jalur disebut sebagai pemicu kecelakaan. Sebab, feri bisa saja menghantam batu karang meski hanya sedikit mengubah jalur. Ditambah lagi, cuaca saat itu berkabut.