Kotornya Sungai Citarum Dikupas di TV Inggris  

Reporter

Sabtu, 12 April 2014 11:14 WIB

Herman, pemulung sampah mendayung perahunya melewati genangan sampah di Sungai Citarum, Jawa Barat. Kisah Citarum yang dijuluki sungai paling kotor di dunia ini akan ditayangkan di stasiun televisi Inggris Channel 4. Dailymail.co.uk

TEMPO.CO, London – Kotornya Sungai Citarum yang melintasi Jawa Barat telah menarik perhatian dunia. Bahkan Channel 4 yang mengudara di Inggris secara khusus membahas pencemaran sungai yang menjadi salah satu yang terkotor di dunia ini.

Seperti dikutip Daily Mail, Kamis, 11 April 2014, siaran televisi bertajuk Unreported World, The World’s Dirtiest River ini akan disiarkan pada Kamis malam sekitar pukul 07.30 waktu London.

Reportase mengenai sungai ini akan menampilkan seorang warga bernama Herman yang tengah melintasi sungai dengan sampan kecilnya. Dalam gambar tersebut terlihat Herman berada di lautan sampah yang mengambang di Sungai Citarum.

Ia yang dulunya mencari ikan di sungai ini telah beralih profesi menjadi pencari sampah atau pemulung. Memang, sangat jelas terlihat bagaimana sampah memenuhi sungai tersebut. Saking penuhnya, air sungai sampai tak terlihat lantaran tertutup sampah.

“Saya tidak menangkap ikan lagi. Mereka mengambang di permukaan,” cerita Herman. Sebuah laporan mengatakan bahan kimia beracun dan sampah yang dibuang di sungai ini telah membunuh 60 persen stok ikan di sana.

Menurut penduduk setempat, di samping limbah rumah tangga, pabrik-pabrik tekstil ilegal juga berperan besar dalam pencemaran sungai. Mereka membuang limbah bahan kimia pada malam hari. Air bisa berubah warna menjadi merah, hijau, kuning, dan hitam karenanya.

Hal ini tentunya membuat sungai dan sejumlah sumur warga yang dekat dengan sungai tercemar merkuri hingga empat kali lipat dari batas aman. Meski demikian, lebih dari 35 juta orang masih mengandalkan air Sungai Citarum untuk minum dan mencuci. Padahal, pencemaran ini akan meningkatkan risiko penyakit kanker, kulit, dan perkembangan anak yang lambat.

Program televisi ini tidak menyebutkan secara eksplisit perusahaan tekstil yang terlibat dalam pencemaran. Namun, menurut laporan Greenpeace tahun lalu, salah satu perusahaan tekstil terbesar di Citarum, yakni PT Gistex Group, diduga terkait dengan pencemaran ini. Perusahaan ini diduga telah memiliki hubungan bisnis dengan Gap, H&M, dan Adidas.

Meski pencemaran sungai terang-terangan terjadi, tapi sepertinya upaya penegakan hukum di Indonesia belum mampu menanganinya. “Ada aturan, tapi tidak ditegakkan," kata Herman kepada reporter Channel 4, Seyi Rhodes.

ANINGTIAS JATMIKA | DAILY MAIL

Terpopuler

Bubarkan Uni Soviet, Gorbachev Bakal Diusut
Kotak Hitam MH370 Satu Km dari Zona Pencarian
Buntut MH370, Cina Tunda Kirim Panda ke Malaysia

Berita terkait

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

20 hari lalu

BRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan

Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Limbah Tambak Udang Cemari Taman Nasional Karimunjawa, KLHK Tetapkan 4 Tersangka

38 hari lalu

Limbah Tambak Udang Cemari Taman Nasional Karimunjawa, KLHK Tetapkan 4 Tersangka

Gakkum KLHK menetapkan empat tersangka pencemaran lingkungan di Taman Nasional Karimunjawa. Kejahatan terkait limbah ilegal dari tambak udang.

Baca Selengkapnya

Pencemaran Lingkungan di Area Tambang Minyak, Guru Besar ITS Rekomendasikan Ini

14 Januari 2024

Pencemaran Lingkungan di Area Tambang Minyak, Guru Besar ITS Rekomendasikan Ini

Peningkatan aktivitas industri pertambangan menimbulkan risiko terjadinya pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sagu Disebut Bisa Jadi Bahan Pembalut dan Popok Ramah Lingkungan

12 November 2023

Sagu Disebut Bisa Jadi Bahan Pembalut dan Popok Ramah Lingkungan

Sampah pembalut dan popok dikenal kerap menjadi masalah. Sagu disebut-sebut bisa membuat dua benda itu ramah lingkungan

Baca Selengkapnya

Diduga Mencemari Lingkungan, PT GSA Dilaporkan ke Ombudsman

10 Oktober 2023

Diduga Mencemari Lingkungan, PT GSA Dilaporkan ke Ombudsman

Pabrik pengolahan jagung PT Global Solid Agrindo (PT GSA) dilaporkan warga ke Ombudsman karena diduga mencemari lingkungan.

Baca Selengkapnya

Besok Bersih Pantai Cibutun Loji Sukabumi, Begini Respons Pandawara Group Setelah Viral

5 Oktober 2023

Besok Bersih Pantai Cibutun Loji Sukabumi, Begini Respons Pandawara Group Setelah Viral

Pandawara Group mengunggah video terbaru yang berisi permohonan maaf hingga memberi klarifikasi terkait tujuan bersihkan Pantai Cibutun Loji Sukabumi

Baca Selengkapnya

Warga Karimunjawa Tolak Tambak Udang karena Mencemari Lingkungan

29 September 2023

Warga Karimunjawa Tolak Tambak Udang karena Mencemari Lingkungan

Warga Karimunjawa, Kabupaten Jepara menolak keberadaan tambak udang yang diduga mencemari lingkungan.

Baca Selengkapnya

5 Dampak Polusi Udara Terhadap Kulit, Di Antaranya Memicu Stres Oksidatif

28 Agustus 2023

5 Dampak Polusi Udara Terhadap Kulit, Di Antaranya Memicu Stres Oksidatif

Paparan polusi udara secara terus menerus meningkatkan risiko perubahan pigmentasi kulit seperti hiperpigmentasi atau peningkatan produksi melanin. Hal ini menyebabkan timbulnya masalah bintik atau bercak gelap pada kulit.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Akan Kenakan Pajak Pencemaran Lingkungan, Begini Bunyi Pasal 206 PP Nomor 22 Tahun 2021

18 Agustus 2023

Pemerintah Akan Kenakan Pajak Pencemaran Lingkungan, Begini Bunyi Pasal 206 PP Nomor 22 Tahun 2021

Pemerintah berencana kenakan pajak pencemaran lingkungan. Hal ini tertuang dalam Pasal 206 Peraturan Pemerintah Nomor 22 tahun 2021. Begini bunyinya.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik 27 Juli Diperingati Sebagai Hari Sungai Nasional

27 Juli 2023

Kilas Balik 27 Juli Diperingati Sebagai Hari Sungai Nasional

Hari Sungai Nasional merupakan bentuk apresiasi dan dorongan untuk meningkatkan kesadaran pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian sungai.

Baca Selengkapnya