TEMPO.CO, Kiev - Separatis pro-Rusia yang menguasai sejumlah gedung pemerintahan di distrik sebelah timur Ukraina menolak meletakkan senjata kendati mendapatkan ultimatum selama 48 jam. Pemerintahan Ukraina menyatakan akan memberikan jaminan keamanan dan pengampunan jika kaum sparatis pro-Rusia itu bersedia menyerahkan senjatanya. Namun, para pria bersenjata itu menampik tawaran pemerintah dan berkukuh tak mau meninggalkan gedung.
Gedung yang dikuasai sejumlah pria bersenjata pro-Rusia nampak dikelilingi barikade kawat berduri dan karung pasir oleh pasukan keamanan Ukraina. Tuntutan kaum separatis itu, antara lain pemerintah Ukraina diminta menerima hasil referendum sebelum mengosongkan gedung dari kelompok pro-Rusia ini.
Seperti dilansir Al Jazeera, tuntutan mereka ditolak pemerintah, bahkan pasukan keamanan mengancam akan menyerbu gedung di Luhansk tersebut, jika mereka benar-benar tetap tak bersedia meletakkan senjata atau meninggalkan gedung dalam waktu 48 jam.
Namun, muncul kekhawatiran satu penyerbuan ke gedung yang dikuasai kelompok separatis bakal memicu Rusia mengirimkan pasukan dengan alasan melindungi anggota parlemen yang pro-Rusia. Bahkan di Donetks, kelompok bersenjata pro-Rusia telah siap mendeklarasikan sebuah distrik Republik Rakyat.
AL JAZEERA | CHOIRUL
Berita terkait
Ukraina Buat Daftar Pria Tidak Bertanggung Jawab, Apa Maksudnya?
8 Februari 2018
Ukraina membuat daftar elektronik nama-nama pria yang tidak bertanggung jawab menafkahi anaknya.
Baca SelengkapnyaGudang Senjata Meledak di Ukraina, 30 Ribu Warga Dievakuasi
13 November 2017
Gudang senjata di Ukraina meledak, menyebabkan satu orang perempuan cedera.
Baca SelengkapnyaGudang Senjata Terbesar Ukraina Meledak, 30 Ribu Orang Dievakuasi
27 September 2017
Sebelumnya, gudang senjata Ukraina juga meledak pada Maret lalu.
Baca SelengkapnyaUkraina Jadi Tuan Rumah Kontes Lagu Eropa Eurovision-2017
8 Mei 2017
Menurut Kedutaan Besar Ukraina, negaranya tetap akan mengadakan kontes Eurovision-2017, di tengah perang "hibrid" dengan Rusia.
Baca SelengkapnyaPutri Pejabat Digigit Anjing Jadi Gunjingan di Media Sosial
8 Mei 2017
Putri seorang pejabat Ukraina berusia 6 tahun digigit anjing di wilayah Krimea, yang dicaplok Rusia.
Baca SelengkapnyaAnak Pejabat Ukraina Naik Helikopter ke Sekolah Dikritik Netizen
21 Maret 2017
Mantan pejabat tinggi di Kementerian Olahraga Ukraina menuai kritik di media sosial setelah mengantar anaknya ke sekolah menggunakan helikopter.
Baca SelengkapnyaPerang Ukraina Lawan Pemberontak, Warga Hidup tanpa Listrik
5 Februari 2017
Bentrok senjata antara pasukan pemerintah dan pemberontak pro-Rusia mengakibatkan kerusakan infrastruktur.
Baca SelengkapnyaPresiden Ukraina Klaim 54 Persen Rakyat Ingin Gabung NATO
2 Februari 2017
Presiden Ukraina, Petro Poroshenko mengklaim 54 persen rakyatnya ingin Ukraina bergabung dengan NATO.
Baca SelengkapnyaUkraina-Rusia Perang Terbuka, 13 Orang Tewas
2 Februari 2017
Ukraina dan Rusia terlibat perang terbuka di perbatasan, 13 orang tewas.
Baca SelengkapnyaUkraina Sita Peluru Kendali Buatan Rusia untuk Iran
24 Januari 2017
Ukraina menyita pesawat kargo berisi peluru kendali anti-tank buatan Rusia yang akan diterbangkan ke Iran.
Baca Selengkapnya