NATO Tunda Kerja Sama Militer dengan Rusia

Reporter

Rabu, 2 April 2014 20:00 WIB

Seorang pria dalam seragam dberdiri berjaga selama merebut kapal korvet Khmelnitsky Ukraina di Sevastopol, Crimea (20/3). Pro-Rusia menyita kapal perang Ukraina Kamis, kapal Khmelnitsky dan Kapal Lutsk yang direbut oleh pasukan pro-Rusia. AP/Andrew Lubimov

TEMPO.CO, Brussel - Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO) menunda seluruh kerja sama sipil dan militer dengan Rusia. Penundanaan ini, NATO menjelaskan, lantaran Negeri Beruang Merah itu telah menduduki dan menganeksasi Crimea, wilayah milik Ukraina.

Keputusan tersebut diambil pada Selasa, 1 April 2014, di Brussel bersama dengan sejumlah menteri luar negeri anggota NATO. Dalam pertemuan itu, mereka juga mengeluarkan maklumat berisi desakan agar Rusia segera mengambil langkah-langkah yang sesuai dengan hukum internasional.

NATO dan Ukraina menyampaikan pengumuman itu dalam jumpa pers bersama setelah melakukan pertemuan dengan para menteri luar negeri. Para pejabat itu juga menyepakati peningkatan kerja sama dan reformasi pertahanan Ukraina dengan memberikan pelatihan dan berbagai program lainnya.

Sekretaris Jenderal NATO, Anders Fogh Rasmussen, menerangkan kepada media bahwa kerja sama militer itu ditunda karena NATO tidak melihat adanya tanda-tanda penarikan pasukan Rusia dari perbatasan Ukraina.

"Sayang sekali, saya tidak melihat Rusia menarik pasukannya dari perbatasan Ukraina," ucap Rasmussen kepada para wartawan yang berkumpul di Brussel.

Menteri-menteri luar negeri dari 28 anggota NATO ini berkumpul untuk pertama kalinya sejak militer Rusia menduduki dan menganeksasi Crimea. Akibat aksi Rusia itu, hubungan Timur-Barat memburuk.

Wartawan Al-Jazeera, Neave Barker, melaporkan dari Brussel, "Hubungan Rusia-Barat (NATO) anjlok hingga ke titik terendah sejak terbentuknya Dewan NATO-Rusia pada 2002. Dewan ini dibentuk untuk mengontrol teknologi narkotik dan anti-terorisme." Namun demikian, Barker melaporkan, menurut NATO usaha gabungan ini sekarang dihentikan.

Ketegangan antara Ukraina dengan Moskow terus berlanjut. Selain akibat pengiriman pasukan ke Crimea, Rusia, pada Selasa, 1 April 2014, mengumumkan kenaikan harga ekspor gas dari perusahaan energi raksasa Gazprom ke Ukraina hingga 40 persen.

AL JAZEERA | CHOIRUL

Terpopuler:
10 Fakta tentang Menara Eiffel pada Usia 125 Tahun
Putin Tarik Pasukan Rusia dari Crimea
Pesawat tanpa Awak Korut Jatuh di Wilayah Korsel
Tsunami Cile sampai Indonesia Besok Pagi
Gempa Cile Picu Tsunami


Berita terkait

Ukraina Buat Daftar Pria Tidak Bertanggung Jawab, Apa Maksudnya?

8 Februari 2018

Ukraina Buat Daftar Pria Tidak Bertanggung Jawab, Apa Maksudnya?

Ukraina membuat daftar elektronik nama-nama pria yang tidak bertanggung jawab menafkahi anaknya.

Baca Selengkapnya

Gudang Senjata Meledak di Ukraina, 30 Ribu Warga Dievakuasi

13 November 2017

Gudang Senjata Meledak di Ukraina, 30 Ribu Warga Dievakuasi

Gudang senjata di Ukraina meledak, menyebabkan satu orang perempuan cedera.

Baca Selengkapnya

Gudang Senjata Terbesar Ukraina Meledak, 30 Ribu Orang Dievakuasi

27 September 2017

Gudang Senjata Terbesar Ukraina Meledak, 30 Ribu Orang Dievakuasi

Sebelumnya, gudang senjata Ukraina juga meledak pada Maret lalu.

Baca Selengkapnya

Ukraina Jadi Tuan Rumah Kontes Lagu Eropa Eurovision-2017

8 Mei 2017

Ukraina Jadi Tuan Rumah Kontes Lagu Eropa Eurovision-2017

Menurut Kedutaan Besar Ukraina, negaranya tetap akan mengadakan kontes Eurovision-2017, di tengah perang "hibrid" dengan Rusia.

Baca Selengkapnya

Putri Pejabat Digigit Anjing Jadi Gunjingan di Media Sosial

8 Mei 2017

Putri Pejabat Digigit Anjing Jadi Gunjingan di Media Sosial

Putri seorang pejabat Ukraina berusia 6 tahun digigit anjing di wilayah Krimea, yang dicaplok Rusia.

Baca Selengkapnya

Anak Pejabat Ukraina Naik Helikopter ke Sekolah Dikritik Netizen  

21 Maret 2017

Anak Pejabat Ukraina Naik Helikopter ke Sekolah Dikritik Netizen  

Mantan pejabat tinggi di Kementerian Olahraga Ukraina menuai kritik di media sosial setelah mengantar anaknya ke sekolah menggunakan helikopter.

Baca Selengkapnya

Perang Ukraina Lawan Pemberontak, Warga Hidup tanpa Listrik  

5 Februari 2017

Perang Ukraina Lawan Pemberontak, Warga Hidup tanpa Listrik  

Bentrok senjata antara pasukan pemerintah dan pemberontak pro-Rusia mengakibatkan kerusakan infrastruktur.

Baca Selengkapnya

Presiden Ukraina Klaim 54 Persen Rakyat Ingin Gabung NATO  

2 Februari 2017

Presiden Ukraina Klaim 54 Persen Rakyat Ingin Gabung NATO  

Presiden Ukraina, Petro Poroshenko mengklaim 54 persen rakyatnya ingin Ukraina bergabung dengan NATO.

Baca Selengkapnya

Ukraina-Rusia Perang Terbuka, 13 Orang Tewas

2 Februari 2017

Ukraina-Rusia Perang Terbuka, 13 Orang Tewas

Ukraina dan Rusia terlibat perang terbuka di perbatasan, 13 orang tewas.

Baca Selengkapnya

Ukraina Sita Peluru Kendali Buatan Rusia untuk Iran

24 Januari 2017

Ukraina Sita Peluru Kendali Buatan Rusia untuk Iran

Ukraina menyita pesawat kargo berisi peluru kendali anti-tank buatan Rusia yang akan diterbangkan ke Iran.

Baca Selengkapnya