TEMPO.CO, Brussel - Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO) menunda seluruh kerja sama sipil dan militer dengan Rusia. Penundanaan ini, NATO menjelaskan, lantaran Negeri Beruang Merah itu telah menduduki dan menganeksasi Crimea, wilayah milik Ukraina.
Keputusan tersebut diambil pada Selasa, 1 April 2014, di Brussel bersama dengan sejumlah menteri luar negeri anggota NATO. Dalam pertemuan itu, mereka juga mengeluarkan maklumat berisi desakan agar Rusia segera mengambil langkah-langkah yang sesuai dengan hukum internasional.
NATO dan Ukraina menyampaikan pengumuman itu dalam jumpa pers bersama setelah melakukan pertemuan dengan para menteri luar negeri. Para pejabat itu juga menyepakati peningkatan kerja sama dan reformasi pertahanan Ukraina dengan memberikan pelatihan dan berbagai program lainnya.
Sekretaris Jenderal NATO, Anders Fogh Rasmussen, menerangkan kepada media bahwa kerja sama militer itu ditunda karena NATO tidak melihat adanya tanda-tanda penarikan pasukan Rusia dari perbatasan Ukraina.
"Sayang sekali, saya tidak melihat Rusia menarik pasukannya dari perbatasan Ukraina," ucap Rasmussen kepada para wartawan yang berkumpul di Brussel.
Menteri-menteri luar negeri dari 28 anggota NATO ini berkumpul untuk pertama kalinya sejak militer Rusia menduduki dan menganeksasi Crimea. Akibat aksi Rusia itu, hubungan Timur-Barat memburuk.
Wartawan Al-Jazeera, Neave Barker, melaporkan dari Brussel, "Hubungan Rusia-Barat (NATO) anjlok hingga ke titik terendah sejak terbentuknya Dewan NATO-Rusia pada 2002. Dewan ini dibentuk untuk mengontrol teknologi narkotik dan anti-terorisme." Namun demikian, Barker melaporkan, menurut NATO usaha gabungan ini sekarang dihentikan.
Ketegangan antara Ukraina dengan Moskow terus berlanjut. Selain akibat pengiriman pasukan ke Crimea, Rusia, pada Selasa, 1 April 2014, mengumumkan kenaikan harga ekspor gas dari perusahaan energi raksasa Gazprom ke Ukraina hingga 40 persen.
AL JAZEERA | CHOIRUL
Terpopuler:
10 Fakta tentang Menara Eiffel pada Usia 125 Tahun
Putin Tarik Pasukan Rusia dari Crimea
Pesawat tanpa Awak Korut Jatuh di Wilayah Korsel
Tsunami Cile sampai Indonesia Besok Pagi
Gempa Cile Picu Tsunami
Berita terkait
Ukraina Buat Daftar Pria Tidak Bertanggung Jawab, Apa Maksudnya?
8 Februari 2018
Ukraina membuat daftar elektronik nama-nama pria yang tidak bertanggung jawab menafkahi anaknya.
Baca SelengkapnyaGudang Senjata Meledak di Ukraina, 30 Ribu Warga Dievakuasi
13 November 2017
Gudang senjata di Ukraina meledak, menyebabkan satu orang perempuan cedera.
Baca SelengkapnyaGudang Senjata Terbesar Ukraina Meledak, 30 Ribu Orang Dievakuasi
27 September 2017
Sebelumnya, gudang senjata Ukraina juga meledak pada Maret lalu.
Baca SelengkapnyaUkraina Jadi Tuan Rumah Kontes Lagu Eropa Eurovision-2017
8 Mei 2017
Menurut Kedutaan Besar Ukraina, negaranya tetap akan mengadakan kontes Eurovision-2017, di tengah perang "hibrid" dengan Rusia.
Baca SelengkapnyaPutri Pejabat Digigit Anjing Jadi Gunjingan di Media Sosial
8 Mei 2017
Putri seorang pejabat Ukraina berusia 6 tahun digigit anjing di wilayah Krimea, yang dicaplok Rusia.
Baca SelengkapnyaAnak Pejabat Ukraina Naik Helikopter ke Sekolah Dikritik Netizen
21 Maret 2017
Mantan pejabat tinggi di Kementerian Olahraga Ukraina menuai kritik di media sosial setelah mengantar anaknya ke sekolah menggunakan helikopter.
Baca SelengkapnyaPerang Ukraina Lawan Pemberontak, Warga Hidup tanpa Listrik
5 Februari 2017
Bentrok senjata antara pasukan pemerintah dan pemberontak pro-Rusia mengakibatkan kerusakan infrastruktur.
Baca SelengkapnyaPresiden Ukraina Klaim 54 Persen Rakyat Ingin Gabung NATO
2 Februari 2017
Presiden Ukraina, Petro Poroshenko mengklaim 54 persen rakyatnya ingin Ukraina bergabung dengan NATO.
Baca SelengkapnyaUkraina-Rusia Perang Terbuka, 13 Orang Tewas
2 Februari 2017
Ukraina dan Rusia terlibat perang terbuka di perbatasan, 13 orang tewas.
Baca SelengkapnyaUkraina Sita Peluru Kendali Buatan Rusia untuk Iran
24 Januari 2017
Ukraina menyita pesawat kargo berisi peluru kendali anti-tank buatan Rusia yang akan diterbangkan ke Iran.
Baca Selengkapnya