AS Tarik Kapalnya dari Pencarian Malaysia Airlines  

Reporter

Editor

S Tri P Bud

Selasa, 18 Maret 2014 09:18 WIB

Kapal SAR militer terlihat sebelum berangkat untuk mencari pesawat Malaysia Airlines MH370, di sebuah pelabuhan di pulau Phu Quoc, Vietnam (9/3). ANTARA/REUTERS/Nguyen.

TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Kapal Angkatan Laut Amerika Serikat yang selama beberapa hari ini membantu pencarian pesawat Malaysia Airlines yang hilang akan segera ditarik pulang. Para pejabat Pentagon mengatakan keputusan itu diambil karena area pencarian sekarang begitu luas. Dengan demikian, akan lebih efisien untuk mencarinya menggunakan pesawat pengintai.

Sebelumnya, kapal perusak rudal USS Kidd bergabung dalam pencarian besar-besaran minggu lalu. Kini pencarian bergeser fokusnya ke bagian barat arah Laut Andaman atas permintaan pemerintah Malaysia.

USS Kidd, dengan helikopter MH-60 di atasnya, telah menyapu lebih dari 15.000 mil persegi. Namun, menurut pejabat Pentagon, sejauh ini tidak ada puing-puing reruntuhan atau hal yang berhubungan dengan pesawat ditemukan.

Dengan ditariknya kapal itu dan kapal perusak lainnya, maka AS hanya memperbantukan pesawat P-8 Poseidon dan P-3 Orion dalam pencarian yang dikoordinasi pemerintah Malaysia itu. "Dengan area pencarian diperluas ke Samudera Hindia selatan, pesawat patroli jarak jauh seperti dua pesawat itu lebih cocok untuk misi SAR saat ini," kata Kepala Armada Pasifik AS dalam pernyataannya. (Baca juga: Basarnas Hentikan Pencarian Malaysia Airlines)

Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370 menghilang pada 8 Maret 2014 dalam penerbangan Kuala Lumpur-Beijing dengan 239 orang di dalamnya. Dari semula di Laut Cina Selatan, kini fokus pencarian digeser ke Samudera Hindia hingga ke perairan dekat Australia. (Baca: Australia Cari Malaysia Airlines di Segmen Selatan)

Berbagai spekulasi atas hilangnya pesawat itu berseliweran, mulai dari kemungkinan pembajakan hingga kesengajaan pilot. Kini para peneliti menelusuri kemungkinan bahwa pesawat tersebut diterbangkan ke daerah yang dikuasai Taliban. Pihak berwenang Malaysia meminta izin diplomatik untuk memantau pangkalan yang dikuasai Taliban di perbatasan Afganistan dan Pakistan.

Menurut laporan itu, para ahli mengatakan bahwa transponder pesawat itu sengaja dinonaktifkan oleh seseorang dengan keahlian yang dibutuhkan. Berdasarkan teori ini, pihak berwenang menggeledah rumah Kapten Ahmed Shah Zaharie dan kopilot Fariq Abdul Hamid. Mereka menemukan simulator terbang di rumah Shah.



AP | TRIP B




Terpopuler:
Ini Surat Rp 1 Miliar dari Prabowo ke Kepala Desa
Inikah 'Pilot Bayangan' dalam Penerbangan MH370?
Mengapa Sinyal Darurat Malaysia Airlines Tak Akti




Advertising
Advertising

Berita terkait

Malaysia Tangkap 2 Komandan ISIS Asal Irak  

6 September 2017

Malaysia Tangkap 2 Komandan ISIS Asal Irak  

Malaysia menangkap dua warga Irak yang diyakini komandan ISIS di Irak Selatan.

Baca Selengkapnya

Harapan Oposisi Jiran

23 Agustus 2017

Harapan Oposisi Jiran

Dalam akun Twitter-nya, mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menulis "Harapan yang menggunung". Setelah melalui jalan panjang, akhirnya koalisi oposisi dideklarasikan secara resmi dengan logo bertulisan "HARAPAN", yang huruf "A" keempat berupa anak panah Arjuna- tokoh dalam kisah epik Mahabarata. Dengan pilihan ini, metamorfosis Pakatan Rakyat, partai oposisi Malaysia, membayangkan pemilihan umum yang akan datang sebagai arena perang melawan Karna, yakni Barisan Nasional- partai berkuasa sekarang.

Baca Selengkapnya

Wakil PM Malaysia Kutuk Pelemparan Sepatu ke Mahathir Mohamad

14 Agustus 2017

Wakil PM Malaysia Kutuk Pelemparan Sepatu ke Mahathir Mohamad

Wakil PM Malaysia Ahmad Zahid Hamidi menegaskan perbedaan pendapat dengan Mahathir Mohamad tidak membenarkan seseorang untuk melakukan kekerasan.

Baca Selengkapnya

Mahathir Mohamad Dilempari Sandal, Sepatu dan Botol Saat Pidato

14 Agustus 2017

Mahathir Mohamad Dilempari Sandal, Sepatu dan Botol Saat Pidato

Mahathir Mohamad dilempari sandal, sepatu, botol bekas air minum, kembang api, hingga kursi di saat berpidato.

Baca Selengkapnya

Pemimpin ISIS Asal Malaysia Beristerikan WNI Tewas di Suriah

21 Juli 2017

Pemimpin ISIS Asal Malaysia Beristerikan WNI Tewas di Suriah

Pemimpin milisi ISIS asal Malaysia, Mohamad Fuzi Harun,tewas dalam serangan udara di Suriah.

Baca Selengkapnya

Bom Kampung Melayu, Malaysia Tingkatkan Keamanan Perbatasan

28 Mei 2017

Bom Kampung Melayu, Malaysia Tingkatkan Keamanan Perbatasan

ISIS mengaku bertanggung jawab atas insiden bom bunuh diri tersebut.

Baca Selengkapnya

Bersatu Lawan Najib, Mahathir Janji Kampanye Bebaskan Anwar

21 Mei 2017

Bersatu Lawan Najib, Mahathir Janji Kampanye Bebaskan Anwar

Mahathir Mohamad telah menjanjikan dukungannya untuk kampanye pembebasan musuhnya di masa lalu, Anwar Ibrahim.

Baca Selengkapnya

Duh, Pengungsi Rohingya Minum Air Toilet di Malaysia  

17 Mei 2017

Duh, Pengungsi Rohingya Minum Air Toilet di Malaysia  

Pengungsi Rohingya di Malaysia hanya diberi secangkir kecil air dan sedikit makanan, serta terpaksa minum air toilet.

Baca Selengkapnya

Muslim Moderat Malaysia Terusik dengan Ceramah Ekstrem Zakir Naik  

11 Mei 2017

Muslim Moderat Malaysia Terusik dengan Ceramah Ekstrem Zakir Naik  

Organisasi muslim moderat Malaysia terusik dengan keberadaan
Zakir Naik yang ceramahnya dianggap ekstrem.

Baca Selengkapnya

Kesebelasan Malaysia Tolak Bertanding di Korea Utara  

10 Mei 2017

Kesebelasan Malaysia Tolak Bertanding di Korea Utara  

Kesebelasan Malaysia menolak bertanding untuk kualifikasi Asian Cup di Pyongyang, Korea Utara, 8 Juni mendatang.

Baca Selengkapnya