Anak-anak membaca pesan dan keinginan baik yang ditampilkan untuk semua yang terlibat dengan hilang Malaysia Airlines MH370 pesawat jet pada dinding bandara Kuala Lumpur International, Sepang, Malaysia (13/3). Pesawat yang dikirim Kamis untuk memeriksa tempat di mana citra satelit China menunjukkan kemungkinan puing-puing dari pesawat jet Malaysia yang hilang menemukan apa-apa, kepala penerbangan sipil Malaysia mengatakan, mengempis memimpin terbaru dalam enam hari berburu. Perburuan untuk hilang Malaysia Airlines penerbangan 370 telah diselingi oleh petunjuk yang salah karena menghilang dengan 239 orang di atas kapal sekitar satu jam setelah meninggalkan Kuala Lumpur untuk Beijing Sabtu pagi. (AP/Wong Maye-E)
TEMPO.CO,Kuala Lumpur - Baru beberapa menit dilontarkan, berita bahwa pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370 hilang karena dibajak langsung dibantah. Pimpinan Otoritas Penerbangan Sipil Malaysia menyatakan tak ada hasil investigasi yang menyatakan MH370 dibajak. (baca:Pesawat Malaysia Airlines MH370 Dilaporkan Dibajak )
"Sebaliknya, pembajakan adalah salah satu dari beberapa kemungkinan yang mereka pelajari," kata pimpinan lembaga itu, Azharuddin Abdul Rahman, kepada The Telegraph. Pernyataannya ini muncul setelah seorang pejabat pemerintah Malaysia mengatakan kepada Associated Press bahwa peneliti telah menyimpulkan salah satu pilot, atau orang lain dengan pengalaman terbang, membajak pesawat yang membawa 239 orang itu.
Pejabat itu mengatakan pembajakan bukan lagi sekadar wacana. "Itu sudah pasti," katanya.
Menyangkal klaim ini, Abdul Rahman, yang memimpin penyelidikan atas hilangnya MH370, mengatakan, "Saya yang memimpin penyelidikan, dan tidak ada yang mengatakannya. Itu tak benar."
Ia menyatakan investigator menganalisis segala kemungkinan, termasuk meneliti setiap profil penumpang dan awak pesawat. "Tetapi tidak ada bukti yang kuat (mengenai dugaan pembajakan) sejauh ini," katanya.