Pesawat Boeing 777-200ER Malaysia Airlines. Pesawat jenis ini yang hilang dalam perjalanan menuju Beijing pada 8 Maret 2014. Pesawat yang membawa 227 penumpang dan 12 awak diduga jatuh ke Laut Cina Selatan. AP/Kyodo News
TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Saham maskapai penerbangan Malaysia Airlines dilaporkan turun drastis setelah insiden hilangnya pesawat Boeing 777-200ER bernomor penerbangan MH370 di Laut Cina Selatan. Situs Straits Times mengabarkan, saham Malaysia Airlines merosot ke level terendah pada pembukaan perdagangan, Senin, 10 Maret 2014.
Dalam Kuala Lumpur Composite Index di Bursa Malaysia, saham berkode MAS turun 16 persen menjadi menjadi RM 21 sen pada pukul 09.00 waktu setempat. Namun sejumlah 86 juta lembar saham tersebut berhasil terjual di level harga RM 22,5 sen. Sebelumnya, pada penutupan perdagangan, Jumat, 7 Maret 2014, saham MAS berada di level 25 sen. (Baca juga:Hilangnya Malaysia Airlines Dianggap Misteri).
Tak cuma insiden MH370 yang membuat saham MAS jeblok. Tren penurunan harga saham MAS juga terlihat saat maskapai ini mengumumkan kerugian bersih sebesar RM 1,17 miliar atau sekitar Rp 4,06 triliun beberapa waktu lalu. MAS mengalami kerugian lantaran biaya avtur dan gaji karyawannya meMbengkak. Di sisi lain, bisnis maskapai tersebut terancam oleh ekspansi layanan penerbangan murah AirAsia.
Pada Sabtu, 8 Maret 2014, pesawat Malaysia Airlines MH370 hilang kontak setelah dua jam mengudara dari Kuala Lumpur menuju Beijing, Cina. Pesawat ini mengangkut 227 orang penumpang dan 12 awak, tujuh di antaranya berkebangsaan Indonesia. (Baca: 5 Spekulasi Hilangnya Pesawat Malaysia Airlines).