CNN melaporkan, pembebasan merupakan bagian dari pertukaran tahanan. Direktur Keamanan Publik Libanon Jenderal Abbas Ibrahim mengatakan tidak ada uang tebusan yang dibayarkan untuk pembebasan mereka. Dengan dibebaskannya para biarawati ini, pemerintah Suriah diminta membebaskan sekitar 150 tahanan perempuan.
Mereka kemudian dibawa ke Kota Judaydat Yabus, yang merupakan kota perbatasan antara Suriah dan Libanon, dengan konvoi 30 kendaraan. Mereka akan diberi perlindungan di luar wilayah Suriah untuk sementara waktu.
Para biarawati yang tiba di kota tersebut pada malam hari terlihat lelah. Beberapa dari mereka tersenyum kepada sekelompok orang, termasuk kepada pejabat Gereja Ortodoks Yunani yang menyambut mereka. Beberapa biarawati lain tampak khusyuk dengan wajah serius.
Para biarawati, yang diyakini sebagian besar merupakan warga Suriah dan Libanon, bekerja di panti asuhan Gereja Ortodoks Yunani di Mar Takla, Maaloula, yang berjarak sekitar 60 kilometer dari Damaskus. Untungnya, selama penculikan, para biarawati ini tidak pernah mendapat perlakuan yang buruk. “Tuhan tidak pernah meninggalkan kita,” kata salah seorang biarawati.