Pemilu Sepi

Reporter

Editor

Selasa, 1 Februari 2005 10:03 WIB

TEMPO Interaktif, Baghdad: Setengah jam lalu tepat pukul 07.00 waktu Baghdad, Irak, pemilihan umum dimulai. Presiden Irak Ghazi Al-Yawer, menandai pemungutan suara dengan mencontreng sebua nama kandidat dewan konstitusi. "Saya berharap seluruh masyarakat Irak datang ke tempat pemungutan suara. Ini sebuah momen penting bagi negara kita untuk bangkit dari keterpurukan," katanya setelah memilih di Gedung Irak Convention Centre. Setelah Presiden Ghazi, pemungutan suara diikuti pejabat-pejabat penting lainnya. Gedung Convention Centre berada di daerah hijau, daerah yang dijaga amat ketat, dengan seluruh kekuatan tentara koalisi pimpinan Amerika Serikat. Tempat ini pula panitia pemilihan umum berada dan kantor-kantor pemerintahan.Pemungutan suara yang dilakukan Presiden Ghazi dan para pejabat lainnya adalah untuk konsumsi masyarakat agar mau datang ke tempat pemilihan. Namun, setengah jam kemudian saat, saya mendatangi tempat pemungutan suara di kawasan Al-Watheq Squar, keadaan masih sepi, belum ada warga Baghdad yang datang memilih. "Pergi sana belum ada orang yang datang, nanti saja," kata seorang polisi penjaga tempat pemungutan suara.Menurut seorang warga yang saya temui di rumahnya yang tak jauh dari TPS, Abu Ziena, 56 tahun, saat itu memang terlalu pagi. "Belum ada yang datang masih terlalu pagi, nanti jam 08.30, mungkin sekarang orang masih ketakutan, mereka menunggu keadaan dulu," kata montir mobil itu.Keadaan bertambah sepi, karena pada hari pemilihan umum (30/1) mobil dilarang lalu latang di jalan. Tank-tank tenrara AS juga tampak berkeliling di jakan-jalan kota Baghdad. Selama lima menit dua rombongan tank, yang berisi tiga tank tiap rombongan lewat. Helikopter perang AS juga terbang rendah berkeliling. Suara tembakan dan ledakan mortir terdengar keras, sekitar pukul 07.30 waktu setempat.Pemilihan umum di Irak, kali ini adalah baru awal, yaitu untuk memilih dewan konstitusi yang akan menyusun rancangan konstitusi baru Irak, serta bentuk pemerintahan Irak mendatang. Segala yang dibuat dewan, nantinya akan ditentukan melalui referendum. Namun, ada kelompok yang tidak setuju dengan pemilihan umum 30 Januari ini, karena dianggap sebagai buatan AS dan menguntungkan kelompok Islam Syiah, mayoritas atau 70 persen penduduk Irak. Diduga di dalam anggota dewan kebanyakan yang akan duduk adalah wakil dari Syiah. Sedangkan Islam sunni yang populasinya sekitar 30 persen dari penduduk Irak, akan tersisihkan. Selama ini minoritas sunnni diberi tempat oleh mantan Presiden Irak Saddam Hussein. Kelompok Syiah dan Suku Kurdi ditindas.

Berita terkait

ISIS Terusir, 2.100 Jasad Manusia Ditemukan di Mosul  

10 September 2017

ISIS Terusir, 2.100 Jasad Manusia Ditemukan di Mosul  

Lebih dari 2.100 jasad warga sipil ditemukan di sebagian Kota Mosul, setelah kota ini dinyatakan bersih dari ISIS.

Baca Selengkapnya

Begini Cerita Tentara Irak Buru Milisi ISIS Pembunuh Ayahnya

23 Juli 2017

Begini Cerita Tentara Irak Buru Milisi ISIS Pembunuh Ayahnya

Tentara Irak ini mengklaim telah membunuh satu dari orang anggota ISIS yang membunuh ayahnya

Baca Selengkapnya

Berkunjung ke Bar Pertama Dibuka Setelah ISIS Terusir dari Mosul  

22 Juli 2017

Berkunjung ke Bar Pertama Dibuka Setelah ISIS Terusir dari Mosul  

Sebuah bar di kota Qaraqosh, Mosul, Irak kembali dibuka untuk menandai kehidupan mulai berjalan normal setelah ISIS terusir dari kota itu.

Baca Selengkapnya

Remaja Putri Jerman Ditemukan di Mosul, Jadi Polwan ISIS

20 Juli 2017

Remaja Putri Jerman Ditemukan di Mosul, Jadi Polwan ISIS

Seorang remaja putri kelahiran Jerman yang dinyatakan hilang dan diduga bergabung dengan ISIS, telah ditemukan di Mosul, Irak.

Baca Selengkapnya

Irak Pastikan Pemimpin ISIS Abu Bakr Al Baghdadi Masih Hidup

17 Juli 2017

Irak Pastikan Pemimpin ISIS Abu Bakr Al Baghdadi Masih Hidup

Pemerintah Irak memastikan pemimpin kelompok Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS, Abu Bakr Al Baghdadi, masih hidup.

Baca Selengkapnya

Sadis, Milisi ISIS Dilempar ke Jurang di Irak

14 Juli 2017

Sadis, Milisi ISIS Dilempar ke Jurang di Irak

Sejumlah pria berseragam tentara Irak melempar seorang milisi ISIS ke jurang dan kemudian menembaknya

Baca Selengkapnya

Begini Kisah Anak Mosul Dipaksa ISIS Mutilasi Sandera Hidup-Hidup

12 Juli 2017

Begini Kisah Anak Mosul Dipaksa ISIS Mutilasi Sandera Hidup-Hidup

Milisi ISIS memaksa anak-anak di Mosul untuk membunuh sandera, jika tidak keluarga para bocah itu lah yang akan dibunuh.

Baca Selengkapnya

Mosul Bebas Dari ISIS, Pemimpin Dunia Ucapkan Selamat Kepada Irak

12 Juli 2017

Mosul Bebas Dari ISIS, Pemimpin Dunia Ucapkan Selamat Kepada Irak

Sejumlah pemimpin dunia menyatakan selamat kepada Irak atas pembebasan Mosul dari ISIS

Baca Selengkapnya

Murid Sekolah di Irak Menyerang Guru dengan Pisau dan Granat

4 Juli 2017

Murid Sekolah di Irak Menyerang Guru dengan Pisau dan Granat

Menurut polisi Irak, para guru tersebut ditusuk, dipukuli, ditendang dan rumahnya dilempari granat oleh para murid.

Baca Selengkapnya

Irak Tegaskan Kekuasaan ISIS Berakhir

30 Juni 2017

Irak Tegaskan Kekuasaan ISIS Berakhir

Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi menyatakan kekuasaan ISIS di Irak berakhir setelah pasukan militer Irak menguasai kembali masjid tua di Mosul.

Baca Selengkapnya