Demonstran Anti-Yingluck Dikejutkan Suara Tembakan  

Reporter

Editor

Pruwanto

Rabu, 26 Februari 2014 15:39 WIB

Sejumlah demonstran anti-pemerintah mendirikan tenda di Jembatan Rama VIII di Bangkok (4/2). Pengunjuk rasa anti-pemerintah telah berkemah di jalan-jalan Bangkok selama berbulan-bulan dalam upaya untuk "menutup" ibukota Thailand dan menggulingkan Perdana Menteri Yingluck Shinawatra. REUTERS/Athit Perawongmetha

TEMPO.CO, Jakarta - Ibu kota Thailand kembali dikagetkan oleh suara tembakan pada Rabu, 26 Februari 2014, dinihari. Desingan peluru terjadi di dekat kamp demonstran anti-pemerintahan Perdana Menteri Yingluck Shinavatra.

Menurut Kepala Keamanan Nasional Thailand, Paradorn Pattanathabutr, belum ada laporan korban tewas atau terluka dalam insiden itu. "Siapa pelakunya, kami masih belum tahu," ujar Pattanathabutr ke Reuters.

Di Bangkok, menurut Pattanathabutr, suara tembakan dan bom menjadi hal yang wajar dalam beberapa bulan terakhir. Beberapa dari insiden itu menelan korban jiwa. Salah satunya adalah ledakan bom di Pusat Perbelanjaan Big C Ratchadamri, Ahad, 23 Februari 2014. Dalam tragedi itu, dua orang tewas dan 27 luka-luka.

Sebelumnya, satu balita dan 41 orang cedera dalam serangan terhadap kelompok anti-pemerintah di Distrik Khao Saming, Provinsi Trat, sekitar 180 kilometer dari ibu kota Bangkok.

Bluesky TV, stasiun televisi yang mendukung gerakan demonstran, menyiarkan gerakan pengunjuk rasa di depan Markas Besar Kepolisian Bangkok. Mereka menuntut penyelidikan atas tewasnya 20 orang sejak demo anti-pemerintah November 2013. "Para pengunjuk rasa menuding polisi sebagai antek Thaksin," tulis situs berita The Malay Mail Online.

Seorang pemimpin demonstran, Anchalee Paireerak menyatakan polisi harus bekerja jujur dan lugas. Pengunjuk rasa pun mendesak polisi bergabung dengan mereka dalam aksi jalanan. "Kami mendesak mereka berhenti melayani rezim Thaksin," ujar Paireerak.

REUTERS | THE MALAY MAIL ONLINE | CORNILA DESYANA

Berita Terpopuler
Polio 'Aneh' Serang Anak-anak di California
Macan Tutul Lepas Teror Satu Kota di India
1.427 Koin Emas Muncul di Pekarangan Pasangan Ini
Amerika Serikat Siap Bantu Dana untuk Ukraina







Berita terkait

Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

18 November 2018

Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

Timnas Indonesia sekarang fokus pada pertandingan terakhir Piala AFF 2018 melawan Filipina di Jakarta pada 25 November mendatang.

Baca Selengkapnya

110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

26 Oktober 2017

110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

Sekitar 110 ribu orang diizinkan memasuki area dekat jenazah Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej yang akan dikremasi hari ini.

Baca Selengkapnya

Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

30 Agustus 2017

Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

Thaksin Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand meng-tweet ucapan Montesquieu tentang tirani untuk mengkritik junta militer.

Baca Selengkapnya

Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

27 Agustus 2017

Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

Yingluck Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand, terbang ke Singapura lalu ke Dubai, negara tempat Thaksin, abangnya tinggal sebagai eksil.

Baca Selengkapnya

Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

11 Agustus 2017

Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

Kimlan Jinakul, nenek asal Thailand meraih gelar sarjana ekologi dari Universitas Terbuka Sukhothai Thammathirat

Baca Selengkapnya

UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

20 Juli 2017

UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

Raja Thailand kini menguasai penuh warisan kerajaan itu, menyusul pemerintah mengesahkan sebuah undang-undang baru.

Baca Selengkapnya

Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

11 Juni 2017

Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

Wichai, 34 tahun, asal Thailand, harus menjalani hukuman 35 tahun karena unggahannya di Facebook dianggap menghina keluarga Kerajaan Thailand.

Baca Selengkapnya

Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

16 Mei 2017

Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

Pemerintah Kerajaan Thailand mengancam akan mengadili Facebook jika tidak menghapus video yang menampilkan tubuh bertato Raja Maha Vajiralongkorn

Baca Selengkapnya

FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

11 Mei 2017

FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

FB memblokir video yang menunjukkan Raja Thailand, Vajiralongkorn, berseliweran di pusat belanjadengan mengenakan kaus dan tubuh bertato.

Baca Selengkapnya

Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

28 April 2017

Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

Seorang dukun di wilayah Chieng Mai, Thailand, tewas setelah ia sengaja menikam jantungnya sendiri karena menganggap dirinya kebal.

Baca Selengkapnya