Keluar dari Golan, Austria Kirim Tentara ke Balkan

Reporter

Editor

Abdul Manan

Rabu, 19 Februari 2014 06:38 WIB

Seorang anggota pasukan khusus Austria bersiap untuk melompat dari salah satu alat berat crane dalam aksi Bungee Jumping tertinggi di dunia, di depan istana Hofburg di Wina, Austria, (25/10). Bungge Jumping ini memiliki ketinggian 192 meter (630 kaki). REUTERS/Heinz-Peter Bader

TEMPO.CO , Wina: Austria akan mengirim lebih banyak pasukan penjaga perdamaian ke Balkan dan Afrika setelah penarikan tentaranya dari Dataran tinggi Golan tahun lalu. Penarikan pasukan dari Golan ini membuat komitmen Australia dipertanyakan.

Keputusan sepihak Austria untuk menarik pasukannya keluar dari pasukan penjaga perdamaian PBB di Golan, di mana ia mmenjadi kontingen terbesar, menimbulkan kemarahan di Israel dan ekspresi "penyesalan" dari Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki -moon pada saat itu.

Menteri Pertahanan Austria Gerald Klug, Selasa 18 Februari 2014, mengatakan, Austria akan meningkatkan jumlah pasukan penjaga perdamaian lebih dari 1.000 dari 800 dengan mengirimkan tambahan 230 tentara ke Kosovo dan Bosnia dan beberapa perwiranya ke pasukan Uni Eropa di Republik Afrika Tengah.

"Peningkatan keterlibatan di Afrika ada dalam agenda politik Austria," kata Klug kepada wartawan setelah pertemuan kabinet mingguan. "Saya tidak mengesampingkan bahwa kami akan terlibat lebih intensif."

Austria adalah negara penyumbang terbesar untuk operasi penjaga perdamaian di Balkan, daerah di mana ia memiliki hubungan sejarah yang kuat dan daerah yang dianggap secara strategis penting.

Menteri Luar Negeri Austria Sebastian Kurz mengatakan, ia ingin meningkatkan jumlah pasukan penjaga perdamaian Austria di luar negeri "untuk menunjukkan bahwa kami serius soal tanggung jawab internasional kami."

Austria menargetkan mengirimkan 1.100 tentaranya untuk bertugas di luar negeri.

Pemerintah Wina menarik hampir 400 pasukan penjaga perdamaian dari Dataran Tinggi Golan Juni 2013 lalu selama masa kampanye pemilu nasional di Austria, dan menyebut bahwa meluasnya perang sipil Suriah membuat posisi mereka terlalu berbahaya.

Menteri Pertahanan Gerald Klug mengatakan, ada sembilan perwira Austria yang akan bergabung dengan pasukan penjaga perdamaian Uni Eropa di Republik Afrika Tengah, awalnya akan bermarkas di Larissa, Yunani, dengan opsi bahwa beberapa di antaranya bisa ditugaskan ke ibukota Bangui, Ibukota Republik Afrika Tengah.

130 tentara Austria bergabung dengan pasukan keamanan yang dipimpin oleh NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara) di Kosovo untuk menggantikan kontingen dari Perancis.

REUTERS | ABDUL MANAN

BERITA LAINNYA
Dubes Malaysia: Orang Indonesia Suka Akronim
Polisi Geledah Stasiun TV yang Wawancarai Corby
Pasukan Suriah Raih Kemenangan di Hama
PBB Kumpulkan Bukti Kekejaman Pemimpin Korea Utara

Berita terkait

Austria Larang Menteri Turki Kampanye Referendum

14 Maret 2017

Austria Larang Menteri Turki Kampanye Referendum

Kanselir Austria Christian Kern akan mencoba melarang menteri-menteri Turki berkampanye di Austria di depan warga Turki untuk referendum.

Baca Selengkapnya

Memperkosa Turis Jerman,8 WN Irak Dihukum Dipenjara 13 Tahun  

3 Maret 2017

Memperkosa Turis Jerman,8 WN Irak Dihukum Dipenjara 13 Tahun  

Kedelapan warga Irak itu berusia antara 22 tahun sampai 48 tahun.

Baca Selengkapnya

Austria Tangkap Pria Pengagum Hitler  

15 Februari 2017

Austria Tangkap Pria Pengagum Hitler  

Pria berdandan mirip Adolf Hitler muncul di Austria. Polisi kemudian menangkapnya karena mengagungkan Hitler adalah kejahatan.

Baca Selengkapnya

Meresahkan, Pria Berpakaian ala Hitler di Austria Diburu Polisi

14 Februari 2017

Meresahkan, Pria Berpakaian ala Hitler di Austria Diburu Polisi

Penduduk di dekat rumah kelahiran Hitler melihat sosok pria berpakaian seperti Hitler. Pria tersebut juga memotong rambut dan mencukur kumisnya seperti diktator itu.

Baca Selengkapnya

Sadis, Takut Ketinggalan Pesawat, Ibu Ini Buang Bayinya

16 November 2016

Sadis, Takut Ketinggalan Pesawat, Ibu Ini Buang Bayinya

Seorang ibu membuang bayinya ke dalam tong di toilet bandara karena hal sepele.

Baca Selengkapnya

Van der Bellen Menang Pemilu Presiden Austria Tersengit  

24 Mei 2016

Van der Bellen Menang Pemilu Presiden Austria Tersengit  

Pemilihan Presiden Austria mencetak sejarah baru dan tersengit, pemimpin oposisi Alexander van der Belle meraih suara terbanyak.

Baca Selengkapnya

Menyusul Macedonia, Austria Tutup Pintu Pengungsi

10 Maret 2016

Menyusul Macedonia, Austria Tutup Pintu Pengungsi

Macedonia menutup perbatasannya dengan Yunani bagi kaum imigran ilegal setelah Slovenia, Kroasia, dan Serbia.

Baca Selengkapnya

Bersendawa, Pria Ini Didenda Polisi Rp 1 Juta

27 Februari 2016

Bersendawa, Pria Ini Didenda Polisi Rp 1 Juta

Mehic didenda karena kesalahan bersendawa di depan polisi kota Wina, Austria dan perbuatannya dianggap merugikan orang lain.

Baca Selengkapnya

Banjir Pengungsi Suriah, Austria Mulai Perketat Perbatasan

7 September 2015

Banjir Pengungsi Suriah, Austria Mulai Perketat Perbatasan

Austria berencana mengakhiri izin masuk ribuan pengungsi Suriah yang terus mengalir ke negeri itu.

Baca Selengkapnya

Di Wina, Lampu Lalu Lintas Dilengkapi Tanda Homoseksual  

13 Mei 2015

Di Wina, Lampu Lalu Lintas Dilengkapi Tanda Homoseksual  

Kota Wina disebut sebagai simbol keterbukaan dan toleransi.

Baca Selengkapnya