Seorang petugas kepolisian berjaga di Sanaa, Yaman, Senin (5/8). Inggris dan Prancis ikut menutup kantor kedutaan mereka di Yaman menyusul adanya ancaman teror terhadap kedutaan Amerika Serikat. REUTERS/Khaled Abdullah
TEMPO.CO, Sanaa – Sebelas orang tewas ketika terjadi penyerangan di sebuah penjara di utara Kota Sanaa, Yaman, dengan bom, granat, dan senapan serbu. Menurut sumber keamanan dan saksi mata, serangan yang terjadi pada Kamis, 13 Februari 2014, itu bertujuan untuk membebaskan para narapidana di sana.
“Kelompok teroris menyerang tentara pusat,” kata seorang pejabat Kementerian Dalam Negeri Yaman kepada Reuters. Ledakan dan tembakan terdengar hingga beberapa kilometer dari penjara yang menahan banyak anggota Al-Qaidah itu.
Tidak ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Namun Yaman kini tengah bergulat dengan ancaman dari salah satu sayap Al-Qaidah, yang telah menewaskan ratusan orang dalam serangan terhadap fasilitas negara dan militer dalam dua tahun terakhir. Beberapa situs berita Yaman juga menyatakan Al-Qaidah-lah yang menjadi dalang serangan ini.
Pihak keamanan dilaporkan berhasil menghentikan serangan ini dan membuat para teroris kabur. Dari sebelas orang yang dilaporkan tewas, tujuh di antaranya merupakan sipir penjara. Sementara itu, dua sipir lainnya mengalami luka-luka.
Kekacauan dan ledakan di penjara ini juga menyebabkan sejumlah narapidana berhasil melarikan diri. Pihak keamanan kini tengah menyisir lokasi di sekitar penjara untuk menangkap kembali narapidana yang kabur tersebut.