Parlemen UE Kritik Israel, Anggota Knesset Walkout

Reporter

Editor

S Tri P Bud

Kamis, 13 Februari 2014 21:37 WIB

Israel (Ilustrasi: Unay Sunardi)

TEMPO.CO, Tel Aviv - Kegaduhan terjadi di ruang sidang Parlemen Israel, Kenesset, saat Presiden Parlemen Eropa, Martin Schulz, berpidato. Pernyataannya tentang kondisi di Tepi Barat menyebabkan beberapa politisi sayap kanan untuk berjalan keluar sebagai bentuk protes.

Semua bermula saat dalam pidato itu, politisi asal Jerman ini menyoroti soal ketimpangan antar wilayah pendudukan dengan perkampungan warga Palestina. Schulz mengatakan bahwa ketika ia berada di Ramallah awal pekan ini, seorang warga Palestina muda bertanya mengapa Israel bisa menggunakan 70 liter kubik air setiap hari dan Palestina hanya 17 liter kubik. "Saya belum memeriksa data ini. Saya bertanya pada Anda semua, apakah ini benar?" tanyanya.

Pernyataan menyebabkan anggota Knesset meradang. Anggota partai sayap kanan Yahudi, Moti Yogev, segera memotong, "Malulah pada diri Anda sendiri!" teriaknya. "Anda mendukung seseorang yang melakukan penghasutan terhadap Yahudi". Ia, diikuti Naftali Bennett, Menteri Ekonomi dan pemimpin partai Rumah Yahudi, segera meninggalkan ruangan. Langkah keduanya diikuti anggota lain.

Bennett segera menuliskan dalam laman Facebooknya tentang ketidaksukaannya terhadap pernyataan Schulz. "Saya tidak akan mentolerir propaganda mendua terhadap Israel di Knesset, dan terutama di Jerman," katanya.

Suasana sebenarnya mulai memanas setelah dalam sambutannya Schulz mengatakan Palestina memiliki hak untuk menentukan nasib sendiri dan kesetaraan. "Mereka ingin hidup dalam damai dan memiliki kebebasan tanpa dibatasi ruang geraknya," katanya, merujuk pada kondisi di Jalur Gaza.

Sesaat sebelum pidato, Schulz juga mengeluhkan sensitivitas Israel terhadap kritik dari Eropa. "Kritik adalah hal normal dalam demokrasi," katanya kepada wartawan Israel. "Uni Eropa memiliki hubungan khusus dengan Israel, tetapi itu tidak berarti bahwa ia harus setuju dengan setiap keputusan pemerintah Israel."

Anggota Partai Likud, Moshe Feiglin, yang dikenal dengan pandangannya yang ekstrem, menyatakan sengaja tak datang dalam acara itu. "Sangat tak pantas hal itu dilontarkan di depan parlemen negara Yahudi, dengan bahasa yang digunakan ketika orang tua kita didorong masuk ke dalam gerbong kereta api dan dikremasi," tulisnya dalam laman Facebook-nya.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menuduh Schulz mengumbar pernyataan tanpa melakukan cek ulang. "Periksa dulu sebelum bicara," katanya.

Media Israel mengutip otoritas air nasional Israel mengatakan angka-angka yang dikutip oleh Schulz tidak akurat. Mereka justru menuding pemukim Tepi Barat mengkonsumsi 1,7 kali lebih banyak air per orang.

DEUTSCHE WELLE | TRIP B

Berita terkait

UEA Cegat Rudal Houthi, Ditembakkan saat Kunjungan Presiden Israel

31 Januari 2022

UEA Cegat Rudal Houthi, Ditembakkan saat Kunjungan Presiden Israel

Uni Emirat Arab berhasil mencegat sebuah rudal balistik yang ditembakkan oleh Houthi dari Yaman ketika negara Teluk itu menjamu Presiden Israel

Baca Selengkapnya

Biro Travel Khawatirkan Larangan Turis Berpaspor Indonesia Masuk Israel

31 Mei 2018

Biro Travel Khawatirkan Larangan Turis Berpaspor Indonesia Masuk Israel

Aturan pelarangan masuk Israel bagi turis berpaspor Indonesia membuat banyak tamu mempertanyakan hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Kedutaan Besar Amerika di Israel Akan Pindah ke Yerusalem

29 Agustus 2017

Kedutaan Besar Amerika di Israel Akan Pindah ke Yerusalem

Netanyahu menunjukkan ekspresi penghargaannya kepada Trump dan pemerintahannya yang selama ini memberikan dukungan kuat bagi Israel.

Baca Selengkapnya

Kesepian, Monyet Rawat dan Bermain dengan Anak Ayam

26 Agustus 2017

Kesepian, Monyet Rawat dan Bermain dengan Anak Ayam

Niv, monyet dari spesies Macaque telah menghabiskan waktunya dengan menjaga, membelai, membersihkan, dan bermain dengan seekor anak ayam.

Baca Selengkapnya

Gereja Ortodoks Yunani Protes Israel Propertinya Dijual ke Yahudi

15 Agustus 2017

Gereja Ortodoks Yunani Protes Israel Propertinya Dijual ke Yahudi

Pemimpin Gereja Ortodoks Yunani di Yerusalem tolak keputusan pengadilan Israel yang menyetujui penjualan properti gereja ke ke perusahaan Yahudi.

Baca Selengkapnya

Israel akan Tutup Kantor Berita Al Jazeera

7 Agustus 2017

Israel akan Tutup Kantor Berita Al Jazeera

Israel menganggap siaran berita Al Jazeera bersifat menghasut.

Baca Selengkapnya

Sensitivitas Al-Aqsa dan Kebijakan Israel

26 Juli 2017

Sensitivitas Al-Aqsa dan Kebijakan Israel

Setelah lama tenggelam oleh berita Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan sengkarut Timur Tengah, kisruh Palestina-Israel kini kembali menjadi pusat perhatian dunia. Setiap hari sejak 14 Juli, warga Palestina di Yerusalem Timur dan Tepi Barat berdemonstrasi menentang pemasangan detektor logam di pintu-pintu masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa (Al-Haram Al-Syarif). Palestina memandangnya sebagai upaya Israel untuk mengontrol tempat suci tersebut.

Baca Selengkapnya

Ditembaki Rudal, Israel Balas Serang Pos Hamas di Gaza  

24 Juli 2017

Ditembaki Rudal, Israel Balas Serang Pos Hamas di Gaza  

Tank milik Israel menyerang pos pemantau milik Hamas di Gaza, Senin, 24 Juli 2017, sebagai balasan atas tembakan rudal dari arah perbatasan Palestina.

Baca Selengkapnya

Israel Akan Membangun Pulau Buatan di Gaza

14 Mei 2017

Israel Akan Membangun Pulau Buatan di Gaza

Trump akan tiba di Yerusalem pada 22 Mei 2017 untuk membicarakan masalah perdamaian antara Israel dan Palestina.

Baca Selengkapnya

Bahasa Arab Akan Dihapus dari Bahasa Resmi Israel  

9 Mei 2017

Bahasa Arab Akan Dihapus dari Bahasa Resmi Israel  

Sejumlah menteri dalam kabinet Israel menyetujui RUU kontroversial yang akan menghapus status bahasa Arab sebagai bahasa resmi Israel.

Baca Selengkapnya