Terdakwa pengedar narkoba asal Australia, Schapelle Corby, menutupi kepalanya saat berada di kantor kejaksaan Denpasar menyusul pembebasannya dari Lapas Kerobokan, di Bali, Senin (10/2). Corby yang mendapat hukuman penjara 20 tahun pada tahun 2005 karena menyelundupkan 4 kg ganja, dibebaskan bersyarat hari Senin ini. REUTERS/Jason Reed
TEMPO.CO, Seminyak – Sembilan tahun mendekam di Lembaga Pemasyarakatan Kerobokan, Denpasar, Bali, tentu bukan hal yang menyenangkan bagi Schapelle Leigh Corby. Wajar jika setelah bebas Corby ingin kembali merasakan fasilitas supernyaman, seperti Villa Sentosa Seminyak Spa and Sentosa Salt Tapas.
Seperti dilansir laman News.com.au, hasil penelusuran News Corp Australia menyebutkan Corby menyewa vila empat kamar. Di vila tersebut terdapat ruang tamu terbuka dan ruang makan dengan dapur lengkap, kamar mandi marmer, dan kamar tidur ber-AC dengan TV layar datar dan akses Internet cepat.
Tempat peristirahatan di pantai barat daya Bali itu memiliki 45 vila pribadi dengan pilihan tiga, empat, atau lima kamar tidur dengan harga berkisar US$ 1000-1600 (Rp 12-19 juta per malam). Vila memiliki fasilitas lengkap, seperti kolam renang dan tempat berjemur di tengah taman tropis yang rimbun dan kolam teratai. Ada pula layanan spa dan pusat kebugaran yang akan membantu Corby melemaskan otot-otot kakunya semasa di penjara.
Tapi ia tidak mungkin menjelajah terlalu jauh hingga meninggalkan vila tersebut lantaran khawatir difoto media lokal dan internasional. Jika Corby merasa lapar, vila yang menunjuk chef kenamaan Australia, Luke Mangan, sebagai kepala kokinya, tentu akan langsung menyiapkan makanan lezat yang sangat jauh berbeda dengan makanan di Lapas Kerobokan.