Anjing jenis German Shepherd alias Herder yang biasa digunakan kepolisian sebagai anjing pelacak. TEMPO/Yosep Arkian
TEMPO.CO, Kabul – Kelompok pemberontak Afganistan mengklaim telah menangkap seekor anjing pelacak milik militer AS dalam sebuah video hewan online. Dalam video tersebut, terlihat seorang pejuang Taliban tengah memegang senjata dengan seekor anjing berwarna hitam kecokelatan berdiri di sebelahnya.
Anjing tersebut tampak begitu gemuk dibandingkan dengan anjing penjaga yang biasa berada di desa-desa di Afganistan. Hewan cerdas ini memakai rompi hitam yang mirip dengan rompi yang biasa digunakan tentara NATO.
Menurut laporan BBC, anjing yang kemudian diketahui bernama Colonel ini ditemukan dalam pengerebekan di Laghman, Afganistan Timur, pada Desember lalu. Sejumlah lampu senter, kamera kecil, dan pelacak GPS ditemukan dalam rompi anjing tersebut.
Dikutip dari Guardian, seorang pawang anjing berpengalaman yang telah bekerja di Afganistan mengatakan tampaknya anjing ini merupakan jenis anjing gembala Belgia yang umum dipakai oleh tentara karena kemampuannya bekerja selama berjam-jam tanpa istirahat.
Anjing tersebut tampak jinak dan tidak agresif. Ia hanya sedikit ketakutan. “Aku bisa lihat di matanya kalau ia hanya menginginkan majikannya,” kata sang pawang, yang tidak mau disebutkan namanya itu.
Menanggapi hal ini, seorang juru bicara NATO di Afganistan menuturkan mereka telah mengetahuinya dan akan melakukan penyelidikian. Namun demikian, mereka menolak untuk berkomentar lebih lanjut.
Anjing telah banyak digunakan oleh pasukan Barat di Afganistan untuk mengendus bom yang dikuburkan dan narkotik yang tersembunyi serta membantu pencarian korban dalam reruntuhan.
Serangan Sadis ISIS di Masjid Syiah Afganistan, 28 OrangTewas
26 Agustus 2017
Serangan Sadis ISIS di Masjid Syiah Afganistan, 28 OrangTewas
Empat orang milisi ISIS melakukan serangan beruntun berupa ledakan bom bunuh diri dan rentetan tembakan di masjid Syiah di Kabul. Sebanyak 28 orang tewas.