Di Uganda, Pakai Rok Mini Dianggap Pornografi

Reporter

Rabu, 5 Februari 2014 05:08 WIB

Ilustrasi Rok Mini (NDTV.COM)

TEMPO.CO , Jakarta:Pemerintah Uganda berencana untuk melarang penggunaan rok mini melalui sebuah rancangan undang-undang pornografi dan pornoaksi. Beleid ini dinilai kontroversial setelah rancangan aturan anti-homoseksual juga diloloskan pada Desember tahun lalu. Dua rancangan beleid ini dianggap melanggar hak asasi manusia.

Seperti yang dilansir oleh The Guardian, Selasa, 3 Februari 2014, pemerintah Uganda merancang beleid anti pornografi. Definisi pornografi dalam undang-undang itu meliputi definisi yang sangat luas. Berdasarkan naskah undang-undang pada 2011 yang dibahas di parlemen pada tahun lalu, pornografi meliputi "praktek kebudayaan apapun meliputi program radio dan televisi, tulisan, publikasi, iklan, penyiaran, unggahan di internet, penampilan, hiburan, music, tari, gambar, rekaman video atau audio, pertunjukan, eksebisi ataupun kombinasi aksi yang menampilkan bagian tubuh seseorang seperti payudara, pantat dan juga kelamin."

Penggunaan rok mini dalam berbagai kesempatan, digolongkan dalam pornografi dan pornoaksi seperti definisi pemerintah. Aturan ini juga membebani denda senilai 10 juta shilling (atau sekitar Rp 42 juta) dan atau hukuman penjara maksimal 10 tahun jika seseorang kedapatan buka-bukaan bagian tubuh terlarang tadi.

Menteri Etik dan Integritas Uganda, Simon Lokodo, mengatakan rancangan beleid ini bakal ditandatangani oleh Presiden Uganda Yoweri Museveni, dan akan segera berlaku. Menurut dia, undang-undang ini menyasar para wanita yang mengenakan pakaian diatas lutut secara serampangan dan menyakiti sendi moral Uganda.

“Apa yang ingin kami kutuk adalah tindakan provokatif yang memancing hasrat seseorang terhadap mereka. Kami menyalahkan dan mengutuk gadis-gadis yang berpakaian seperti itu di area publik. Untuk mode atau apapun, kami tidak bisa menerimanya.”

Penolakan muncul dari masyarakat Uganda. Lydia Asano, seorang model di Uganda, memulai kampanye bertajuk ‘Selamatkan Rok Mini’ lewat t-shirtnya. Dia juga bepergian ke banyak pesta untuk berkampanye mendukung pakaian minim.

Asano juga terancam jika undang-undang pornografi disahkan oleh parlemen Uganda. Dia bisa kehilangan pekerjaan jika pemerintah melarang fashion show—yang sebagian besar menampilkan pakaian seronok. “Pemerintah seharusnya fokus untuk membasmi pemerkosa dan perampok dari jalanan dibandingkan membuat aturan rok mini,” ujar dia.

SUBKHAN



Berita Lain
Prabowo Tahu jika Anak Ahok Pengin Jadi Tentara
Meski Jokowi Sidak, Aparatur Belum Kapok Juga
Ruhut: 100 jika Anas Urbaningrum Mau Buka-bukaan
Aset Adik Ratu Atut Biasanya Disebar ke Tiga Nama
Tikus di Masa Depan Akan Sebesar Domba




Berita terkait

Presiden Afsel Minta Negara Kaya Tidak Timbun Vaksin Covid-19

27 Januari 2021

Presiden Afsel Minta Negara Kaya Tidak Timbun Vaksin Covid-19

Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa meminta vaksin Covid-19 dibagikan merata ke seluruh negara di dunia

Baca Selengkapnya

Waswas Gelombang Dua Virus Corona di Afrika

18 Desember 2020

Waswas Gelombang Dua Virus Corona di Afrika

Wabah virus corona di wilayah Afrika barat dan tengah mengkhawatirkan mengingat banyak negara yang tak mampu membeli vaksin virus corona.

Baca Selengkapnya

WHO Ingatkan Kematian Akibat Malaria Bisa Lebih Tinggi dari Covid-19

30 November 2020

WHO Ingatkan Kematian Akibat Malaria Bisa Lebih Tinggi dari Covid-19

WHO mengingatkan angka kematian akibat penyakit malaria bisa melampaui kematian karena virus corona di kawasan Afrika.

Baca Selengkapnya

Gajah Afrika Berusia 52 Tahun Mati di Bonbin Amerika

9 Oktober 2020

Gajah Afrika Berusia 52 Tahun Mati di Bonbin Amerika

Gajah Afrika bernama Sophi sempat mengalami penurunan kondisi selama beberapa hari sebelum mati.

Baca Selengkapnya

Studi: Nyamuk Berevolusi Gigit Manusia Gara-gara Cari Air

26 Juli 2020

Studi: Nyamuk Berevolusi Gigit Manusia Gara-gara Cari Air

Banyak jenis nyamuk menggigit beragam jenis hewan, tapi beberapa hanya suka manusia dan tidak ada yang tahu kenapa hingga kini.

Baca Selengkapnya

Kematian Massal Gajah Liar di Botswana, Penyebab Masih Misterius

6 Juli 2020

Kematian Massal Gajah Liar di Botswana, Penyebab Masih Misterius

Hampir 400 gajah mati dalam 2 bulan. Konservasionis mengkritik lambannya pemerintah Botswana bertindak atas bencana yang dialami gajah di negeri itu.

Baca Selengkapnya

Didesak Afrika dan Aktivis, Dewan HAM PBB Bahas Rasisme di AS

15 Juni 2020

Didesak Afrika dan Aktivis, Dewan HAM PBB Bahas Rasisme di AS

Negara-negara Afrika diwakili Burkina Faso dan 600 organisasi HAM serta keluarga korban mendesak Dewan HAM PBB membahas rasisme sistematis di AS.

Baca Selengkapnya

54 Negara Afrika Desak Dewan HAM PBB Bahas Kasus George Floyd

15 Juni 2020

54 Negara Afrika Desak Dewan HAM PBB Bahas Kasus George Floyd

Dubes Burkina Faso meminta Dewan HAM PBB membahas sikap rasisme sistematis dan kekerasan polisi pasca tewasnya George Floyd.

Baca Selengkapnya

Protes Rasisme, Mengenal Sosok Cecil Rhodes dari Inggris

10 Juni 2020

Protes Rasisme, Mengenal Sosok Cecil Rhodes dari Inggris

Unjuk rasa anti-rasisme di Amerika Serikat telah menyebar ke Inggris. Demonstran meminta patung Cecil Rhodes dicopot.

Baca Selengkapnya

Virus Corona di Afrika Tak Seganas di Tempat Lain, Ini Sebabnya

24 Mei 2020

Virus Corona di Afrika Tak Seganas di Tempat Lain, Ini Sebabnya

WHO mencatat virus corona Covid-19 telah menyebar ke setiap negara di Afrika sejak kasus pertama dikonfirmasi di benua itu 14 minggu lalu. Tapi ...

Baca Selengkapnya