Minyak mentah dari pipa yang bocor milik GS Caltex Corp terlihat di lepas pantai Yeosu, sekitar 460 km di selatan Seoul, Korea Selatan, Jumat (31/1). REUTERS/Yeosu Maritime Police/Yonhap
TEMPO.CO, Seoul – Sebuah kapal tanker berbendera Singapura yang menabrak jembatan pendaratan pada akhir Januari lalu saat berlabuh di pelabuhan di kawasan selatan Korea Selatan, menumpahkan minyak lebih banyak dari yang diperkirakan sebelumnya.
Seperti diberitakan Xinhua, menurut laporan dari Coast Guard Korsel pada Senin ini, 164 ton atau 164 ribu liter minyak telah tumpah di perairan tersebut. Sebelumnya, tumpahan diperkirakan hanya mencapai 800 liter.
Kapal tanker minyak tersebut berangkat dari Inggris pada awal Desember. Begitu berlabuh pada 31 Desember pukul 09.35 di dermaga Yeosu, sekitar 450 kilometer sebelah barat daya Seoul, kapal ini menabrak jembatan hingga akhirnya memecahkan tiga pipa minyak.
Menurut kepala Yeosu Coast Guard of Korea, Kim Sang-bae, kapal Singapura ini melaju dengan kecepatan 7 knot, lebih tinggi dari laju keselamatan yang direkomendasikan.
Sejak insiden itu, polisi maritim telah mengerahkan 200 kapal, termasuk 60 kapal penjaga pantai, untuk mencegah tersebarnya minyak yang tumpah. Kebanyakan lapisan minyak berat telah berhasil diangkat dari perairan ini.