Kota New York Nyatakan Perang terhadap Angsa Liar

Reporter

Editor

Natalia Santi

Jumat, 31 Januari 2014 20:13 WIB

Angsa. REUTERS/Ilya Naymushin

TEMPO.CO, NEW YORK – New York menyatakan perang terhadap 2.200 angsa liar yang berkeliaran di kota tersebut. Departemen Konservasi Lingkungan New York mengatakan angsa-angsa itu sudah sangat meresahkan. Mereka menyerang orang, menghancurkan tanaman, mengancam pesawat terbang dan merusak air lantaran kotorannya mengandung bakteri e coli.


Rancangan proposal untuk membasmi atau memindahkan 2.200 angsa liar bisu hingga 2025 mendapat dukungan dari kalangan konservasi namun menuai kecaman dari aktivis penyayang binatang.


“Metode pengendalian termasuk penembakan angsa dan penangkapan hidup-hidup serta suntik mati, selaras dengan aturan bagi hewan liar,” demikian salah satu butir proposal yang diajukan, Jumat, 31 Januari 2014.


Sarang-sarang angsa dan telurnya akan dihancurkan, disterilisasi atau dicegah menetas.


Angsa bisu dibawa ke Amerika Utara oleh pemukim dari Eropa akhir tahun 1800-an, untuk memperindah rumah mereka. Namun sejak pesawat US Airways nomor penerbangan 1549 jatuh di Sungai Hudson lantaran menabrak segerombolan angsa, Departemen Pertanian Amerika Serikat melakukan pembasmian rutin setiap tahun.


Advertising
Advertising

Namun aktivis memprotes tindakan tersebut. Kelompok Goose Watch NYC menuntut agar rencana itu dibatalkan.


“Sungguh tidak masuk akal memusnahkan seluruh spesies yang sudah tinggal di negara bagian ini selama lebih dari 150 tahun atau hampir 200 tahun,” kata pendiri Watch, David Karopkin. Dia menganggap konyol ancaman 2.200 angsa terhadap 18 juta penduduk New York.


“Mereka akan bertindak agresif untuk melindungi sarang dan anak-anak mereka,” kata dia.


Namun beberapa pakar konservasi mendukung rencana itu. Paul Curtis, professor Departemen Sumber Daya Alam Universitas Cornell mengatakan tindakan pemerintah sudah tepat dan selaras dengan aturan di negara bagian lainnya.


Mereka mencatat empat serangan angsa di Bandara JFK. Angsa-angsa juga menimbulkan suara berisik dan makanan mereka kian menipis.


“Tujuannya adalah membatasi populasi angsa liar, dan memindahkan angsa dari tempat-tempat yang bisa menimbulkan masalah, atau merusak tanaman masyarakat,” tulis Curtis dalam emailnya.


CHANNEL NEWS ASIA | NATALIA SANTI


Berita Terpopuler
KPK Tangkap Buron Anggoro 'Cicak-Buaya'?
Jadi Saksi, Akil Mochtar Gertak Pengacara
Aib Dibuka Mantan Kawan, Farhat Abbas Membalas
Farhat Abbas Minta Nia Mengingat Jasanya

Berita terkait

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

9 hari lalu

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

Sekitar 140 paus pilot yang terdampar di perairan dangkal negara bagian Australia Barat. Apakah jenis paus pilot itu?

Baca Selengkapnya

Gerombolan Monyet Ekor Panjang ke Pemukiman Daerah Soreang Bandung

36 hari lalu

Gerombolan Monyet Ekor Panjang ke Pemukiman Daerah Soreang Bandung

Setelah Kota Bandung, kini giliran Soreang, ibu kota Kabupaten Bandung, menjadi sasaran kawanan monyet ekor panjang untuk berkeliaran.

Baca Selengkapnya

Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

41 hari lalu

Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

Ekolog satwa liar Sunarto menjelaskan konflik Harimau Sumatera dengan manusia akibat beberapa faktor termasuk kondisi individual dan habitatnya.

Baca Selengkapnya

Empat Satwa Kunci Aceh Terancam Deforestasi

5 Maret 2024

Empat Satwa Kunci Aceh Terancam Deforestasi

BKSDA Aceh mengkhawatirkan dampak deforestasi terhadap satwa liar. Ancaman tertinggi dihadapi empat satwa kunci di hutan Aceh.

Baca Selengkapnya

Peringati Hari Satwa Liar Sedunia, Apa yang Dilakukan Sutradara Katie Cleary?

3 Maret 2024

Peringati Hari Satwa Liar Sedunia, Apa yang Dilakukan Sutradara Katie Cleary?

Peringati Hari Satwa Liar Sedunia sangat penting. sebab kehidupan manusia tidak akan terlepas dari binatang. lalu apa yang harus dilakukan?

Baca Selengkapnya

Mau Jual Anak Orang Utan ke Luar Negeri, Dua Warga Aceh Tertangkap di Medan

28 Februari 2024

Mau Jual Anak Orang Utan ke Luar Negeri, Dua Warga Aceh Tertangkap di Medan

PN Medan memvonis dua warga Aceh karena terbukti menangkap dan hendak menjual dau ekor anak orang utan ke luar negeri

Baca Selengkapnya

Khatib Masjid Aceh Dibekali Fatwa Larangan Perburuan Satwa Liar

27 Februari 2024

Khatib Masjid Aceh Dibekali Fatwa Larangan Perburuan Satwa Liar

Sebanyak 35 khatib masjid di Aceh diberi bekal pengetahuan soal larangan berburu satwa liar dan satwa dilindungi.

Baca Selengkapnya

Kasus Kematian Harimau di Medan Zoo, Kebun Binatang Dianggap Penjara Berkedok Wadah Konservasi dan Edukasi Satwa Liar

18 Februari 2024

Kasus Kematian Harimau di Medan Zoo, Kebun Binatang Dianggap Penjara Berkedok Wadah Konservasi dan Edukasi Satwa Liar

Kematian beruntun lima harimau di Medan Zoo menuai kecaman organisasi global perlindungan satwa liar. Kebun binatang dinilai sebagai penjara satwa.

Baca Selengkapnya

Laporan PBB: Situasi Satwa Liar di Bumi Mencemaskan

13 Februari 2024

Laporan PBB: Situasi Satwa Liar di Bumi Mencemaskan

Hiu bambu dan tiga satwa liar yang hidup di Indonesia masuk dalam laporan PBB. Ribuan spesies yang bermigrasi dalam situasi mengkhawatirkan.

Baca Selengkapnya

Penguin Kecil Bikin Penerbangan di Bandara Wellington Selandia Baru Delay

26 Januari 2024

Penguin Kecil Bikin Penerbangan di Bandara Wellington Selandia Baru Delay

Penguin kecil ini merasa tidak nyaman karena suhu yang panas, akan dilepas ke alam liar setelah perawatan di kebun binatang.

Baca Selengkapnya