Dua Menteri Bangladesh Dijatuhi Hukuman Mati  

Reporter

Jumat, 31 Januari 2014 13:18 WIB

TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Dhaka – Empat belas orang, termasuk dua mantan menteri Bangladesh dan pemimpin separatis India, dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan di Kota Chittagong, Bangladesh, atas tuduhan penyelundupan senjata, Kamis, 29 Januari 2014. Ini merupakan putusan terbesar yang pernah terjadi di negara ini.

Menurut laporan kantor berita Xinhua, 10 truk senjata berisi senjata api canggih dan amunisi berhasil disita di dermaga Chittagong saat bongkar muat dari kapal pukat pada Jumat dinihari, 2 April 2004.

Di dalam 10 truk tersebut, polisi menemukan sekitar 1.500 kotak yang berisi senapan mesin, senapan serbu jenis AK-47, pistol, peluru roket dan peluncurnya, granat, serta sejumlah peluru.

Penangkapan ini memicu kehebohan besar di Bangladesh dan negara tetangga, India, setelah diketahui bahwa senjata-senjata itu ditujukkan untuk kelompok pemberontak di wilayah timur laut yang bergolak.

Dua politikus top yang dihukum mati adalah mantan Menteri Negara Dalam Negeri Lutfozzaman Babar dan Ketua Jamaat-e-Islami, partai Bangladesh, yang juga mantan Menteri Industri, Matiur Rahman Nizami. Babar dan Nizami merupakan anggota kabinet mantan Perdana Menteri Khaleda Zia tahun 2001-2006.

ANINGTIAS JATMIKA | XINHUA

Berita Lainnya:
Turki Gempur Konvoi Pemberontak Suriah
Thailand Kerahkan 10 Ribu Tentara Amankan Pemilu
Militer Filipina Klaim Tewaskan 37 Pejuang BIFF
Sudan Selatan Bebaskan Pelaku Kudeta
NSA: Snowden Harus Kembalikan Dokumen yang Tersisa

Berita terkait

Menyelundupkan Pekerja, Diplomat Bangladesh Bakal Dibui 15 Tahun

13 Juni 2017

Menyelundupkan Pekerja, Diplomat Bangladesh Bakal Dibui 15 Tahun

Diplomat Bangladesh diancam penjara 15 tahun karena didakwa menyelundupkan pekerja ke AS dan menyiksa pekerjanya secara tidak manusiawi.

Baca Selengkapnya

Detik-detik Topan Mora Hantam Kamp Rohingnya di Bangladesh

30 Mei 2017

Detik-detik Topan Mora Hantam Kamp Rohingnya di Bangladesh

Sekitar 10 ribu gubuk jerami di kamp pengungsi Rohingya Balukhali dan Kutupalong di Cox's Bazar, Bangladesh hancur akibat dihantam Topan Mora.

Baca Selengkapnya

Topan Mora di Bangladesh, 350 Ribu Orang Dievakuasi

30 Mei 2017

Topan Mora di Bangladesh, 350 Ribu Orang Dievakuasi

Topan Mora yang melanda Bangladesh mengakibatkan sebanyak 35o ribu orang mengungsi ke sekitar 400 tempat penampungan

Baca Selengkapnya

Di Bangladesh, Dokter Harus Menulis Jelas

12 Januari 2017

Di Bangladesh, Dokter Harus Menulis Jelas

Pengadilan di Bangladesh melarang gaya menulis semacam itu agar para pasien bisa membaca resep lebih jelas dan tidak mengambil obat yang salah.

Baca Selengkapnya

Bangladesh Pertimbangkan Hapus Islam Sebagai Agama Resmi

17 November 2016

Bangladesh Pertimbangkan Hapus Islam Sebagai Agama Resmi

Pemimpin partai berkuasa, Liga Awami, Abdul Razzak mengusulkan penghapusan Islam dari Konstitusi Bangladesh.

Baca Selengkapnya

Serang Minoritas Hindu, 44 Warga Bangladesh Ditangkap

6 November 2016

Serang Minoritas Hindu, 44 Warga Bangladesh Ditangkap

Kerusuhan berawal dari unggahan di Facebook yang dianggap menghina Masjidil Haram di Mekkah, Arab Saudi.

Baca Selengkapnya

Misteri Terjawab, Alasan Sungai Berwarna Merah di Kota Ini  

15 September 2016

Misteri Terjawab, Alasan Sungai Berwarna Merah di Kota Ini  

Sungai-sungai di Dhaka, Bangladesh, berubah warna menjadi merah bersamaan dengan banjir yang datang. Warga Dhaka sedang merayakan Idul Adha.

Baca Selengkapnya

Bangladesh Gantung Pemimpin Partai Jamaat-el-Islami

4 September 2016

Bangladesh Gantung Pemimpin Partai Jamaat-el-Islami

Ali adalah komandan kunci milisi pro-Pakistan di sebelah selatan kota pelabuhan Chittagong selama perang 1971.

Baca Selengkapnya

Duh, Bocah 4 Tahun Tampak Seperti Seorang Kakek

30 Juli 2016

Duh, Bocah 4 Tahun Tampak Seperti Seorang Kakek

Usia Bayezid Hossain baru 4 tahun namun tampak seperti pria uzur usia 80-an tahun. Ia menderita penyakit langka.

Baca Selengkapnya

Narapidana Tertua di Bangladesh Dibebaskan

20 Juli 2016

Narapidana Tertua di Bangladesh Dibebaskan

Ohidunessa bercerita tentang pengalamannya yang tidak mampu mencari keadilan.

Baca Selengkapnya