Uni Emirat Arab Berlakukan Wajib Militer  

Reporter

Editor

Abdul Manan

Senin, 20 Januari 2014 16:05 WIB

Tim pesawat aerobatik Uni Emirat Arab mengawal pesawat Air Bus 380 Super Jumbo ketika melakukan atraksi udara pada Dubai Air Show di Bandara Internasional Al Maktoum, Uni Emirat Arab, Senin (18/11). Dubai Air Show yang diikuti 50 negara itu diisi dengan sejumlah atraksi udara pesawat sipil maupun militer. ANTARA/Saptono

TEMPO.CO, Abu Dhabi - Ini berita besar untuk warga Uni Emirat Arab. Wakil Presiden yang juga Perdana Menteri Mohammed bin Rashid al-Maktoum telah mengumumkan bahwa wajib militer akan diberlakukan untuk semua laki-laki yang berusia antara 18 dan 30 tahun.

Laki-laki tanpa ijazah sekolah tinggi akan diwajibkan untuk mengikuti dinas militer dua tahun. Sedangkan lulusan SMA akan menjalani wajib militer sembilan bulan. Partisipasi perempuan dalam program ini bersifat pilihan.

Al-Maktoum mengumumkan bahwa kekuatan militer UEA akan terdiri atas orang-orang yang telah menyelesaikan waktu mereka di angkatan bersenjata dan selesai mengikuti wajib militer.

Pelatihan terhadap peserta wajib militer ini akan mencakup latihan militer, dan beberapa di antaranya akan menerima pelatihan keamanan tambahan.

"Undang-undang baru menambah lapisan lain untuk kekuatan pertahanan nasional untuk lebih melindungi bangsa kita, mengamankan perbatasan (dan) mempertahankan apa yang sudah dicapai," kata al-Maktoum di halaman Twitter resminya, seperti dimuat ahlanlive.com, Senin, 20 Januari 2014.

November 2013 lalu, Qatar mengumumkan bahwa semua laki-laki berusia 18 sampai 35 tahun diharapkan untuk menjalani dinas militer selama empat bulan. Sedangkan lulusan perguruan tinggi akan menjalani wajib militer selama tiga bulan.

ahlanlive.com | Abdul Manan

Berita terkait

Berperan dalam Sinetron Anti-ISIS, Aktris Kuwait Diancam Dibunuh  

2 Juni 2017

Berperan dalam Sinetron Anti-ISIS, Aktris Kuwait Diancam Dibunuh  

Aktris asal Kuwait, Mona Shaddad, mengaku menerima ancaman pembunuhan dari ISIS setelah berperan dalam Black Crows, sinteron anti-ISIS

Baca Selengkapnya

Uni Emirat Arab Beli 160 Rudal Amerika Seharga Rp 26,6 Triliun

12 Mei 2017

Uni Emirat Arab Beli 160 Rudal Amerika Seharga Rp 26,6 Triliun

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat menyetujui penjualan 160 rudal kepada Uni Emirat Arab dengan nilai sekitar Rp 26,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Delapan Putri Uni Emirat Arab Dijerat Kasus Perdagangan Manusia  

12 Mei 2017

Delapan Putri Uni Emirat Arab Dijerat Kasus Perdagangan Manusia  

Pelayan melaporkan delapan putri kerajaan Uni Emirat Arab ke polisi Belgia atas perlakuan tidak manusiawi dan terlibat perdagangan manusia.

Baca Selengkapnya

Dubai Merayakan Hari Migrasi Burung Sedunia

11 Mei 2017

Dubai Merayakan Hari Migrasi Burung Sedunia

Burung dianggap memainkan peran penting untuk kesinambungan pembangunan di Dubai.

Baca Selengkapnya

Etihad Airways Tuai Pujian Karena Menolong Lansia Bertemu Cucunya

17 April 2017

Etihad Airways Tuai Pujian Karena Menolong Lansia Bertemu Cucunya

Pilot Etihad Airways bersedia memutar balik pesawatnya demi menurunkan pasangan lanjut usia agar dapar bertemu cucunya yang tengah sekarat.

Baca Selengkapnya

Menjual Bayi, TKW Indonesia Dipenjara di Dubai

25 Maret 2017

Menjual Bayi, TKW Indonesia Dipenjara di Dubai

Dia memiliki bayi menyusul hubungan gelapnya dengan pria Pakistan di Abu Dhabi.

Baca Selengkapnya

Setelah Blue Moon, Gadis Emirat Ini Terbitkan Novel Keduanya  

25 Maret 2017

Setelah Blue Moon, Gadis Emirat Ini Terbitkan Novel Keduanya  

Menurutnya, novel itu untuk mengubah persepsi dunia tentang
perempuan Arab.

Baca Selengkapnya

2 Pramugari Dihukum Gara-gara Motret Rekannya Tidur  

5 Maret 2017

2 Pramugari Dihukum Gara-gara Motret Rekannya Tidur  

Di depan hakim, kedua pramugari itu menolak segala tuduhan yang dialamatkan kepadanya.

Baca Selengkapnya

Emirat Arab Tak Pusing Soal Pelarangan Donald Trump

1 Februari 2017

Emirat Arab Tak Pusing Soal Pelarangan Donald Trump

Keputusan tersebut adalah masalah internal dan hak kedaulatan AS.

Baca Selengkapnya

Pasca-Serangan Mematikan, UEA Larang Warganya ke Turki

4 Januari 2017

Pasca-Serangan Mematikan, UEA Larang Warganya ke Turki

Kelompok bersenjata Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Baca Selengkapnya