Ledakan di Dekat Markas Militer Pakistan, 10 Tewas  

Reporter

Editor

Abdul Manan

Senin, 20 Januari 2014 14:43 WIB

Lokasi ledakan bom di Quetta, Pakistan (10/1). REUTERS/Naseer Ahmed

TEMPO.CO, Rawalpindi - Sebuah serangan bom bunuh diri yang dilancarkan Taliban menewaskan sepuluh orang di sebuah pasar yang ramai di Rawalpindi di dekat markas tentara Pakistan, Senin, 20 Januari 2014. Sehari sebelumnya, pengeboman oleh Taliban menewaskan 20 tentara di daerah Waziristan Utara.

Menurut kepala polisi Akhtar Hayat Lalika, pasar itu, yang hanya beberapa langkah dari markas militer di Rawalpindi--di dekat Islamabad--adalah salah satu daerah yang paling aman di kota tersebut. Daerah itu ditutup oleh militer segera setelah ledakan terjadi.

Lalika mengatakan, 14 orang terluka dalam pengeboman ini. Seorang fotografer Reuters yang berada di lokasi kejadian mengungkapkan dua pelajar yang mengenakan seragam biru juga tewas. Tubuh mereka tergeletak di dekat reruntuhan sepeda dan genangan darah. Petugas penyelamat berjuang untuk membantu korban luka. Jendela yang jaraknya beberapa ratus meter dari lokasi ledakan, hancur.

Juru bicara Taliban Shahidullah Shahid mengatakan organisasinya bertanggung jawab atas ledakan itu. "Kami akan melanjutkan serangan terhadap pemerintah dan angkatan bersenjata selagi pemerintah belum mengumumkan gencatan senjata atau pembicaraan damai dengan kami," katanya.

Sebuah bom yang ditanam oleh Taliban menghancurkan sebuah kendaraan yang membawa pasukan Pakistan, Ahad, 19 Januari 2014. Aksi ini menewaskan 20 orang dan menyebabkan Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif membatalkan perjalanannya ke Forum Ekonomi Dunia di tempat peristirahatan Davos, Swiss, pekan ini.

Pemerintah sedang mengupayakan pembicaraan damai dengan Taliban untuk mengakhiri kekerasan di daerah ini setelah serangan meningkat sejak Sharif memenangi pemilu pada Mei 2013.

Reuters | Abdul Manan

Berita terkait

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

8 Agustus 2017

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

Taliban di Pakistan meluncurkan majalah propaganda untuk merekrut wanita bergabung dengannya.

Baca Selengkapnya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

29 Juli 2017

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, mengundurkan diri dari jabatannya pada, Sabtu, 29 Juli 2017.

Baca Selengkapnya

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

13 Juli 2017

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

Diduga membuat dokumen palsu untuk menutupi keterlibatan dalam Panama Papers, Maryam Nawaz, putri Perdana Menteri Pakistan dirisak di Twitter

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

26 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

Korban tewas akibat ledakan truk pengangkut BBM di jalan raya Pakistan bertambah menjadi 153 orang, termasuk wanita dan anak-anak.

Baca Selengkapnya

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

26 Juni 2017

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

Sebuah bom yang menyerupai mainan meledak di barat laut Pakistan. Akibatnya, enam anak tewas.

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

25 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

Sekitar 123 orang tewas dalam sebuah ledakan truk pengangkut bahan bakar di jalan raya di Pakistan.

Baca Selengkapnya

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

19 Mei 2017

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

Seekor anjing di Pakistan dihukum mati setelah dinyatakan bersalah menggigit seorang anak.

Baca Selengkapnya

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

13 Mei 2017

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

Ibu Hamza meminta putranya mengikuti jejak ayahnya.

Baca Selengkapnya

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

8 Mei 2017

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

Salah satu yang diblokir oleh pemerintah India adalah saluran televisi milik pendakwah Islam kontroversial kelahiran India, Zakir Naik.

Baca Selengkapnya

Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

3 Mei 2017

Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

Keempat milisi Taliban diadili di pengadilan militer Pakistan karena terlibat terorisme.

Baca Selengkapnya