Timur Tengah Jadi 'Ladang Pembantaian' Wartawan  

Reporter

Editor

S Tri P Bud

Senin, 30 Desember 2013 20:44 WIB

TEMPO/Machfoed Gembong

TEMPO.CO, New York - Setidaknya 70 wartawan tewas saat melakukan tugas jurnalistik di seluruh dunia pada 2013 menurut Committee to Protect Journalists. Lembaga ini menyatakan, Timur Tengah dua tahun ini bak ladang pembantaian bagi wartawan.

Suriah disebut organisasi ini sebagai lokasi yang paling berbahaya bagi wartawan, dengan jumlah wartawan tewas terbanyak, yakni 29 orang. Korban tewas tak hanya jurnalis, tapi juga penyiar yang bekerja untuk media yang berafiliasi baik dengan pemerintah maupun oposisi. Tak semua yang tewas adalah akibat ketidaksengajaan, seperti yang dialami seorang wartawan Al-Jazeera, Mohamed al-Mesalma, yang ditembak oleh seorang penembak jitu.

Menurut laporan tahunan organisasi nirlaba ini, 10 wartawan tewas di Irak dan 6 orang di Mesir. Di Mesir, setengah dari mereka tewas saat melaporkan insiden 14 Agustus, yakni saat pasukan keamanan Mesir menyerang para demonstran yang memprotes penggulingan Presiden Muhammad Mursi.

"Timur Tengah telah menjadi ladang pembantaian bagi wartawan. Sementara sejumlah wartawan dibunuh karena pekerjaan mereka telah menurun di beberapa tempat, perang sipil di Suriah justru menggandakan jumlah mereka yang tewas," kata Wakil Direktur Committee Robert Mahoney. Masyarakat internasional, pemerintah, dan kelompok bersenjata diminta oleh organisasi ini untuk menghormati status sipil wartawan dan mengadili para pembunuh wartawan.

Organisasi yang berbasis di New York ini selalu mengeluarkan data tahunan mereka sejak 1992.

Tak semua wartawan yang tewas akibat meliput pertempuran atau konflik. Di beberapa negara, mereka dibunuh setelah melaporkan subyek pemberitaan yang sensitif, seperti tindak tak elok oknum kepolisian, korupsi, politik, dan perdagangan narkoba. Kasusnya tersebar di Brasil, Kolombia, Filipina, India, Bangladesh, Pakistan, dan Rusia.

Dua wartawan Radio France Internationale diculik dan dibunuh setelah bertemu dengan pemimpin separatis etnis Tuareg di Kidal, Mali. Milisi di Irak membunuh lima anggota staf berita Salaheddin TV dalam serangan bunuh diri bulan ini di kantor mereka di Tikrit.

Untuk pertama kalinya dalam satu dekade, tidak ada wartawan yang diketahui telah dibunuh karena pekerjaan mereka di Meksiko.

Organisasi ini masih menyelidiki kematian 25 jurnalis pada 2013, tidak termasuk dalam penghitungan 70 orang wartawan yang terbunuh, untuk menentukan apakah mereka tewas karena ada hubungannya dengan pekerjaan mereka atau tidak.

AP | TRIP B

Berita terkait

Dewan Pers Ungkap Kronologi Penganiayaan Jurnalis oleh TNI AL: Dipukul hingga Dicambuk Selang

27 hari lalu

Dewan Pers Ungkap Kronologi Penganiayaan Jurnalis oleh TNI AL: Dipukul hingga Dicambuk Selang

Dewan Pers mengungkap motif penganiayaan oleh 3 anggota TNI AL itu. Korban dipaksa menandatangani 2 surat jika penganiayaan ingin dihentikan.

Baca Selengkapnya

Jurnalis Dianiaya 3 Anggota TNI AL, Dewan Pers Desak Tiga Hal

27 hari lalu

Jurnalis Dianiaya 3 Anggota TNI AL, Dewan Pers Desak Tiga Hal

"Dewan Pers akan memantau betul peristiwa ini, memastikan proses hukumnya berjalan, dan memastikan korban dalam perlindungan," ujar Arif Zulkifli.

Baca Selengkapnya

Anggota TNI Diduga Siksa Jurnalis di Halmahera Selatan, KontraS: Tak Manusiawi

27 hari lalu

Anggota TNI Diduga Siksa Jurnalis di Halmahera Selatan, KontraS: Tak Manusiawi

Danlanal Ternate meminta maaf atas insiden kekerasan terhadap wartawan yang terjadi di Bacan, Halmahera Selatan.

Baca Selengkapnya

AJI Kecam Penyerangan Wartawan dengan Air Keras di Bangka Belitung

27 November 2023

AJI Kecam Penyerangan Wartawan dengan Air Keras di Bangka Belitung

AJI mendesak kepolisian untuk segera mengungkap kasus ini dan menangkap pelaku

Baca Selengkapnya

Kekerasan Jurnalis saat Kericuhan di Dago Elos, Polisi Bandung Bungkam

17 Agustus 2023

Kekerasan Jurnalis saat Kericuhan di Dago Elos, Polisi Bandung Bungkam

Dua jurnalis mendapat kekerasan saat meliput di Dago Elos. Dipukul di bagian pundak, perut, paha, tangan, rambut dijambak, dan kepala dipentung.

Baca Selengkapnya

Wartawan Diserang saat Liput Diskusi tentang Golkar, Dewan Pers Dampingi Pelaporan ke Polisi

29 Juli 2023

Wartawan Diserang saat Liput Diskusi tentang Golkar, Dewan Pers Dampingi Pelaporan ke Polisi

Sejumlah wartawan diserang saat meliput diskusi tentang Partai Golkar di Restoran Pulau Dua, Senayan

Baca Selengkapnya

Polda Metro Terima Laporan Dugaan Penganiayaan Jurnalis di Acara Diskusi soal Golkar

27 Juli 2023

Polda Metro Terima Laporan Dugaan Penganiayaan Jurnalis di Acara Diskusi soal Golkar

Sejumlah jurnalis diserang saat meliput diskusi tentang Partai Golkar

Baca Selengkapnya

Jurnalis Diserang saat Diskusi tentang Golkar, AJI Jakarta Desak Polisi Tangkap Pelaku

27 Juli 2023

Jurnalis Diserang saat Diskusi tentang Golkar, AJI Jakarta Desak Polisi Tangkap Pelaku

Sejumlah jurnalis menjadi korban penyerangan saat meliput diskusi Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) di Restoran Pulau Dua, Senayan

Baca Selengkapnya

Baru Dieksekusi ke Rutan, 2 Polisi Penganiaya Jurnalis Tempo Dibawa Lagi ke Mapolda Jatim

6 Juni 2023

Baru Dieksekusi ke Rutan, 2 Polisi Penganiaya Jurnalis Tempo Dibawa Lagi ke Mapolda Jatim

Pemindahan dua tahanan penganiaya jurnalis Tempo ini dikhawatirkan sebagai upaya mengulur masa penahanan.

Baca Selengkapnya

Laporan Yayasan Tifa: Kekerasan terhadap Jurnalis di Level Mengkhawatirkan

21 Mei 2023

Laporan Yayasan Tifa: Kekerasan terhadap Jurnalis di Level Mengkhawatirkan

Jumlah kasus kekerasan terhadap jurnalis per tahun masih di atas 40 kasus.

Baca Selengkapnya