PBB: Privasi Internet Sama Pentingnya dengan HAM  

Reporter

Editor

Abdul Manan

Jumat, 27 Desember 2013 19:58 WIB

Navanethem Pillay. AP/Martial Trezzini

TEMPO.CO, London - Kepala badan hak asasi manusia PBB Navi Pillay membandingkan kehebohan di masyarakat internasional akibat pengungkapan adanya pengawasan massal oleh badan intelijen belakangan ini dengan respons kolektif dunia yang membantu kejatuhan rezim apartheid di Afrika Selatan.

Hal ini disampaikan Pillay dalam wawancara dengan Sir Tim Berners-Lee dalam edisi khusus program Today BBC Radio 4, yang dimuat The Guardian, Kamis, 26 Desember 2013.

Pillay telah diminta oleh PBB untuk menyiapkan sebuah laporan tentang perlindungan hak atas privasi setelah mantan analis badan keamanan nasional Amerika Serikat, National Security Agency (NSA), Edward Snowden membocorkan dokumen-dokumen rahasia tentang pengumpulan data pribadi oleh badan mata-mata Inggris dan AS.

Mantan hakim pengadilan pidana internasional ini mengungkapkan pengalamannya menangani pelanggaran hak asasi manusia serius, termasuk kasus Rwanda. Keseriusan yang sama juga digunakannya dalam menangani privasi di dunia Internet. "Saya tidak membuat tingkatan HAM, " katanya. "Saya harus menjaga dan mempromosikan hak-hak semua orang."

Pillay mengatakan, rezim apartheid berakhir di Afrika Selatan terutama karena masyarakat internasional bekerja sama untuk mencelanya. "Tindakan gabungan dan kolektif dapat mengakhiri pelanggaran berat hak asasi manusia ... Pengalaman itu menginspirasi saya untuk terus dan mengatasi masalah (privasi) Internet, yang sekarang sangat mengganggu karena pengungkapan adanya praktek pengintaian yang memiliki implikasi terhadap hak asasi manusia."

PBB juga sudah bersikap jelas soal praktek pengawasan ini. Sidang Umum PBB dengan suara bulat pekan lalu mengadopsi resolusi, yang diperkenalkan oleh Jerman dan Brasil, yang menyatakan bahwa privasi setiap orang di dunia Internet harus dilindungi.

Resolusi itu juga menyeru 193 negara anggota PBB agar "meninjau prosedur, praktek, dan undang-undang mereka mengenai pengawasan komunikasi, intersepsi, dan pengumpulan data pribadi, dengan maksud untuk menjunjung tinggi hak privasi dari semua kewajiban mereka di bawah hukum HAM internasional."

Berners-Lee juga memperingatkan bahwa pengawasan secara online merusak kepercayaan pengguna Internet. Pekan lalu ia menerbitkan sebuah surat terbuka, yang ditandatangani lebih dari 100 aktivis terkemuka dan kelompok yang mengusung kebebasan berbicara, untuk memprotes intersepsi data secara rutin dilakukan oleh pemerintah di seluruh dunia.

GUARDIAN | ABDUL MANAN

PBB

Berita terkait

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

11 jam lalu

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

Pejabat PBB mengatakan penutupan perbatasan Rafah dan Karem Abu Salem (Kerem Shalom) merupakan "bencana besar" bagi warga Palestina di Gaza

Baca Selengkapnya

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

13 jam lalu

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

UN Women memperingatkan bahwa serangan darat Israel di Rafah, Gaza, akan memperburuk penderitaan 700.000 perempuan dan anak perempuan Palestina

Baca Selengkapnya

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

14 jam lalu

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan tidak ada dasar hukum untuk mengakui Vladimir Putin sebagai presiden Rusia yang sah.

Baca Selengkapnya

Temuan PBB tentang Kuburan Massal Gaza: Ada yang Disiksa, Ada yang Dikubur Hidup-hidup

16 jam lalu

Temuan PBB tentang Kuburan Massal Gaza: Ada yang Disiksa, Ada yang Dikubur Hidup-hidup

Para ahli PBB mendesak penjajah Zionis Israel untuk mengakhiri agresinya terhadap Gaza, dan menuntut ekspor senjata ke Israel "segera" dihentikan.

Baca Selengkapnya

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

2 hari lalu

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

Menteri Luar Negeri Turkiye sangat yakin pengakuan banyak negara terhadap Palestina sebagai sebuah negara akan menjadi pukulan telak bagi Israel

Baca Selengkapnya

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

3 hari lalu

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

Delegasi PBB mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

3 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

4 hari lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

4 hari lalu

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

Dubes Palestina untuk Austria menilai upaya membahas Gaza pada forum PBB tidak akan berdampak pada kebijakan AS dan Eropa yang mendanai genosida.

Baca Selengkapnya

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

4 hari lalu

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

Jika perang terus berlanjut selama sembilan bulan, kemajuan yang dicapai selama 44 tahun akan musnah. Kondisi itu akan membuat Gaza kembali ke 1980

Baca Selengkapnya