Filipina Bebaskan Tiga WNI Tersangka Teroris  

Reporter

Editor

Natalia Santi

Rabu, 11 Desember 2013 15:27 WIB

Ilustrasi penjahat bersenjata atau terorist. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Manila – Pengadilan Filipina membebaskan tiga tersangka teroris asal Indonesia dan memerintahkan deportasi mereka, Rabu, 11 Desember 2013. Ketiga tersangka itu ditangkap atas tuduhan membawa senjata dan bahan peledak ilegal di Pelabuhan Zamboanga sembilan tahun lalu.

Mereka adalah Mohammad Yusuf Karim Faiz, Mohammad Nasir Hamid, dan Ted Yolanda. Dalam persidangan yang berlangsung sepanjang 2008, mereka menyatakan diri tidak bersalah.

Hakim Eleuterio Bathan mengatakan ketiga tersangka ditahan tanpa surat perintah penangkapan saat tiba dengan feri di Kota Zamboanga, Desember 2004. Sejumlah granat, TNT, dan pistol yang disita tidak bisa digunakan sebagai bukti lantaran diperoleh secara tidak sah.

Meski polisi yakin mereka adalah anggota jaringan militan Asia Tenggara, Jemaah Islamiyah, Hakim Bathan memerintahkan deportasi atas ketiganya.

“Upaya pemerintah untuk memberantas terorisme dan kepemilikan senjata ilegal perlu dukungan semua warga negara,” kata Bathan.

Namun, dia menambahkan, langkah itu tidak boleh mengabaikan hak-hak fundamental rakyat. Polisi harus selalu menghormati hak-hak tersebut. Kalau tidak, iktikad baik akan menjadi sebuah kesalahan.

Ketiga tersangka mengatakan tujuan mereka ke Filipina selatan adalah untuk berdakwah. Mereka juga tidak membawa senjata, cuma beberapa salinan Al-Quran yang dibawa. Hanya, mereka tidak mempunyai paspor karena tidak tahu bahwa dokumen itu diperlukan.

Seorang militan Filipina ikut ditangkap bersama ketiga WNI itu. Dia sudah dibebaskan dengan jaminan, namun menghilang, kata Bathan. Dia diyakini kembali ke kelompoknya, Abu Sayyaf, di Pulau Jolo, Filipina selatan. Tapi kemudian dia dibunuh oleh rekan-rekannya lantaran dicurigai menjadi mata-mata pemerintah, kata pejabat anti-terorisme Filipina yang tidak mau disebut namanya.

Amerika Serikat memasukkan kelompok Abu Sayyaf dalam daftar teroris. Polisi dan militer Filipina mengatakan Abu Sayyaf memberi pelatihan bagi anggota Jemaah Islamiyah sejak pertengahan 2000.

MIAMI HERALD | NATALIA SANTI

Berita terkait

Menkumham Berikan Paspor untuk WNI Keturunan di Filipina

27 Maret 2022

Menkumham Berikan Paspor untuk WNI Keturunan di Filipina

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly menyerahkan paspor beserta izin tinggal special non immigrant visa kepada perwakilan warga negara Indonesia yang berasal dari warga negara keturunan atau Persons of Indonesian Descent (PIDs). Acara penyerahan paspor dilakukan secara simbolis di Lapangan Upacara KJRI Davao, Filipina.

Baca Selengkapnya

Kalimantan Waspadai Pelarian Kelompok ISIS dari Marawi

30 Mei 2017

Kalimantan Waspadai Pelarian Kelompok ISIS dari Marawi

Polda Kalimantan Timur-Kalimantan Utara mewaspadai pelarian kelompok Marawi yang tengah digempur pemerintah Filipina.

Baca Selengkapnya

Teror ISIS di Marawi, Kemlu Minta WNI di Filipina Waspada  

24 Mei 2017

Teror ISIS di Marawi, Kemlu Minta WNI di Filipina Waspada  

WNI yang berada di Filipina diimbau untuk lebih waspada, setelah status darurat militer diterapkan oleh Presiden Rodrigo Duterte di Marawi.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Dari 5 Pekan, Rute RoRo Davao-Bitung Jadi 2,5 Hari  

30 April 2017

Jokowi: Dari 5 Pekan, Rute RoRo Davao-Bitung Jadi 2,5 Hari  

Dibukanya rute Davao-Bitung, kata Jokowi, menunjukkan Presiden Duterte peduli dengan wilayah-wilayah yang berada jauh dari ibu kota Filipina, Manila.

Baca Selengkapnya

Jokowi-Duterte Bakal Resmikan Jalur Laut Davao-Bitung

28 April 2017

Jokowi-Duterte Bakal Resmikan Jalur Laut Davao-Bitung

Presiden Jokowi dan Presiden Filipina Rodrigo Duterte akan meresmikan pembukaan rute pelayaran kapal Davao-Bitung.

Baca Selengkapnya

Duterte Sambut Jokowi di Istana Malacanang

28 April 2017

Duterte Sambut Jokowi di Istana Malacanang

Presiden Jokowi diterima Presiden Filipina Redrigo Duterte.di Istana Malacanang.

Baca Selengkapnya

Ini Agenda Lawatan Presiden Jokowi ke Filipina

25 April 2017

Ini Agenda Lawatan Presiden Jokowi ke Filipina

Jokowi akan menggelar pertemuan bilateral dengan Presiden Duterte dan menghadiri KTT ASEAN.

Baca Selengkapnya

3 WNI yang Diduga Diculik Abu Sayyaf Adalah Nelayan

20 Januari 2017

3 WNI yang Diduga Diculik Abu Sayyaf Adalah Nelayan

Tiga WNI asal Sulawesi Selatan yang diduga diculik Abu Sayyaf
adalah nelayan.

Baca Selengkapnya

Kisah 1.934 Keturunan di Mindanao Hingga Diberi Status WNI

26 Oktober 2016

Kisah 1.934 Keturunan di Mindanao Hingga Diberi Status WNI

Sebanyak 1.934 warga keturunan Indonesia di Mindanao, Filipina pelintas tradisional dan sudah tinggal di sana bahkan sebelum Indonesia merdeka.

Baca Selengkapnya

1.934 Warga Keturunan di Mindanao, Filipina Resmi Jadi WNI  

26 Oktober 2016

1.934 Warga Keturunan di Mindanao, Filipina Resmi Jadi WNI  

Sebanyak 1.934 warga keturunan Indonesia di Mindanao, Filipina telah mendapatkan statusnya sebagai WNI.

Baca Selengkapnya