TEMPO.CO, Washington DC - Empat presiden Amerika Serikat bersama sedikitnya 50 kepala negara lain, dua lusin anggota kongres dan tokoh-tokoh dunia menghadiri misa pemakaman Nelson Mandela di Stadium Sepak Bola Soweto di Johannesburg, Afrika Selatan pada Selasa ini.
Mereka adalah Presiden Obama, bersama mantan Presiden George W. Bush, Bill Clinton dan Jimmy Carter. Kunjungan empat Presiden Amerika Serikat secara mendadak itu tak urung membuat repot pasukan pengawalan presiden yang dikenal sebagai Secret Service.
Puluhan agen Secret Service, kendaraan lapis baja kepresidenan, pejabat logistik langsung diberangkatkan. Beberapa di antaranya dikerahkan dari pangkalan militer dan perwakilan diplomatik AS di Afrika dan Eropa.
“Ini acara yang direncanakan pemerintah tuan rumah,” kata Dan Rosenthal, yang bertanggung jawab atas perencanaan event-event publik di seluruh dunia bagi mantan Presiden Bill Clinton. “Dalam hal tantangan logistik, dari hitungan bulan, sekarang hanya dalam hari,” ujarnya.
“Mereka mengusahakan yang terbaik dalam situasi seperti ini,” ujar dia.
<!--more-->
Stadium Soweto, tempat pelaksanaan upacara adalah stadium terbuka yang dapat menampung 94 ribu orang. Saat para presiden hadir di stadium, biasanya ditempatkan detector logam dan screener lainnya. Sedangkan di Johannesburg, Secret Service tidak punya kendali situasi tersebut. Artinya, Obama dan tokoh lainnya harus ditempatkan di ruang kaca tahan peluru atau kotak yang dilindungi.
Situasi kian rumit mana kala sejumlah pemimpin negara lain juga membawa pasukan pengawal khusus. Misalnya, Pangeran Charles dan Perdana Menteri Inggris David Cameron, Presiden Prancis Francois Hollande, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon dan sedikinya dua lusin anggota Kongres Amerika Serikat.
“Kami sudah biasa bekerja dengan pemberitahuan mendadak,” kata juru bicara Secret Service, Ed Donovan. “Presiden dan Wakil Presiden kerap bepergian dengan pemberitahuan mendatang. Acara pemakaman seperti ini, seringkali pemberitahuannya sehari atau dua hari sebelumnya,” tambah dia.