TEMPO.CO, Singapura - Video yang diunggah di media sosial memuat detik-detik awal pemicu rusuh di kawasan Little India, Singapura. Bermula dari seorang pria 33 tahun etnis Asia Selatan yang tertabrak bus milik swasta yang melintas. Ada yang menyebut korban berasal dari India, yang lain menyatakan dari Bangladesh.
Massa berdatangan dan mengamuk. Mereka menghancurkan bus bahkan ketika tubuh korban berusia 33 tahun itu masih terjepit di bawah kendaraan.
Satu orang dari massa itu terlihat dalam sebuah video menghancurkan kaca depan dan jendela bus dengan tongkat, sementara yang lain melemparkan tong sampah pada kendaraan dari jarak dekat, menghancurkan kaca depan.
Massa terus berdatangan, bersorak, dan berteriak vulgar dengan bahasa Tamil. Suasana berubah menjadi aksi kekerasan dalam hitungan menit. Personel Kepolisian Singapura kemudian datang untuk mengendalikan situasi sekitar pukul 21.23. Jalan Race Course Road yang menjadi lokasi kerusuhan ditutup di kedua arah.
Petugas kendali yang didatangkan, termasuk personel dari Angkatan Pertahanan Sipil Singapura (SCDF) yang datang bersama ambulans. Tim SCDF berusaha untuk mengevakuasi korban yang terjebak di bawah bus dengan alat-alat hidrolik. Namun, massa tak surut.
Mereka bahkan berusaha menyerang petugas SCDF. "Tembakan diarahkan pada petugas yang tengah menolong korban," kata juru bicara SCDF.
Massa menjadi di luar kendali dengan cepat setelah itu. "Beberapa orang menyalakan botol bir dengan api dan melemparkannya polisi," kata P Kannan, saksi mata. Ia yang sedang menunggu temannya di stasiun MRT Little India menyatakan setidaknya ada 10 botol yang dilemparkan.
Perkiraan polisi, massa berjumlah sekitar 400 orang. Komisaris Polisi Ng Joo Hee mengatakan 300 petugas polisi diterjunkan mengatasi perusuh, termasuk dari Komando Operasi Khusus (SOC) dan Kontingen Gurkha. Dua puluh tujuh orang dari Asia Selatan diamankan setelah polisi berhasil mengatasi keadaan.
Perdana Menteri Lee Hsien Loong dalam posting Facebook pada Senin pagi menyebut kerusuhan sebuah "insiden yang sangat serius". " Situasi sekarang di bawah kendali dan penyelidikan sedang dilakukan. Apa pun peristiwa mungkin telah memicu kerusuhan, tidak ada alasan untuk perilaku kekerasan, merusak, dan berlaku kriminal," katanya, menyebut mereka yang tertangkap akan diproses secara hukum.
Ia juga meminta warga Singapura untuk tetap tenang. "Hubungi polisi jika Anda memiliki informasi, foto, atau video tentang insiden yang mungkin Anda miliki," ujarnya.
STRAITS TIMES | TRIP B
Terpopuler
Kenapa Kicauan Farhat Bikin Dhani Kesal pada Maia?
Pendukung Jokowi Nyapres Beraksi di Monas
Hasil Pertandingan Liga Primer Inggris
Diejek Farhat, Dhani Minta Maia Klarifikasi
Berita terkait
Singapura Batasi Penggunaan Mobil Pribadi di Jalan Raya
24 Oktober 2017
Singapura terus membatasi jumlah mobil pribadi dan sepeda motor yang melintas di jalan raya.
Baca SelengkapnyaPengamanan Ketat Apartemen Pribadi Presiden Halimah Yacob Dimulai
15 September 2017
Tetangga Halimah Yacob mengaku senang memiliki tetangga seorang Presiden Singapura.
Baca SelengkapnyaHalimah Yacob Dapat Ucapan Selamat dari PM Singapura Lee
13 September 2017
Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, melalui akun Facebooknya mengucapkan selamat kepada Halimah Yacob, presiden terpilih.
Baca SelengkapnyaSingapura Deportasi Khatib Jumat Penyebar Kebencian
5 April 2017
Pemerintah Singapura mendeportasi seorang khatib salat Jumat asal India yang menyebarkan kebencian terhadap umat Kristen dan Yahudi saat khotbah.
Baca SelengkapnyaKhatib Jumat Suarakan Permusuhan Didenda dan Minta Maaf
3 April 2017
Khatib Jumat di satu masjid di Singapura, Nalla Mohamed Abdul Jameel bayar denda Rp 38,1 juta dan minta maaf atas kotbahnya menyuarakan permusuhan.
Baca SelengkapnyaSingapura Salip Silicon Valley untuk Kembangkan Bakat Startup
21 Maret 2017
Singapura menyalip Silicon Valley untuk iklim terbaik bagi pengembangan bakat startup. Ini hasil survei Startup Genome terbaru.
Baca SelengkapnyaSingapura Akan Bangun Pusat Latihan Militer Modern
3 Maret 2017
Angkatan Bersenjata Singapura (SAF) akan segera membangun pusat latihan militer modern di dalam negeri guna menunjang kemampuan pertahanan negara itu.
Baca SelengkapnyaRibuan Ayah di Singapura Ikut Cuti Rawat Anak dan Dibayar
3 Maret 2017
Sudah 11.300 ayah di Singapura mengajukan diri mengikuti program cuti merawat anak dengan mendapat tunjangan pemerintah.
Baca SelengkapnyaDua Warga Bangladesh Ditangkap Saat Berenang Masuk Singapura
2 Februari 2017
Dua pria warga Bangladesh ditangkap setelah berenang memasuki wilayah Singapura.
Baca SelengkapnyaWow, Bos Hadiahi Semua Karyawannya Liburan ke Maladewa
9 Desember 2016
Presiden perusahaan Martial Art Evolve menghadiahi semua karyawannya liburan mewah ke Maladewa sebagai ucapan terima kasihnya di akhir tahun ini.
Baca Selengkapnya