Diagram dua pesawat Boeing hampir bertabrakan. Dailymail.co.uk
TEMPO.CO, London – Dua buah pesawat jet jumbo dengan total penumpang 1.000 orang hampir saja bertabrakan pada 23 Juni 2013 lalu. Rincian mengenai kecelakaan ini baru saja dirilis dalam sebuah laporan dari Airprox Board UK.
Diberitakan Daily Mail, Senin, 21 Oktober 2013, badan ini menyimpulkan bahwa kedua awak pesawat keliru dalam menjalankan perintah yang seharusnya diberikan untuk awak pesawat lainnya. Oleh sebab itu, keempat pilot membelokkan pesawat ke jalur tabrakan.
Lewat radar, diketahui bahwa kedua pesawat berjenis Boeing 747 ini akan berimpitan. Melihat bahaya yang mungkin akan timbul, pengawas lalu lintas udara langsung memerintahkan pesawat yang di sebelah kiri berbelok ke kiri dan pesawat yang di sebelah kanan berbelok ke kanan, sehingga mereka bisa saling menjauh.
Namun, apa yang dilakukan kedua pilot justru sebaliknya. Pesawat yang berada di sebelah kanan berbelok ke kiri dan pesawat di sebelah kiri berbelok ke kanan. Tentu saja, ini justru membuat mereka semakin mendekat.
Alarm tanda bahaya langsung berbunyi saat mereka berjarak sekitar 16 kilometer. Dalam waktu satu menit, pesawat mencapai satu titik dengan jarak hanya sekitar 30 meter secara vertikal dan sekitar 4,8 kilometer secara horizontal.
Pilot baru menyadari pesawat mereka dalam keadaan bahaya saat mereka secara fisik bisa melihat satu sama lain. Barulah kemudian mereka saling mengelak. Satu pesawat menaikkan ketinggian dan satunya menurunkan ketinggian.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Meskipun sudah ada penyelidikan mendalam, para ahli masih bingung mengapa awak pesawat bisa salah mendengar atau salah mengartikan perintah yang diberikan.
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara di Sulawesi Masih Ditutup Sementara Hari Ini
4 hari lalu
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara di Sulawesi Masih Ditutup Sementara Hari Ini
Sejumlah bandara di wilayah udara Sulawesi masih ditutup operasionalnya hari ini akibat sebaran abu vulkanik dari Gunung Ruang yang kembali erupsi. AirNav Indonesia mengumumkan setidaknya ada lima bandara di wilayah Sulawesi yang penutupan operasionalnya diperpanjang.
