Belasan anak terlantar tertidur di tempat penampungan Don Bosco Ngangi, Kongo, (14/11). Pertikaian yang terjadi antara pemberontak dan pasukan pemerintahan semenjak Agustus lalu, menyebabkan setidaknya 250.000 orang terlantar dan harus mengungsi. AP
TEMPO.CO, New York - Seorang dokter bedah asal Kongo yang merawat puluhan ribu perempuan korban perkosaan geng menerima penghargaan atas keberaniannya.
Denis Mukwege menerima Civil Courage Prize 2013 yang diberikan Yayasan Train yang berbasis di New York, AS, atas pekerjaannya di Rumah Sakit Panzi, yang dia dirikan tahun 1999 di Bukavi, ibu kota Provinsi Kivu Selatan yang dicabik-cabik perang.
"Bertemu dengan perempuan-perempuan ini mengubah hidup saya secara total,” katanya. “Profesi saya sebagai dokter membuat saya menjadi saksi langsung atas kejahatan massal yang sangat sulit dipahami sepenuhnya. Ini karena sasaran kekerasan seksual adalah orang-orang yang paling berharga, ibu-ibu kita, istri-istri kita dan anak-anak perempuan kita.”
Perserikatan Bangsa-Bangsa menyatakan beragam kelompok bersenjata melakukan pemerkosaan di Kongo Timur. Tentara Kongo dan pemberontak M23 juga dituduh memperkosa warga sipil.
Kongo Timur yang kaya mineral telah lama dieksploitasi oleh kelompok pemberontak bersenjata dan milisi. Mereka menggunakan kekerasan untuk mempertahankan kekuasaannya di pertambangan.
Kelompok M23 secara resmi meluncurkan pemberontakan tahun lalu. Namanya berasal dari kegagalan kesepakatan damai 23 Maret 2009 dengan pemerintah Kongo.
Mukwege dalam pidatonya mengatakan perkosaan adalah kejahatan tertua yang jarang dikutuk. Di Kongo, korban tidak saja diperkosa, tetapi juga disayat atau dibakar dengan api seolah sebagai tanda pelakunya.
Pertempuran memperebutkan mineral langka yang digunakan di telepon-telepon genggam telah menelan lima juta korban jiwa rakyat Kongo.
Tahun lalu, Mukwege berpidato di depan PBB, mengecam komunitas internasional karena tidak bertindak atas perang sipil yang terjadi di negerinya. Dia pindah ke Eropa menyusul percobaan pembunuhan yang menimpanya Oktober lalu.
Mukwege pernah menjadi kandidat penerima Nobel Perdamaian tahun 2010. Survei PBB tahun 2011 menyebut korban perkosaan mencapai 500 ribu sejak konflik pecah tahun 1996.