TEMPO.CO, Nusa Dua - Presiden Rusia Vladimir Putin telah menuntut pemerintah Belanda meminta maaf setelah salah satu diplomatnya ditangkap di negeri itu. Dmitry Borodin, nama diplomat itu, dipukul di depan anak-anaknya oleh orang bersenjata karena dituduh melakukan kekerasan dalam rumah tangga. Tuduhan itu belakangan diketahui palsu.
Berbicara pada pertemuan puncak APEC di Bali, Putin mengatakan langkah polisi Belanda sangat tercela. "Ini adalah pelanggaran yang paling kotor dari Konvensi Wina," katanya. "Kami sedang menunggu penjelasan, permintaan maaf, dan juga hukuman bagi mereka yang bertanggung jawab. Kita menunggu bagaimana respons Belanda atas insiden ini."
Kementerian luar negeri di Moskow mengatakan flat Borodin di Den Haag diserbu oleh aparat dan menangkapnya atas tudingan palsu kekerasan dalam rumah tangga. Mereka mengatakan Borodin sudah menjelaskan bahwa dia adalah seorang diplomat, tapi orang-orang itu tak mempedulikannya. "Diplomat kami diborgol dan dibawa ke kantor polisi di mana ia ditahan hampir sepanjang malam. Setelah itu dia melepaskan tanpa penjelasan atau permintaan maaf," kata pernyataan Kementerian Luar negeri Rusia.
Menurut mereka, apa yang dilakukan Belanda adalah pelanggaran atas aturan kekebalan diplomatik, status khusus yang diberikan di bawah Konvensi Wina 1961 tentang Hubungan Diplomatik. Aturan ini memberikan kekebalan dari semua proses perdata dan pidana terhadap siapa pun yang menjalankan fungsi diplomatik yang diakui secara resmi di negara lain.
Juru bicara Kepolisian Belanda, Ellen van Zijl, membenarkan terjadinya insiden ini. Namun ia tak memberi rincian lebih lanjut.
MAIL ONLINE | TRIP B
Berita terkait
Rusia Tuntut Amerika Kembalikan Bendera yang Dicuri
13 November 2017
Bendera Rusia hilang dari konsulatnya di San Francisco, Amerika Serikat. Moskow menyebut benderanya dicuri.
Baca SelengkapnyaRusia Buka Kembali Jalur Feri ke Korea Utara
17 Oktober 2017
Rusia telah membuka kembali jalur lautnya ke Korea Utara setelah sekitar 2 bulan lamanya ditutup.
Baca SelengkapnyaROSATOM Rusia Bidik Asia Tenggara untuk Kerja Sama Nuklir
29 September 2017
ROSATOM, BUMN Nuklir asal Rusia,??menjajaki peluang kerja sama di bidang energi nuklir di negara-negara kawasan Asia Tenggara..
Baca SelengkapnyaBerkat Ponsel, Pasangan Kanibal yang Bunuh 30 Orang Ditangkap
27 September 2017
Pasangan kanibal ditangkap polisi setelah ponselnya ditemukan dan mengaku telah membunuh sedikitnya 30 orang.
Baca SelengkapnyaRusia Akan Tuntut Amerika Terkait Perampasan Properti Diplomatik
6 September 2017
Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan Kementerian Luar Negeri untuk menuntut pemerintah Amerika Serikat atas perampasan properti diplomatik
Baca SelengkapnyaPresiden Trump Minta Rusia Tutup 3 Konsulatnya di Amerika
1 September 2017
Amerika Serikat telah meminta Rusia untuk menutup 3 kantor konsulatnya di San Francisco, Washington, dan New York.
Baca SelengkapnyaDuta Besar Rusia untuk Sudan Tewas di Kolam Renang
24 Agustus 2017
Duta Besar Rusia untuk Sudan, Mirgayas Shirinsky, ditemukan tewas di kolam renang kediamannya di ibu kota Khartoum
Baca SelengkapnyaLiburan Musim Panas, Putin Berburu dan Berenang di Danau Dingin
6 Agustus 2017
Putin menikmati liburan musim panasnya dengan berburu di padang gurun Siberia, berenang di air danau yang sangat dingin, dan memancing.
Baca SelengkapnyaPutin Restui Pasukan Rusia Bertahan di Suriah Selama 49 Tahun
31 Juli 2017
Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani undang-undang baru mengenai Angkatan Udara Rusia untuk tetap di Suriah selama 49 tahun.
Baca SelengkapnyaKucing Ini Jadi Pahlawan Selamatkan Hidup 8 Bayi Landak
27 Juli 2017
Seekor kucing di Rusia bernama Muska menjadi pahlawan setelah menyusui dan merawat 8 bayi landak yang tidak memiliki induk.
Baca Selengkapnya