"Jangan lepaskan tekanan (terhadap Iran)," kata Netanyahu di depan peserta Sidang Umum PBB, Selasa, 1 Okotber 2013. Dia menambahkan, satu-satunya kesepakatan yang bisa dicapai dengan Presiden Iran Hassan Rouhani adalah membongkar program senjata nuklir Iran.
Netanyahu dalam pidato di mimbar terhormat itu menguraikan Rouhani sebagai seekor serigala berbulu domba. Pemimpin Negeri Yahudi itu mendesak Presiden Iran yang berbicara dengan bahasa halus dengan Amerika Serikat agar bersikap jujur.
"Saya berharap kita mempercayai kata-kata Rouhani, tetapi kita harus fokus pada perbuatan Iran," papar Netanyahu seraya menerangkan bahwa kekuatan yang sesungguhnya di Iran berada di tangan Pemimpin Agung, Ayatullah Khomeini.
Iran sudah berkali-kali menyatakan kepada dunia bahwa program nuklir yang mereka kembangkan adalah semata-mata untuk tujuan damai yakni kebutuhan pembangkit tenaga listrik dan penelitian. Negeri Mullah itu menolak tuduhan bahwa program nuklirnya untuk pengembangan persenjataan. Menurut Khodadad Seifi, Duta Besar Iran di PBB, pidato Netanyahu itu sangat menghasut dan tidak berdasar sama sekali. "Iran memiliki hak berdaulat untuk program nuklir," ujar Seifi.
Setelah lama tenggelam oleh berita Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan sengkarut Timur Tengah, kisruh Palestina-Israel kini kembali menjadi pusat perhatian dunia. Setiap hari sejak 14 Juli, warga Palestina di Yerusalem Timur dan Tepi Barat berdemonstrasi menentang pemasangan detektor logam di pintu-pintu masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa (Al-Haram Al-Syarif). Palestina memandangnya sebagai upaya Israel untuk mengontrol tempat suci tersebut.