Bantuan Korban Gempa Balochistan Terhambat Militan

Reporter

Editor

Natalia Santi

Jumat, 27 September 2013 21:05 WIB

Seorang korban selamat menikmati secangkir teh di tengah reruntuhan rumah menyusul gempa bumi dahsyat yang melanda wilayah Awaran, Pakistan, Rabu (25/9). Gempa bumi yang terjadi di wilayah perbatasan Pakistan-Iran ini memunculkan sebuah pulau baru. REUTERS/Sallah Jan

TEMPO.CO, Quetta - Pemerintah Pakistan meminta kelompok militan di wilayah bencana gempa bumi di Provinsi Baluchistan, barat daya Pakistan, menghentikan sementara serangan. Gangguan yang dilakukan kelompok ini mempersulit pemerintah Pakistan memberikan bantuan bagi korban gempa.

Setidaknya 400 orang tewas akibat gempa berkekuatan 7,8 pada skala Richter mengguncang wilayah tersebut pada Selasa lalu. Korban terbanyak berada di kawasan Distrik Awaran dan Kech. Selain itu, tercatat 765 orang mengalami luka-luka. Gempa ini mempengaruhi sekitar 300 ribu orang di enam distrik, yaitu Awaran, Kech, Gwadar, Panjgur, Chaghi, dan Khuzdar. Penyintas (korban selamat) menanti bantuan dan mulai kekurangan pangan, obat-obatan, dan tempat tinggal.

Usaha pemerintah memberikan bantuan terhambat komunikasi dan buruknya transportasi. Penduduk Awaran tersebar di wilayah 21 ribu kilometer persegi, yang terpencil dan berbukit-bukit. “Kami perlu lebih banyak tenda, obat-obatan, dan makanan,” kata juru bicara Pemerintah Provinsi Baluchistan, Jan Mohammad Bulaidi. Ia juga menyebutkan, 90 persen rumah di wilayah tersebut hancur.

Selain kondisi alam yang sulit dijangkau, ancaman militansi menghambat pengiriman bantuan. Wilayah bencana merupakan daerah kekuasaan pemberontak separatis, Front Pembebasan Baluchistan.

Sebuah helikopter yang mengangkut Kepala Otoritas Manajemen Bencana Nasional Pakistan Mayor Jenderal Alam Saeed, Rabu lalu, ditembaki dua roket ketika melintas dekat Maskhai, Awaran. Beberapa jam kemudian, pasukan paramiliter, yang melakukan operasi bantuan, ditembaki di sekitar 20 kilometer utara Awaran. Untungnya tidak ada yang menjadi korban. Akibat ancaman tersebut, tentara terpaksa menjalankan operasi bantuan bencana dengan senjata lengkap siap tempur.

Militer Pakistan mengirim hampir 1.000 pasukan di sepanjang malam, beberapa helikopter dan puluhan truk berisi pasokan telah berangkat dari Karachi sejak Rabu pagi lalu. Pemerintah telah menyiapkan lebih dari 14 ribu tenda dan menggunakan pesawat untuk menjangkau wilayah sulit.

Gempa tersebut merupakan yang paling mematikan sejak gempa Kashmir pada 2005, yang menewaskan 73 ribu orang. Provinsi Baluchistan adalah provinsi terbesar di Pakistan, tapi yang paling jarang penduduknya dan paling miskin. Para penyintas sangat membutuhkan tenda untuk melindungi mereka dari terik matahari yang bisa mencapai 38 derajat Celsius.

PAK TRIBUNE | AL JAZEERA | NATALIA SANTI


Topik Terhangat
Mobil Murah|Kontroversi Ruhut Sitompul|Mun'im Idris Meninggal|Info Haji

Berita Terpopuler
Inilah Kasus Besar yang Ditangani Mun'im Idris
Mun'im Idris Dikenal Dermawan
Otobiografi Mun'im: Sepotong Jasad, Seribu Cerita
Ini Profil Lengkap 10 Calon Dirjen Pemasyarakatan
Mun'im Idris Meninggal Akibat Kanker Pankreas

Berita terkait

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

8 Agustus 2017

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

Taliban di Pakistan meluncurkan majalah propaganda untuk merekrut wanita bergabung dengannya.

Baca Selengkapnya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

29 Juli 2017

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, mengundurkan diri dari jabatannya pada, Sabtu, 29 Juli 2017.

Baca Selengkapnya

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

13 Juli 2017

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

Diduga membuat dokumen palsu untuk menutupi keterlibatan dalam Panama Papers, Maryam Nawaz, putri Perdana Menteri Pakistan dirisak di Twitter

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

26 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

Korban tewas akibat ledakan truk pengangkut BBM di jalan raya Pakistan bertambah menjadi 153 orang, termasuk wanita dan anak-anak.

Baca Selengkapnya

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

26 Juni 2017

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

Sebuah bom yang menyerupai mainan meledak di barat laut Pakistan. Akibatnya, enam anak tewas.

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

25 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

Sekitar 123 orang tewas dalam sebuah ledakan truk pengangkut bahan bakar di jalan raya di Pakistan.

Baca Selengkapnya

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

19 Mei 2017

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

Seekor anjing di Pakistan dihukum mati setelah dinyatakan bersalah menggigit seorang anak.

Baca Selengkapnya

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

13 Mei 2017

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

Ibu Hamza meminta putranya mengikuti jejak ayahnya.

Baca Selengkapnya

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

8 Mei 2017

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

Salah satu yang diblokir oleh pemerintah India adalah saluran televisi milik pendakwah Islam kontroversial kelahiran India, Zakir Naik.

Baca Selengkapnya

Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

3 Mei 2017

Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

Keempat milisi Taliban diadili di pengadilan militer Pakistan karena terlibat terorisme.

Baca Selengkapnya