Fasilitas Piala Dunia Telan 12 Nyawa Per Minggu

Reporter

Editor

S Tri P Bud

Kamis, 26 September 2013 20:50 WIB

Foto: 2014rioworldcup.com

TEMPO.CO, Doha - Keselamatan kerja di area konstruksi fasilitas Piala Dunia 2022 di Qatar dinilai sangat buruk. International Trade Union Congress (ITUC) mengklaim, sebanyak 12 pekerja tewas dalam kecelakaan kerja setiap pekannya. Lembaga ini memprediksi, sebanyak 4.000 pekerja migran menjadi tumbal pembangunan proyek itu sebelum bola pertama Piala Dunia 2022 ditendang.

Kelompok ini melakukan investigasi selama dua tahun terakhir dan mengatakan bahwa setidaknya setengah juta pekerja adalah buruh migran, yang didatangkan dari negara-negara termasuk Nepal, India, dan Sri Lanka. Mereka menjadi buruh kasar untuk menyelesaikan pembangunan stadion, hotel, dan infrastruktur lainnya.

Korban tewas tahun ini bertambah menjadi 600 orang. "Artinya, hampir selusin orang tiap minggunya tewas, kecuali jika pemerintah Doha membuat reformasi secepatnya," kata pernyataan ITUC.

Lembaga ini menyebut, penyebab kematian tak pernah jelas. Kebanyakan korban tak menjalani otopsi. Namun mereka menyatakan, tempat tinggal sempit dan kumuh turut memberi andil, selain karena kondisi dan beban kerja yang berat dan berbahaya.

Investigasi harian The Guardian Inggris mengungkapkan bahwa 44 pekerja Nepal meninggal sepanjang 4 Juni - 8 Agustus tahun ini , sekitar setengah dari mereka didiagnosis gagal jantung atau kecelakaan kerja. Media ini mencatat, para pekerja harus bekerja non-stop sepanjang hari di bawah suhu 50 derajat Celcius, dalam kondisi gaji dan paspor ditahan, dan tak disediakan air minum gratis.


Selain itu, ditemukan juga penyakit endemik di kalangan pekerja yang tinggal dalam penginapan yang kondisinya penuh sesak dan kurang sehat. Tiga puluh pekerja konstruksi Nepal mengungsi di kedutaan negara mereka dan kemudian meninggalkan negara itu, setelah mereka mengklaim mereka tidak menerima gaji.

Kedutaan besar India di Qatar mengatakan 82 pekerja India tewas dalam lima bulan pertama tahun ini dan 1.460 mengeluh ke kedutaan tentang kondisi kerja dan masalah konsuler. Lebih dari 700 pekerja India meninggal di Qatar antara tahun 2010 dan 2012.

Tanpa perubahan praktek kerja akan ada lebih banyak pekerja yang tewas, ITUC memperingatkan. "Hingga hari ini, tak ada langkah apapun yang dilakukan oleh pemerintah Qatar terkait masalah ini," kata Sharan Burrow, sekretaris jenderal organisasi yang berbasis di Brussel ini.

GUARDIAN | TRIP B

Berita terkait

Qatar Usir Diplomat Yaman, Buntut Perseteruan dengan Saudi

21 Juni 2017

Qatar Usir Diplomat Yaman, Buntut Perseteruan dengan Saudi

Negara-negara tersebut menuding Qatar membiayai kelompok teroris dan membentuk persekutuan dengan Iran.

Baca Selengkapnya

Lisensi Qatar Airways di Indonesia Dicabut Sementara  

7 Juni 2017

Lisensi Qatar Airways di Indonesia Dicabut Sementara  

Penerbangan Qatar Airways ke Indonesia akan dihentikan sementara menyusul memanasnya situasi politik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Harmoni Tari Saman dan Angklung di Qatar

11 November 2016

Harmoni Tari Saman dan Angklung di Qatar

Para penonton promosi Wonderful Indonesia di Qatar ikut bernyanyi saat angklung memainkan lagu "I Have a Dream."

Baca Selengkapnya

Jumlah Penduduk Qatar Tembus 2,5 Juta Jiwa  

3 Maret 2016

Jumlah Penduduk Qatar Tembus 2,5 Juta Jiwa  

Kenaikan populasi dipicu oleh sejumlah besar warga asing yang datang untuk bekerja di Qatar dalam beberapa tahun terakhir.

Baca Selengkapnya

Sekolah di Qatar Larang Dongeng Putri Salju

23 Januari 2016

Sekolah di Qatar Larang Dongeng Putri Salju

Buku dongeng Disney itu dinilai terlalu seksi karena menggambarkan seorang putri yang berciuman dengan pangeran.

Baca Selengkapnya

Qatar Larang Pemutaran Film The Danish Girl  

13 Januari 2016

Qatar Larang Pemutaran Film The Danish Girl  

Qatar tidak menjelaskan secara rinci alasan melarang penayangan

film The Danish Girl.

Baca Selengkapnya

Mercedes Hantam Roll Royce, Tabrakan Termahal di Jalanan

4 Desember 2015

Mercedes Hantam Roll Royce, Tabrakan Termahal di Jalanan

Dua orang ditangkap karena merekam tabrakan termahal antara
Rolls Royce dengan Mercedes Benz.

Baca Selengkapnya

Heboh Para Jomblo Dilarang Cuci Mata ke Mal Jadi Sorotan  

25 November 2015

Heboh Para Jomblo Dilarang Cuci Mata ke Mal Jadi Sorotan  

Ide "Larangan Lajang" dikeluarkan Qatar karena warganya mengeluh mal selalu dipenuhi para pekerja yang datang sendirian.

Baca Selengkapnya

Swasembada Pangan, Qatar Galang Proyek Menanam Tanpa Tanah  

27 Agustus 2015

Swasembada Pangan, Qatar Galang Proyek Menanam Tanpa Tanah  

Ketahanan pangan adalah masalah besar bagi Qatar.

Baca Selengkapnya

Qatar Dukung Turki Bangun Tembok Perbatasan  

5 Agustus 2015

Qatar Dukung Turki Bangun Tembok Perbatasan  

Terkait dengan Liga Arab yang mengecam serangan Turki di Irak.

Baca Selengkapnya