Ahli senjata kimia PBB meletakkan sampel di sekitar ledakan senjata kimia ke dalam kendaraan mereka di Damascus, Suriah (28/8). Hasil penyelidikan tim ini akan menentukan tindakan diplomasi yang akan dilakukan oleh PBB. REUTERS/Mohamed Abdullah
TEMPO.CO, New York - Pengawas senjata kimia PBB menyerahkan laporan mengenai dugaan penggunaan gas perusak saraf dalam serangan di pinggiran Ibu Kota Damaskus, Suriah, kepada Sekretaris Jenderal Ban Ki-moon, Senin, 16 September 2013. Serangan yang berlangsung pada Rabu, 21 Agustus 2013, itu menewaskan lebih dari 1.400 orang.
Juru bicara PBB, Martin Nesirky, mengatakan Sekretaris Jenderal akan meminta waktu singkat Dewan Keamanan PBB untuk membicarakan isi laporan tersebut, Senin pagi waktu setempat, 16 September 2013. "Beliau juga akan mengundang 193 anggota."
Tim pengawas PBB yang dipimpin oleh ahli Swedia, Ake Sellstrom, memperoleh mandat memeriksa penggunaan senjata kimia di pinggiran Damaskus untuk mengetahui siapa yang harus bertanggung jawab atas senjata mematikan penduduk sipil itu.
Ban, yang menuduh Presiden Bashar al-Assad melakukan multi-kejahatan kemanusiaan, mengatakan laporan tim pengawas akan memberikan konfirmasi luar biasa atas penggunaan senjata kimia.
Amerika Serikat dan sekutunya hingga kini sangat yakin bahwa pasukan loyalis Assad bertanggung jawab atas serangan 21 Agustus 2013, yang membunuh lebih dari 1.400 jiwa.
Tim pengawas PBB tiba di Suriah pada Maret 2013 untuk menginvestigasi tuduhan penggunaan senjata kimia di dekat Aleppo, setelah serangan di sebelah timur Ghouta. Walaupun laporan tim pemeriksa PBB telah selesai, sepertinya tidak menyimpulkan siapa yang sesungguhnya bertanggung jawab atas penggunaan senjata kimia.