TEMPO.CO, Washington - Presiden Amerika Serikat, Barack Obama yakin Kongres akan mendukung aksi militer AS di Suriah. Ia mengatakan AS memiliki rencana yang lebih luas untuk membantu pemberontak mengalahkan pasukan Presiden Suriah, Bashar al-Assad.
Serangan terhdap Suriah akan diputuskan dalam pemungutan suara Kongres. Menurut rencana, lembaga ini baru akan bersidang kembali setelah reses pada 9 September.
Selama pertemuan dengan para pemimpin Kongres di Gedung Putih, Obama menegaskan bahwa rencana serangan AS akan dilakukan dalam lingkup terbatas dan tak akan sama dengan perang AS di Irak dan Afghanistan.
"Apa yang kita lakukan adalah sesuatu yang terbatas dan proporsional. Hanya untuk menurunkan kemampuan Assad," kata Obama. " Pada saat yang sama kita memiliki strategi yang lebih luas yang akan memungkinkan kita untuk meningkatkan kemampuan oposisi."
Pimpinan Partai Republik di DPR, John Boehner, menyatakan dukungannya atas rencana serangan itu. Ia mendesak anggota lain untuk bersikap sama.
Berbicara kepada wartawan setelah pertemuan dengan Obama di Gedung Putih, Boehner mengatakan AS harus menanggapi penggunaan senjata kimia di Suriah untuk menunjukkan bahwa AS akan bertindak bila diperlukan.
Hal yang sama dinyatakan politikus Partai republik lainnya, Eric Cantor. Ia juga mengatakan akan mendukung seruan Obama untuk aksi militer di Suriah.
AP | TRIP B
Berita terkait
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia
7 Februari 2021
Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.
Baca SelengkapnyaOrient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua
6 Februari 2021
Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020
Baca SelengkapnyaTidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat
4 Februari 2021
Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.
Baca SelengkapnyaKeluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge
3 Februari 2021
Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.
Baca SelengkapnyaKrisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan
3 Februari 2021
Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah
30 Januari 2021
Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.
Baca SelengkapnyaTutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol
30 Januari 2021
Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaJenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran
27 Januari 2021
Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran
Baca Selengkapnya