TEMPO.CO, New York - Situs The New York Times kembali dibajak pada Selasa, 27 Agustus 2013, waktu setempat. Pembajakan kali ini adalah yang kedua dalam kurun waktu sebulan terakhir.
Juru bicara The New York Times, Eillen Murphy, mengatakan kemungkinan besar serangan berasal dari pihak eksternal. Pada serangan sebelumnya, 14 Agustus 2013 lalu, situs The New York Times tidak bisa diakses selama beberapa jam. Awalnya publik mengira yang terjadi bukan peretasan, melainkan suatu perbaikan pada situs itu.
Dalam beberapa bulan ini, bukan The New York Times saja yang telah disusupi hacker. Situs yang dimiliki CNN juga diserang. Pada Agustus 2013 ini, pembajak yang mengaku sebagai panglima perang elektronik Suriah, Syrian Electronic Army (SEA), secara simultan mentarget situs Time dan The Washington Post.
Manajer bidang intelijen keamanan dan kejahatan dunia maya lembaga FireEye, Darien Kidlund mengatakan, identitas para pembajak tidak dapat segera dipastikan. Mengidentifikasi asal serangan internet pun sering sulit karena para peretas mampu menyembunyikan alamat dengan mengalihkan traffic melalui situs atau jaringan.
"Bisa jadi tidak akan mengejutkan kalau ini dilakukan oleh SEA," katanya. Dugaannya didasari oleh motif peretasan yang dilakukan SEA. Sebab, serangan di dunia maya terjadi tidak lama setelah pemerintah Amerika Serikat menyatakan persiapannya untuk menyerang Suriah.
FireEye bersama sejumlah lembaga pengamanan melaporkan, serangan di dunia maya dilakukan untuk menunjukkan adanya kekuasaan melalui Internet. Meski mudah diatasi, peretasan sulit dicegah. Kata analis senior serangan global dunia maya FireEye, Kenneth Geers, merusak sistem suatu situs adalah propaganda yang biasa dilakukan SEA. "Situs Times merupakan yang terpopuler di Amerika Serikat dengan total pengunjung mencapai 30 juta per bulannya," ujarnya.
Masalah teknis yang dialami The New York Times pun tidak merata karena sebagian pengunjung masih bisa mengakses situs berita itu. Analis menyebutkan, terjadi kesenjangan dalam serangan ini. Para peretas diperkirakan mendistribusikan sistem denial-service attack, yang sebenarnya adalah virus, kepada para pengguna Internet. Sementara ini, perusahaan masih berjuang keras untuk mengatasi masalah untuk memenuhi permintaan para pengunjung setia situs tersebut.
Pada insiden dua pekan lalu, perusahaan mengatakan terdapat masalah teknis pada pagi hari karena adanya perbaikan rutin. Mereka menyebutkan, baik situs maupun aplikasinya di perangkat mobile dapat diatasi dalam waktu satu jam.
CHICAGO TRIBUNE | SATWIKA MOVEMENTI
BeritaTerhangat:
Bom Vihara Ekayana | Mudik Lebaran | Ahok vs Lulung | Capres 2014
Berita Lain:
Film 'Cinta Mati' Hanya Ada Vino dan Astrid Tiar
Pendemo Mulai Datangi Kantor Lurah Susan
Apple Siri 'Berani' Ejek Google Glass
Maribeth Pemilih Mencari Jodoh
Berita terkait
Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada
19 hari lalu
Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada
Baca SelengkapnyaWaspada Flu Singapura Menjangkit Anak-anak, Ini 6 Cara Pencegahannya
20 hari lalu
Flu singapura rentan menjangkit anak-anak. Flu ini juga dengan mudah menular. Bagaimana cara mengantisipasinya?
Baca SelengkapnyaBRIN Kembangkan Teknologi Biosensor Portabel Pendeteksi Virus Hingga Pencemaran Lingkungan
20 hari lalu
Pusat Riset Elektronika BRIN mengembangkan beberapa produk biosensor untuk mendeteksi virus dan pencemaran lingkungan.
Baca SelengkapnyaSpesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman
24 hari lalu
Dokter paru ungkap perbedaan antara Flu Singapura atau penyakit tangan, mulut, dan kuku dengan flu musiman meski gejala keduanya hampir mirip.
Baca SelengkapnyaPenularan Flu Singapura di Indonesia Meluas, IDAI: Data Pastinya Tak Bisa Dijelaskan
26 hari lalu
Diyakini kalau seluruh kasus Flu Singapura di Indonesia menginfeksi anak-anak. Belum ada kasus orang dewasa.
Baca SelengkapnyaKetahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah
27 hari lalu
Demam berdarah disebabkan oleh salah satu dari empat jenis virus dengue yang berbeda.
Baca SelengkapnyaFakta Seputar Flu Singapura, Kemenkes: Awal Maret Ribuan orang Terjangkit
28 hari lalu
Flu Singapura memiliki gejala yang hampir menyerupai cacar air, virusnya hanya memerlukan waktu inkubasi 3-6 hari untuk menyerang imunitas tubuh.
Baca SelengkapnyaKenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya
28 hari lalu
Demam berdarah (DBD) dapat menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah tiba-tiba, bahkan berujung pada kematian.
Baca SelengkapnyaWaspada Demam Berdarah Menjelang Libur Hari Raya Idul Fitri
31 hari lalu
Seorang individu tidak hanya berisiko terkena demam berdarah dengue (DBD), tetapi juga berpotensi menyebarkan virus dengue apabila telah terinfeksi.
Baca SelengkapnyaLeptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?
32 hari lalu
Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?
Baca Selengkapnya