Mundur, Elbaradei Bakal Diseret ke Pengadilan  

Reporter

Rabu, 21 Agustus 2013 12:40 WIB

Mohamed ElBaradei. AP/Amr Nabil

TEMPO.CO, Kairo - Wakil Presiden Mesir Urusan Luar Negeri, Mohamed ElBaradei, yang mengundurkan diri pada 14 Agustus 2013 bakal dihadapkan ke meja hijau September mendatang. Dia bakal didakwa telah mengkhianati kepercayaan bangsa.

Menurut laporan media milik pemerintah Al-Ahram, dakwaan yang disampaikan kepada ElBaradei dipersiapkan oleh seorang profesor hukum dari Universitas Helwan, Kairo.

Bekas utusan khusus PBB untuk konflik Suriah tersebut dituduh mengkhianati kepercayaan rakyat Mesir setelah mengundurkan diri pada 14 Agustus 2013. Jika tuduhan itu benar, selain akan mendekam dalam bui, politikus dari kelompok liberal ini juga bakal didenda US$1.430 (Rp 15 juta).

Khaled Dawoud, bekas juru bicara Front Keselamatan Nasional yang juga salah seorang pendiri kelompok ini bersama ElBaradei, mengatakan kepada Al Jazeera, keputusan jaksa penuntut umum mengajukan kasus tersebut ke pengadilan mungkin disebabkan oleh atmosfer polarisasi di negeri ini.

"Ini adalah sebuah refleksi atmosfer di Mesir sekarang. Anda tidak bisa bersikap independen sesuai dengan keinginan Anda, jika tidak ingin dianggap melanggar kepercayaan bangsa," kata Dawoud.

Dia menambahkan, "Keluhan (tuduhan) yang ditujukan terhadap ElBaradei adalah konyol. Saya tidak yakin kasus ini bakal diajukan ke pengadilan."

Diplomat kawakan Mesir ini, jelas sejumlah pejabat, mengundurkan diri beberapa jam setelah pasukan keamanan secara brutal menggeruduk dua kelompok demonstran pendukung Presiden Mesir terguling Muhamad Mursi. Akibat serbuan brutal itu sedikitnya 830 orang tewas.

Dalam surat pengunduran dirinya, ElBaradei menyesalkan kekerasan oleh petugas keamanan terhadap para pendukung Mursi. Dia juga memperingatkan bahwa negara bisa terpolarisasi dan terbelah, "Kekerasan bakal menimbulkan kekerasan," tulisnya.

Sikap ElBaradei itu disesalkan oleh sejumlah kelompok. Menurut tuduhan yang disampaikan jaksa penuntut umum, pengunduran diri itu memberikan kesan negatif terhadap komunitas internasional. "Pemerintah Mesir dianggap bersalah lantaran menggunakan kekerasan dalam menghadapi demonstran. Padahal kenyataannya tidak demikian."

AL JAZEERA | CHOIRUL
Terpopuler:
Kata Menteri Nuh Soal Tes Keperawanan Siswi SMA

Hizbut Tahrir: Miss World 2013 di Bali Harus Batal

Lulung: Saya Belum Pernah Memeras Orang

5 Teknologi yang Mengancam Manusia

Sri Mulyani Tolak Ikut Konvensi Demokrat











Berita terkait

Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui

8 September 2017

Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui

Mesir memblokir situs Human Rights Watch sehari setelah organisasi tersebut merilis laporan tentang penyiksaan sistematis di penjara negara itu

Baca Selengkapnya

Mesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan

31 Agustus 2017

Mesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan

Pada 30 Agustus 2017, Kedutaan Besar RI di Kairo menerima informasi dari kantor pusat Imigrasi Mesir bahwa pemerintah Mesir menyetujui pemulangan.

Baca Selengkapnya

PPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat

10 Agustus 2017

PPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat

Presiden Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir Pangeran Arsyad Ihsanul Haq mengatakan 2 mahasiswa Sumatera Barat ditahan polisi Mesir

Baca Selengkapnya

Mesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika  

24 Juli 2017

Mesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika  

Pangkalan militer Mesir terbesar di Timur Tengah dan Afrika berlokasi di kota El Hammam, di sebelah barat Alexandria.

Baca Selengkapnya

Beri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui

15 Juni 2017

Beri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui

Para orang tua di Mesir terancam dipenjara hingga enam bulan lamanya jika memberi nama asing atau Barat kepada bayi mereka.

Baca Selengkapnya

Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas  

27 Mei 2017

Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas  

Gerombolan pria bersenjata, bertopeng, dan berseragam militer menyerang bus yang mengangkut umat Kristen Koptik Mesir, 23 orang tewas.

Baca Selengkapnya

Tuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat

8 Mei 2017

Tuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat

Rektor Universitas Al-Azhar Ahmed Hosni Taha dipecat karena melabeli seorang pendakwah dengan istilah murtad

Baca Selengkapnya

Mesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek

6 Mei 2017

Mesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek

Malek yang menjalani tahanan rumah sekjak Oktober 2015.

Baca Selengkapnya

Mesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia

5 Mei 2017

Mesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendukung zona damai sebagaimana disampaikan Putin kepada Trump.

Baca Selengkapnya

Seniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia

4 Mei 2017

Seniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia

Saad Mohammed asal Mesir membutuhkan waktu tiga tahun untuk menulis Al Quran terbesar di dunia.

Baca Selengkapnya