TEMPO.CO, STOCKHOLM—Sejumlah perempuan Swedia lintas agama mengunggah foto mereka menggunakan jilbab alias penutup kepala ala perempuan Muslim, di situs jejaring sosial Twitter, Senin waktu setempat. Beberapa perempuan yang turut serta dalam aksi ini adalah penyiar acara televisi, Gina Dirawi, serta dua anggota parlemen yakni Asa Romson dari Partai Hijau dan Veronica Palm dari Partai Sosial Demokrat.
Dengan tagar #hijabuppropet (seruan hijab), aksi ini untuk mengecam kekerasan terhadap seorang perempuan Muslim yang dianiaya karena menggunakan jilbab pada akhir pekan lalu di wilayah Farsta, Stockholm.
“Rakyat Swedia melihat jilbab dan Muslim sebagai sesuatu yang asing. Aksi ini kami harapkan memberikan kesempatan kepada warga Swedia untuk merasakan apa yang dialami perempuan Muslim selama ini,” kata Bilan Osman, salah satu inisiator #hijabuppropet kepada harian Goteborg Daily, Selasa 20 Agustus 2013.
Kampanya ini juga diharapkan dapat mendesak pemerintah Swedia untuk memastikan perempuan Muslim dijamin hak untuk kebebasan beragama. Menteri Hukum Swedia, Beatrice Ask, menegaskan serangan ini akan ditangani secara serius.
Insiden pada Sabtu pekan lalu menimpa seorang perempuan Muslim yang tengah hamil. Saat tengah berjalan di Stockholm, tiba-tiba ia diserang orang tak dikenal, jilbabnya disobek dan kepalanya dihantamkan ke sebuah mobil. Perempuan itu langsung pingsan. Saat menganiaya korban, pelaku meneriakkan sejumlah kata-kata rasis.
“Korban merasa keyakinannya yang menjadi alasan penyerangan ini,” ujar Klas Jensgård, kepala kepolisian distrik selatan Stockholm kepada kantor berita TT. Korban kemudiang dilarikan ke rumah sakit untuk memeproleh perawatan. Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui kondisi korban.
Setelah kabar tersebut beredar luas, sejumlah perempuan Muslim kemudian melaporkan insiden serangan yang mereka alami sebelumnya. Meski tidak menimbulkan luka berarti, kebencian terhadap warga Muslim di Swedia menyebabkan rasa tidak aman terhadap kelompok minoritas tersebut.
Warga Muslim di Swedia berjumlah 450 ribu-500 ribu dari total penduduk sebesar 9 juta jiwa berdasar data 2011.